Anji V

27 September 2023 16:06

Iklan

Anji V

27 September 2023 16:06

Pertanyaan

Bacalah teks berikut dengan cermat! Judul : Rapijali 1: Mencari Pengarang : Dee Lestari Penerbit : Bentang Pustaka Tahun Terbit : 2021 ISBN : 978-602-291-772-4 Novel Rapijali mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis bernama Ping. Ping memiliki: bakat musik yang istimewa, yang diturunkan oleh kakeknya. Kehidupan Ping dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayanginya. Selain Yuda Alexder, kekeknya yang mantan anggota grup band ternama, ada Oding (anak laki-laki seumuran Ping yang sudah dianggap sebagai saudara). Ada juga keluarga Mulyana yang memperlakukan Ping selayaknya anak gadishya sendiri. Namun, jalan hidup Ping berubah ketika ia harus pindah ke Ibukota. Ping di sana tinggal bersama orang tua asuh, yang merupakan calon gubernur. Ping melanjutkan sekolah di tempat elite di daerah Jakarta. Sejak itu, Ping merasa tinggal di "penjara kemewahan". Namun, di balik kehidupan yang dirasakan bak "penjara'' itu, Ping justru menemukan bakat istimewanya, yaitu bermusik. Oleh karena itu, Ping bergabung dengan ternan-teman barunya dan dibeii nama RAPIJALI yang merupakan gabungan dari nama-nama anggota grup band pelajar tersebut. Di tengah keterasingan tinggal di Ibukota, keberadaan Rapijali seakan memberikan semangat baru bagi Ping. Sayangnya; baru sebentar ia merasakan keceriaan bersama grup barunya, Ping harus menghadapi masalah baru yang lebih rumit. Sumber: http//perpus.smpml2gkb.sch. id/2021 /06/04/duni=-pinh:yang-jungkir-balikt Pilihlah dengan cara memberi tanda centang ( ./) di depan jawaban yang kalian anggap benarl Kallan dapat memilih lebih dari satu jawaban. Bagaimana pengarang menggambarkan unsur-unsur cerita? D. tema

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

15

:

06

:

04

Klaim

2

1


Iklan

Kevin L

Gold

28 September 2023 00:25

Pengarang menggambarkan unsur-unsur cerita tema melalui berbagai cara dalam karya sastra. Tema adalah pesan atau ide utama yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui cerita. Berikut adalah cara pengarang menggambarkan tema: 1. **Dialog Karakter**: Karakter dalam cerita sering kali berbicara tentang tema utama. Dialog mereka bisa langsung menyatakan tema atau membahas isu-isu yang terkait. 2. **Tindakan dan Keputusan Karakter**: Tindakan dan keputusan karakter dapat menggambarkan tema cerita. Karakter yang bertindak sesuai dengan tema atau melawan tema dapat menggambarkan konflik yang berkaitan dengan tema tersebut. 3. **Peristiwa dan Plot**: Peristiwa-peristiwa dalam cerita sering kali dirancang untuk mencerminkan tema. Plot dapat digunakan untuk menggambarkan perjalanan karakter atau perubahan tema dari awal hingga akhir cerita. 4. **Simbolisme**: Pengarang sering menggunakan simbolisme untuk menggambarkan tema. Objek atau simbol tertentu dalam cerita dapat mewakili atau menggambarkan ide atau pesan utama dari cerita. 5. **Pengulangan Motif**: Motif atau elemen tertentu yang berulang dalam cerita bisa digunakan untuk menggambarkan tema. Misalnya, pengulangan gambaran alam atau warna tertentu dapat menggambarkan tema alam atau keindahan. 6. **Pesan Teks dan Subteks**: Selain pesan yang tersirat dalam teks cerita, ada juga pesan yang tersembunyi dalam subteks. Pembaca sering diundang untuk mencari tema yang lebih dalam atau pesan moral yang tersembunyi di balik cerita. 7. **Pikiran dan Monolog Karakter**: Pikiran internal karakter, yang diungkapkan melalui monolog internal, dapat memberikan wawasan tentang tema. Ini bisa menjadi tempat di mana karakter merenungkan tema dan maknanya. 8. **Konteks Sejarah dan Sosial**: Pengarang mungkin menggunakan latar belakang sejarah atau sosial dalam cerita untuk menggambarkan tema. Cerita tersebut bisa menggambarkan isu-isu sosial atau peristiwa sejarah yang relevan. Pengarang sering kali menggabungkan berbagai elemen ini untuk menggambarkan tema dengan kedalaman dan kompleksitas. Tema adalah salah satu aspek yang memberikan makna dan signifikansi kepada cerita, dan cara pengarang menggambarkannya dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pesan yang ingin disampaikan dalam karya sastra.


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

13

0.0

Jawaban terverifikasi