R N

13 April 2022 17:04

Iklan

Iklan

R N

13 April 2022 17:04

Pertanyaan

Bacalah teks pidato berikut! Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan Saudara-saudara yang saya hormati. (1) Sekarang ini bangsa Indonesia memperingati Haari Pahlawan, yang jatuh setiap tanggal 10 November. Haari yang sangat bersejarah bagi bangsa kita dalam mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda. (2) Momen peringatan Haari Pahlawan ini banyak memberikan hikmah, terutama semangat persatuan dan pantang menyerah. Sseperti halnya 74 tahun silam para pahlawan bangsa berjuang bersatu untuk mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer Belanda. Pada saat itu, Belanda berkeinginan untuk kembali menguasai NKRI. Di kota Surabaya pertumpahan darah tidak dapat terelakkan lagi. Pada masa itu pahlawan bangsa yang hanya bersenjata bambu runcing dan senapan konvensional, harus melawan tentara Belanda dengan persenjataan dan taktik perang yang lebih modern. Dengan semangat dan keberanian, para pahlawan berhassil mengusir penjajah. (3) Persatuan diibaratkan tiang sebuah gedung. Sebuah gedung yang kukuh memiliki tiang yang kukuh pula. Apabila persatuan bangsa memiliki ikatan yang erat, maka bangsa tersebut juga tidak akan goyah meski lawan menanti di depan. Semangat juang akan terus dikobarkan demi negara tercinta. Itulah yang selalu dilakukan seorang pahlawan negeri. (4) Semangat dan keberanian para pahlawan haruslah kita teladani. Keduanya harus menjadi sinergi, berjalan selaras untuk meneruskan perjuangan para pahlawan mencapai cita-cita bangsa, yaitu Indonesia yang lebih baik ke depannya. Kita sebagai generasi penerus harus senantiasa mendoakan arwaah para pahlawan agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga bangsa ini senantiasa dalam lindungan-Nya, tetap dikaruniai kemerdekaan dan persatuan. (5) Oleh karena itu, peringatan Hari Pahlawan ini adalah saat yang tepat untuk kita memperbarui semangat persatuan. Meskipun negeri ini sudah merdeka, tetapi kita tetap harus terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan ini. Selain itu, untuk menghargai perjuangan para pahlawan, marilah kita mendoakan mereka agar tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan senantiasa meneruskan perjuangan mereka. Sumber: http://rumahbelajar.id/Media/Dokumen/5cff79ecb64604433Od686d4/9dd2e123b185562035a24ea 146a98850.pdf dengan penyesuaian apa hal yang disampaikan dalam teks tersebut?


2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

N. Novitasari

Mahasiswa/Alumni Universitas Pakuan

02 Agustus 2022 10:48

Jawaban terverifikasi

Hal yang disampaikan dalam teks di atas, yaitu mengenai peringatan hari pahlawan dijadikan momentum untuk memperbarui semangat persatuan. Berikut penjelasannya. Pidato merupakan kegiatan berbicara di depan banyak orang untuk menyampaikan suatu ide, gagasan, atau topik tertentu. Struktur pidato terdiri dari: 1. Pembuka Bagian pembuka pidato terdiri dari 4 bagian, yaitu a. Salam pembuka. b. Ucapan penghormatan, biasanya menyebutkan dari orang-orang yang memiliki jabatan tertinggi sampai ke orang-orang yang memiliki jabatan rendah. c. Ucapan syukur, biasanya berisi ucapan rasa syukur orator (orang yang berpidato) karena diberikan kesempatan dapat menyampaikan pidato dan berkumpul dengan para tamu. d. Pengantar ke topik utama. 2. Isi Isi pidato harus berisi info-info penting yang ingin disampaikan. Isi pidato sebaiknya disertai alasan meyakinkan untuk mendukung pandangan terkait topik yang disampaikan. Susun secara logis, gunakan sumber terpercaya, contoh yang logis, dan dikenal audiensi. 3. Penutup Bagian penutup berisi simpulan dari hal yang disampaikan, permintaan maaf jika terjadi kesalahaan saat menyampaikan suatu hal, dan salam penutup. Hal yang disampaikan dalam teks di atas, yaitu mengenai peringatan hari pahlawan dijadikan momentum untuk memperbarui semangat persatuan, seperti yang terlihat pada kutipan " Sekarang ini bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, yang jatuh setiap tanggal 10 November." Dengan demikian, hal yang disampaikan dalam teks di atas, yaitu mengenai peringatan hari pahlawan dijadikan momentum untuk memperbarui semangat persatuan.


Iklan

Iklan

Rama D

08 Juni 2023 01:56

https://s.id/bindo554


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

540

0.0

Jawaban terverifikasi