Bagaimanakah upaya pemerintah dalam menumpas gerakan separatis Andi Azis?

Halo Rahmat, Kaka bantu jawab ya. Simak penjelasan di bawah. Upaya pemerintah untuk menanggulangi pemberontakan Andi Azis adalah dengan memberikan ultimatum kepada Andi Azis untuk melapor ke Jakarta dengan batas waktu 4 x 24 jam dan juga mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang. Pemberontakan Andi Azis merupakan salah satu gerakan separatis yang berlangsung di Makassar pada tanggal 8 April 1950. Pemberontakan ini disebabkan karena kekecewaan mantan anggota Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda. Menurut Konferensi Meja Bundar, anggota KNIL akan bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS). Namun, anggota KNIL menolak karena merasa APRIS didominasi TNI yang berasal dari Jawa. Andi Azis sendiri merupakan mantan perwira KNIL sekaligus yang memimpin pemberontakan ini. Pasukan Andi Azis menginginkan dipertahankannya Negara Indonesia Timur (NIT) dan tidak ingin bergabung ke dalam NKRI. Upaya pemerintah untuk menanggulangi pemberontakan ini adalah dengan mengultimatum Andi Azis agar melapor ke Jakarta dengan batas 4 x 24 jam. Namun, karena Andi Azis terlambat melapor, maka pemerintah menyatakan bahwa Andi Azis adalah pemberontak sehingga pemerintah mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang untuk menumpas Pemberontakan Andi-Azis. Jadi, upaya pemerintah untuk menanggulangi pemberontakan Andi Azis adalah dengan memberikan ultimatum kepada Andi Azis untuk melapor ke Jakarta dengan batas waktu 4 x 24 jam dan juga mengirimkan pasukan ekspedisi di bawah pimpinan Kolonel Kawilarang.