bentrokan bersenjata yang pecah di beberapa daerah pasca-proklamasi kemerdekaan disebabkan oleh ....

Bentrokan bersenjata yang pecah di beberapa daerah pasca-proklamasi kemerdekaan disebabkan oleh keinginan dari pihak sekutu termasuk Belanda yang saat itu NICA untuk menguasai kembali wilayah Indonesia. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan peristiwa sakral dari bangsa Indonesia, dimana diwakili oleh Soekarno dan Hatta dengan atas nama bangsa Indonesia, bangsa ini memerdekakan diri. Hal tersebut dilakukan meskipun masih ada pendudukan Jepang di Indonesia. Sebagai negara pemenang dalam perang maka tentunya wilayah Indonesia mengalami kekosongan maka tentara sekutu mulai berdatangan. Namun kedatangan tersebut telah memboncengi NICA atau pihak dari bangsa Belanda. Belanda ingin kembali menanamkan praktik penjajahan kembali kepada negara yang sudah merdeka. Bangsa Indonesia tidak diam saja, namun rakyat dengan segenap kekuatan dan kegigihan berupaya untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih. Perjuangan tersebut salah satunya dilakukan dengan cara bersenjata yang terjadi di beberapa wilayah RI seperti di Surabaya, Ambarawa, Medan, hingga Bandung. Sebagai bangsa penjajah, Belanda memang tidak secara langsung mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia, padahal hal tersebut sangat diperlukan. Belanda mengakui kedaulatan Indonesia ialah pada Konferensi Meja Bundar yang dilaksanakan pada 23 Agustus 1949 hingga 2 November 1949. Diakui kedaulatan secara penuh RI yakni pada tanggal 27 Desember 1949 namun dalam bentuk Republik Indonesia Serikat. Dengan demikian, bentrokan bersenjata yang pecah di beberapa daerah pasca-proklamasi kemerdekaan disebabkan oleh keinginan dari pihak sekutu termasuk Belanda yang saat itu NICA untuk menguasai kembali wilayah Indonesia. Semoga membantu ya 😊