Tri W

02 Mei 2023 06:26

Iklan

Tri W

02 Mei 2023 06:26

Pertanyaan

Bacalah teks cerita inspiratif berikut! Sejak pandemi Covid-19 masuk ke tanah air, banyak perawat muda yang ditugaskan di berbagai rumah sakit salah satunya adalah Cintya. Walaupun masih muda, Cintya sangat totalitas dalam menjalankan tugasnya dalam melayani pasien. Hal itu juga membuat Cintya diapresiasi olehorang tuanya. Meskipun sudah totalitas dalam bekerja, tetap saja ada yang meremehkan pekerjaannya karena usianya yang masih sangat muda. Banyak yang menganggap Cintya belum memiliki pengalaman. Hal itu membuat Cintya sakit hati. Walaupun demikian, ia terus menguatkan tekadnya dalam rangka menyembuhkan pasien. Sejak bekerja, Cintya tinggal di rumah kontrakan. Selain kinerjanya dipandang sebelah mata di rumah sakit, Cintya juga dijauhi oleh orang-orang disekitar kontrakan. Tetangga yang melihatnya akan merasa takut karena ditakutkan Cintya akan membawa virus dan menularkan ke orang disekitarnya. Ia juga pernah mendengar bahwa corona merupakan konspirasi. Hal itu tentu sangat menyakiti hatinya. Dari semua masalah yang dihadapi, Cintya tetap fokus untuk bekerja. Ia tetap membantu orang-orang yang membutuhkan jasanya. Pasien yang sudah dinyatakan sembuh pun banyak memujinya. Cintya berharap dunia cepat pulih sehingga tidak banyak yang terpapar virus Corona. Ia juga berharap setiap orang dapat mematuhi protokol kesehatan serta menghargai profesi orang lain. Ketulusan Cintya dalam bekerja telah diuji dengan berbagai cobaan dari lingkungan disekitarnya. Walaupun begitu, ia tetap tegar. Cintya menjadi salah satu pahlawan yang perlu diapresiasi saat pandemi Covid-19. TENTUKAN ISI UNGKAPAN SIMPATI, KEPEDULIAN, EMPATI, ATAPUN PERASAAN PRIBADI DARI TEKS CERITA INSPIRATIF TERSEBUT DENGAN TEPAT! PLISS BANTUIN AKU.....

Bacalah teks cerita inspiratif berikut!

Sejak pandemi Covid-19 masuk ke tanah air, banyak perawat muda yang ditugaskan di berbagai rumah sakit salah satunya adalah Cintya. Walaupun masih muda, Cintya sangat totalitas dalam menjalankan tugasnya dalam melayani pasien. Hal itu juga membuat Cintya diapresiasi oleh orang tuanya.

 

Meskipun sudah totalitas dalam bekerja, tetap saja ada yang meremehkan pekerjaannya karena usianya yang masih sangat muda. Banyak yang menganggap Cintya belum memiliki pengalaman. Hal itu membuat Cintya sakit hati. Walaupun demikian, ia terus menguatkan tekadnya dalam rangka menyembuhkan pasien.

 

Sejak bekerja, Cintya tinggal di rumah kontrakan. Selain kinerjanya dipandang sebelah mata di rumah sakit, Cintya juga dijauhi oleh orang-orang disekitar kontrakan.


Tetangga yang melihatnya akan merasa takut karena ditakutkan Cintya akan membawa virus dan menularkan ke orang disekitarnya. Ia juga pernah mendengar bahwa corona merupakan konspirasi. 
Hal itu tentu sangat menyakiti hatinya.


Dari semua masalah yang dihadapi, Cintya tetap fokus untuk bekerja. Ia tetap membantu orang-orang yang membutuhkan jasanya. Pasien yang sudah dinyatakan sembuh pun banyak memujinya.


Cintya berharap dunia cepat pulih sehingga tidak banyak yang terpapar virus Corona. Ia juga berharap setiap orang dapat mematuhi protokol kesehatan serta menghargai profesi orang lain.


Ketulusan Cintya dalam bekerja telah diuji dengan berbagai cobaan dari lingkungan disekitarnya. Walaupun begitu, ia tetap tegar. Cintya menjadi salah satu pahlawan yang perlu diapresiasi saat pandemi Covid-19.

 

TENTUKAN ISI UNGKAPAN SIMPATI, KEPEDULIAN, EMPATI, ATAPUN PERASAAN PRIBADI DARI TEKS CERITA INSPIRATIF TERSEBUT DENGAN TEPAT!

 

 

PLISS BANTUIN AKU.....

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

15

:

46

:

22

Klaim

10

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Arinda R

05 Mei 2023 03:38

Jawaban terverifikasi

Isi ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi dari teks cerita inspiratif tersebut adalah: 1. Simpati terhadap perjuangan Cintya dalam menjalankan tugasnya sebagai perawat muda di tengah pandemi Covid-19. 2. Kepedulian terhadap stigma dan diskriminasi yang dialami oleh Cintya dari lingkungan sekitarnya karena pekerjaannya sebagai perawat. 3. Empati terhadap perasaan sakit hati yang dirasakan oleh Cintya ketika dianggap belum memiliki pengalaman dalam pekerjaannya. 4. Perasaan pribadi yang diharapkan dari Cintya dan seluruh masyarakat adalah agar dunia cepat pulih dari pandemi Covid-19 dan setiap orang dapat mematuhi protokol kesehatan serta menghargai profesi orang lain.


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

187

0.0

Jawaban terverifikasi