I'M M

18 November 2023 11:56

Iklan

I'M M

18 November 2023 11:56

Pertanyaan

Bacalah teks cerita pendek di bawah ini! Sidik berpikir, benar juga kalau ia sakit, tidak ada lagi yang bisa menggembalakan kambing- kambingnya, tidak ada lagi yang merumput. Akhirnya Sidik pun menuruti apa kata mamaknya. Sesuap demi sesuap, nasi dan lauk ia masukkan ke mulut. Sesuatu apa pun yang dimasak mamaknya biasanya terasa nikmat, tetapi kali ini Sidik tak bisa merasakan nikmatnya masakan mamak. Semua tak berasa. Semua hambar seperti perasaannya saat itu. Sidik masih belum percaya kalau bapak yang ia kagumi, yang ia panuti, kini telah pergi. Tiada lagi yang menjadi iman ketika salat, tiada lagi yang mengajari poro gapet, tiada lagi yang mengajari pembagian. Bagaimana karakter tokoh utama dalam kutipan cerita tersebut?

Bacalah teks cerita pendek di bawah ini! 

Sidik berpikir, benar juga kalau ia sakit, tidak ada lagi yang bisa menggembalakan kambing- kambingnya, tidak ada lagi yang merumput. Akhirnya Sidik pun menuruti apa kata mamaknya. Sesuap demi sesuap, nasi dan lauk ia masukkan ke mulut. Sesuatu apa pun yang dimasak mamaknya biasanya terasa nikmat, tetapi kali ini Sidik tak bisa merasakan nikmatnya masakan mamak. Semua tak berasa. Semua hambar seperti perasaannya saat itu. Sidik masih belum percaya kalau bapak yang ia kagumi, yang ia panuti, kini telah pergi. Tiada lagi yang menjadi iman ketika salat, tiada lagi yang mengajari poro gapet, tiada lagi yang mengajari pembagian. 

Bagaimana karakter tokoh utama dalam kutipan cerita tersebut? 

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

06

:

43

:

32

Klaim

5

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

08 Desember 2023 13:48

Jawaban terverifikasi

Dari cerita pendek yang diberikan, kita dapat mengidentifikasi beberapa karakteristik dari tokoh utama, Sidik. Penjelasan: 1. Sidik tampaknya adalah seorang anak yang patuh dan menghargai ibunya. Hal ini ditunjukkan ketika ia menuruti apa kata mamaknya meskipun ia tidak merasa lapar atau menikmati makanan tersebut. 2. Sidik tampaknya sedang berduka dan merasa kehilangan. Hal ini ditunjukkan dari bagaimana ia merasa hambar dan kehilangan iman setelah kematian bapaknya. 3. Sidik juga tampaknya sangat menghargai dan mengagumi bapaknya, yang ditunjukkan dari bagaimana ia merasa kehilangan setelah bapaknya pergi. 4. Sidik tampaknya juga memiliki tanggung jawab, yang ditunjukkan dari kekhawatirannya tentang siapa yang akan menggembalakan kambing-kambingnya jika ia sakit. Kesimpulan: Dari kutipan cerita tersebut, karakter Sidik adalah seorang anak yang patuh, sedang berduka, mengagumi bapaknya, dan memiliki rasa tanggung jawab.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

479

0.0

Jawaban terverifikasi