Gayatri R
04 November 2023 04:58
Iklan
Gayatri R
04 November 2023 04:58
Pertanyaan
Bagaimana reaksi Belanda, hubungan Uni Belanda - Indonesia, serta Politik Luar Negeri Indonesia setelah pembubaran RIS pada 1950? Jelaskan dengan detail!
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
02
:
17
:
42
:
41
9
2
Iklan
Erwin A
Community
05 November 2023 04:35
Reaksi Belanda
Belanda bereaksi dengan terkejut dan kecewa atas pembubaran RIS. Mereka menganggap bahwa pembubaran RIS merupakan pelanggaran atas Perjanjian Roem-Royen yang telah disepakati bersama. Belanda juga khawatir bahwa pembubaran RIS akan meningkatkan ketegangan antara kedua negara.
Pemerintah Belanda mengutus Menteri Luar Negerinya, Dirk Stikker, untuk menemui Presiden Soekarno di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 1950. Dalam pertemuan tersebut, Stikker menyampaikan kekecewaan Belanda atas pembubaran RIS. Ia juga meminta agar Indonesia menghormati Perjanjian Roem-Royen.
Soekarno menolak permintaan Belanda. Ia menyatakan bahwa pembubaran RIS merupakan hak kedaulatan Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa Indonesia akan tetap menghormati Perjanjian Roem-Royen, termasuk pengakuan kedaulatan Belanda atas Irian Barat.
Hubungan Uni Belanda - Indonesia
Hubungan Uni Belanda - Indonesia semakin memburuk setelah pembubaran RIS. Belanda menganggap bahwa Indonesia telah melanggar perjanjian dan tidak dapat dipercaya. Indonesia, di sisi lain, merasa bahwa Belanda masih berusaha untuk mengendalikan Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia menyatakan bahwa Uni Belanda - Indonesia telah berakhir. Belanda, bagaimanapun, menolak pernyataan tersebut. Mereka tetap menganggap bahwa Indonesia masih merupakan bagian dari Uni Belanda.
Perselisihan mengenai Uni Belanda - Indonesia ini terus berlangsung hingga tahun 1956. Pada tahun tersebut, Indonesia secara resmi keluar dari Uni Belanda.
Politik Luar Negeri Indonesia
Pembubaran RIS memiliki dampak yang signifikan terhadap politik luar negeri Indonesia. Indonesia mulai beralih dari politik luar negeri yang pro-Barat ke politik luar negeri yang non-blok.
Pada tahun 1955, Indonesia menjadi salah satu pendiri Gerakan Non-Blok. Gerakan ini merupakan organisasi internasional yang terdiri dari negara-negara yang tidak berafiliasi dengan Blok Barat atau Blok Timur.
Indonesia juga mulai menjalin hubungan dengan negara-negara komunis, seperti Uni Soviet dan Tiongkok. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara Barat.
Kesimpulan
Pembubaran RIS merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini menandai berakhirnya upaya Belanda untuk mempertahankan kendali atas Indonesia. Pembubaran RIS juga memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan Indonesia dengan Belanda dan politik luar negeri Indonesia.
Berikut adalah beberapa dampak penting dari pembubaran RIS:
· 0.0 (0)
Iklan
Nayla W
Community
19 Januari 2024 23:15
Setelah pembubaran RIS pada 1950, Belanda bereaksi dengan kekecewaan karena kehilangan pengaruhnya di Indonesia. Hubungan Uni Belanda-Indonesia tegang, terutama terkait dengan masalah Papua yang masih menjadi sengketa. Politik luar negeri Indonesia lebih fokus pada upaya mengamankan kedaulatan dan memperkuat posisi internasional sebagai negara merdeka yang nonblok. Hal ini tercermin dalam partisipasi Indonesia dalam Gerakan Non-Blok dan diplomasi aktif di forum internasional.
· 0.0 (0)
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!