Bagaimana bentuk dukungan Australia kepada Indonesia dalam usaha mempertahankan kemerdekaan?

Halo Reva Pada masa Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Belanda masih terus berseteru, karena Belanda belum menyerah untuk menguasai tanah air. Karena masalah Agresi Militer Belanda antara Indonesia dan Belanda tidak kunjung usai, pemerintah Indonesia mengundang Menteri Luar Negeri Australia, Herbert Vere Evatt, untuk turut membantu menyelesaikannya. Pada waktu itu, Australia menjadi salah satu negara yang sudah merdeka serta kuat pada bidang militer. Sebagai bentuk bantuan Australia kepada Indonesia, Evatt berencana membawa permasalahan ini ke Dewan Keamanan PBB. Tindakan dari Evatt ini mendapat dukungan dari Perdana Menteri Australia, Joseph Benedict Chifley. Permasalahan Indonesia kemudian diterima oleh Dewan Keamanan PBB pada 30 Juli 1947. Hingga terbentuklah Komisi Tiga Negara atau Komisi Kantor Baik (Good Offices Comittee) atas usulan Amerika Serikat. KTN berisi tiga negara yaitu Amerika Serikat, Australia, dan Belgia. Australia mewakili Indonesia, Belgia mewakili Belanda, dan Amerika Serikat sebagai pihak penengah. Sealin itu, pemerintah Australia juga mulai bersikap tegas untuk mendukung kemerdekaan Indonesia pada pertengahan tahun 1946. Pada bulan Agustus 1946, pemerintah Australia menolak permintaan Belanda untuk mengirim amunisi dan perlengkapan perang dari Australia ke Indonesia. Dengan keputusan tersebut, jelas bahwa pemerintah Australia sepenuhnya mendukung proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, bentuk dukungan Australia terhadap kemerdekaan Indonesia adalah dengan cara menolak permintaan Belanda untuk mengirim amunisi dan perlengkapan perang ke Indonesia. Kedua, membantu menyelesaikan sengketa dengan Belanda malalui jalur diplomasi, yaitu dengan membawa kasus ini ke DK PBB, sehingga terbentuklah KTN. Ketiga, menjadi perwakilan Indonesia dalam KTN. Mapel: Sejarah Kelas: 11 SMA Topik: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Semoga membantu ya.