Wahyu I

24 Juli 2024 14:30

Iklan

Wahyu I

24 Juli 2024 14:30

Pertanyaan

Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menempatkan diri di kancah pergaulan internasional? beri alasan disertai dasar hukumnya (aqli dan naqli)

Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menempatkan diri di kancah pergaulan internasional? beri alasan disertai dasar hukumnya (aqli dan naqli)

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

01

:

05

:

30

:

44

Klaim

4

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

27 Juli 2024 01:08

Jawaban terverifikasi

<p>Menempatkan diri di kancah pergaulan internasional memerlukan sikap yang bijaksana dan terencana. Berikut adalah sikap yang sebaiknya diterapkan beserta alasan dan dasar hukumnya:</p><p>Sikap yang Seharusnya Diterapkan</p><p><strong>Respek terhadap Keragaman Budaya:</strong></p><ul><li><strong>Alasan:</strong> Menghargai keragaman budaya memungkinkan hubungan internasional yang harmonis dan menghindari konflik budaya.</li><li><strong>Dasar Hukum Aqli:</strong> Prinsip etika universal menekankan pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan sebagai cara untuk menciptakan masyarakat global yang damai.</li><li><strong>Dasar Hukum Naqli:</strong> Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13)</li></ul><p><strong>Komitmen terhadap Perdamaian dan Kerjasama:</strong></p><ul><li><strong>Alasan:</strong> Kerjasama internasional yang solid penting untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, terorisme, dan kemiskinan.</li><li><strong>Dasar Hukum Aqli:</strong> Hubungan internasional yang berbasis pada perdamaian dan kerjasama akan menghasilkan kemakmuran bersama dan keamanan global.</li><li><strong>Dasar Hukum Naqli:</strong> Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayangi dia." (HR. Bukhari dan Muslim), menekankan pentingnya empati dan kerjasama.</li></ul><p><strong>Kepatuhan terhadap Hukum Internasional:</strong></p><ul><li><strong>Alasan:</strong> Mematuhi hukum internasional membantu menjaga ketertiban dan keadilan di arena global serta mencegah pelanggaran hak asasi manusia.</li><li><strong>Dasar Hukum Aqli:</strong> Hukum internasional dirancang untuk menyelesaikan sengketa secara damai dan menjaga hak-hak dasar manusia.</li><li><strong>Dasar Hukum Naqli:</strong> Islam mengajarkan pentingnya keadilan dan aturan, seperti dalam Al-Qur’an, "Dan apabila kamu menghukum di antara manusia, maka hendaklah kamu menghukum dengan adil." (QS. An-Nisa: 58)</li></ul><p><strong>Memelihara Identitas Nasional dengan Bijak:</strong></p><ul><li><strong>Alasan:</strong> Mempertahankan identitas nasional sambil terbuka terhadap pengaruh global memperkuat posisi di kancah internasional tanpa kehilangan jati diri.</li><li><strong>Dasar Hukum Aqli:</strong> Identitas nasional yang kuat berkontribusi pada keberagaman global dan dapat memperkaya interaksi internasional.</li><li><strong>Dasar Hukum Naqli:</strong> Al-Qur’an mengajarkan pentingnya menjaga identitas, "Dan Kami telah menjadikan kamu umat yang adil dan pilihan." (QS. Al-Baqarah: 143)</li></ul><p><strong>Mengutamakan Dialog dan Diplomasi:</strong></p><ul><li><strong>Alasan:</strong> Dialog dan diplomasi menghindari konflik dan memfasilitasi penyelesaian masalah secara damai.</li><li><strong>Dasar Hukum Aqli:</strong> Diplomasi yang efektif dapat mengurangi ketegangan dan membangun hubungan yang saling menguntungkan.</li><li><strong>Dasar Hukum Naqli:</strong> Nabi Muhammad SAW dikenal dengan pendekatan diplomatis dan dialog dalam banyak peristiwa, termasuk perjanjian Hudaibiyah, yang menunjukkan pentingnya penyelesaian konflik melalui diplomasi.</li></ul>

Menempatkan diri di kancah pergaulan internasional memerlukan sikap yang bijaksana dan terencana. Berikut adalah sikap yang sebaiknya diterapkan beserta alasan dan dasar hukumnya:

Sikap yang Seharusnya Diterapkan

Respek terhadap Keragaman Budaya:

  • Alasan: Menghargai keragaman budaya memungkinkan hubungan internasional yang harmonis dan menghindari konflik budaya.
  • Dasar Hukum Aqli: Prinsip etika universal menekankan pentingnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan sebagai cara untuk menciptakan masyarakat global yang damai.
  • Dasar Hukum Naqli: Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13)

Komitmen terhadap Perdamaian dan Kerjasama:

  • Alasan: Kerjasama internasional yang solid penting untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, terorisme, dan kemiskinan.
  • Dasar Hukum Aqli: Hubungan internasional yang berbasis pada perdamaian dan kerjasama akan menghasilkan kemakmuran bersama dan keamanan global.
  • Dasar Hukum Naqli: Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang tidak menyayangi manusia, maka Allah tidak akan menyayangi dia." (HR. Bukhari dan Muslim), menekankan pentingnya empati dan kerjasama.

Kepatuhan terhadap Hukum Internasional:

  • Alasan: Mematuhi hukum internasional membantu menjaga ketertiban dan keadilan di arena global serta mencegah pelanggaran hak asasi manusia.
  • Dasar Hukum Aqli: Hukum internasional dirancang untuk menyelesaikan sengketa secara damai dan menjaga hak-hak dasar manusia.
  • Dasar Hukum Naqli: Islam mengajarkan pentingnya keadilan dan aturan, seperti dalam Al-Qur’an, "Dan apabila kamu menghukum di antara manusia, maka hendaklah kamu menghukum dengan adil." (QS. An-Nisa: 58)

Memelihara Identitas Nasional dengan Bijak:

  • Alasan: Mempertahankan identitas nasional sambil terbuka terhadap pengaruh global memperkuat posisi di kancah internasional tanpa kehilangan jati diri.
  • Dasar Hukum Aqli: Identitas nasional yang kuat berkontribusi pada keberagaman global dan dapat memperkaya interaksi internasional.
  • Dasar Hukum Naqli: Al-Qur’an mengajarkan pentingnya menjaga identitas, "Dan Kami telah menjadikan kamu umat yang adil dan pilihan." (QS. Al-Baqarah: 143)

Mengutamakan Dialog dan Diplomasi:

  • Alasan: Dialog dan diplomasi menghindari konflik dan memfasilitasi penyelesaian masalah secara damai.
  • Dasar Hukum Aqli: Diplomasi yang efektif dapat mengurangi ketegangan dan membangun hubungan yang saling menguntungkan.
  • Dasar Hukum Naqli: Nabi Muhammad SAW dikenal dengan pendekatan diplomatis dan dialog dalam banyak peristiwa, termasuk perjanjian Hudaibiyah, yang menunjukkan pentingnya penyelesaian konflik melalui diplomasi.

Iklan

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan