Alfia A

28 September 2021 06:08

Iklan

Alfia A

28 September 2021 06:08

Pertanyaan

Bagaimana jalannya pertempuran perang aceh

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

12

:

12

:

34

Klaim

1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

N. Shoimah

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Yogyakarta

28 September 2021 08:25

Jawaban terverifikasi

Halo Alfia Perang Aceh merupakan salah satu perang terlama yang dihadapi oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam sejarah pendudukannya di Nusantara. Perang di bumi Serambi Mekah yang berlangsung dari tahun 1873 hingga 1910 ini terbagi dalam empat fase. Latar Belakang Perang Aceh terjadi karena ambisi Belanda yang ingin menguasai seluruh wilayah Nusantara pada abad ke-19 Masehi. Butuh waktu lama bagi bangsa asing itu untuk bisa menundukkan wilayah Aceh. Pada fase pertama, perang diawali pada 26 Maret 1873, ketika geladak kapal komando Citadel van Antverpen secara resmi memaklumkan perang terhadap Kerajaan Aceh Darussalam. Saat itu Belanda tidak langsung melakukan penyerangan karena masih menghimpun pasukan. Akhirnya, pada 6 April 1873 pasukan Belanda yang dipimpin oleh Jenderal J.H.R.Kohler berlabuh di Pantai Ceureumen, Aceh Barat. Seketika itu, pasukan Aceh yang dipimpin oleh Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah dengan semangat jihad fi sabilillah langsung menggempur pasukan Belanda dengan meriam. Fase Kedua, Belanda dipimpin oleh Jenderal Jan van Swieten. Pasukan Belanda memang berhasil menguasai istana Kesultanan Aceh Darussalam. Akan tetapi, itu terjadi karena pasukan Aceh telah meninggalkan kraton dan bergerilya. Rakyat Aceh saat itu dipimpin oleh Tuanku Mohammad Dawood. Fase ketiga, Pada 1891, Christiaan Snouck Hurgronje yang merupakan ahli bahasa Arab dan Islam yang juga penasihat untuk urusan adat dari pemerintah kolonial datang ke Aceh. Sebagai orang yang paham tentang Islam, ia mendekati para ulama. Peran Snouck Hurgronje menjadikan pasukan Belanda lebih terbantu, karena ia menggunakan siasat menyerang dari dalam yang nantinya membuahkan hasil gemilang. Bertepatan dengan kedatangan Snouck Hurgronje, rakyat Aceh sedang merasakan duka yang mendalam karena kematian Teuku Cik Ditiro. Fase keempat, pada 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur di Meulaboh. Perjuangan pun kembali dilanjutkan oleh Cut Nyak Dien bersama Pocut Baren. Kondisi rakyat Aceh mulai melemah karena kematian dari beberapa pemimpinnya. Terlebih, strategi merusak dari dalam yang dijalankan Snouck Hurgronje juga berjalan dengan mulus dan semakin memperlemah pasukan dan rakyat Aceh. Tahun 1905, Cut Nyak Dien berhasil ditangkap dan kemudian wafat pada 1910. Kematian Cut Nyak Dien pun menjadi penanda berakhirnya Perang Aceh. Dengan demikian, latar belakang adanya perlawanan Aceh adalah karena Belanda ingin menguasai seluruh wilayah di Nusantara pada abad ke 19. Ada empat fase pertempuran yang terjadi dalam Perlawanan Rakyat Aceh. Kekuatan rakyat Aceh melemah ketika beberapa pemimpin perlawanan satu persatu gugur, ditambah adanya peran Snouck Hurgronje yang merupakan mata-mata Belanda. Perlawanan Aceh berakhir ketika Cut Nyak Dien meninggal. Mapel: Sejarah Kelas: 11 SMA Topik: Perlawanan terhadap Penjajahan Eropa Semoga membantu ya.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

97

5.0

Jawaban terverifikasi