Anthony B

06 Juli 2022 16:30

Iklan

Iklan

Anthony B

06 Juli 2022 16:30

Pertanyaan

Bacalah kutipan fabel berikut! "Ya!" jawab Burung Penyanyi. Ekornya digoyang-goyangkan. "Kau kan tahu kau tidak bisa bernyanyi sama sekali! Suaramu sangat sumbang! Tak enak didengar!' Buaya sangat sedih mendengar perkataan itu. Air matanya menetes. "Aku pikir senandung itu suaraku," katanya pilu. "Kau tahu, aku ingn sekali bernyanyi. Dan tadi kupikir aku sudah bisa menyanyi. Ternyata? Oh, betapa malangnya aku yang bersuara buruk!" Bunung Penyanyi merasa iba. Ia segera mencari cara untuk menghibur sahabatnya itu. Akibat konflik kutipan fabel tersebut adalah… a. Burung Penyanyi mencari cara untuk menghibur buaya. b. Buaya sangat sedih mendengar jika ia tidak bisa menyanyi. c. Burung Peyanyi mengejek suara buaya yang sangat sumbang. d. Buaya merasa betapa hidupnya malang karena bersuara buruk.


24

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

N. Dwi

Mahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan Indonesia

07 Juli 2022 01:19

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang tepat adalah B. Untuk memahami jawaban tersebut, perhatikan pembahasan berikut. Fabel adalah karangan fiktif berkisah tentang bi natang sebagai tokohnya yang berisi tentang pendidikan, moral, dan budi pekerti. Berikut adalah tahapan sebuah alur cerita dalam fabel. 1. Tahapan pengenalan adalah tahap awal yang memperkenalkan tokoh, latar, dan peristiwa. 2. Tahap kemunculan konflik adalah tahapan munculnya pertentangan yang dialami antartokoh. 3. Tahap konflik memuncak adalah tahapan konflik terasa memuncak hingga tokoh merasa ketegangan. 4. Tahap konflik menurun merupakan tahapan penyelesaian konflik yang sempat memuncak sebelumnya. 5. Tahap penyelesaian merupakan tahapan akhir yang menyajikan penyelesaian masalah atau konflik yang dialami tokoh. Berdasarkan penjelasan, akibat konflik kutipan fabel di atas adalah buaya sangat sedih mendengar jika ia tidak bisa menyanyi. Hal tersebut sesuai dengan konflik fabel di atas, yaitu buaya yang tidak bisa bernyanyi sehingga menyebabkan buaya bersedih. Penjelasan tersebut sesuai dengan kutipan fabel di atas, yaitu "Buaya sangat sedih mendengar perkataan itu. Air matanya menetes. "Aku pikir senandung itu suaraku," katanya pilu." Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

359

0.0

Jawaban terverifikasi