Lani L

07 Juni 2022 08:22

Iklan

Iklan

Lani L

07 Juni 2022 08:22

Pertanyaan

Bacalah kutipan cerita berikut! Saya adalah seorang kutu buku, saya memiliki sahabat pena yang bernama Tika. la menjadi bunga desa di desanya, namun sayangnya karena julukan tersebut ia menjadi seorang yang besar kepala. Banyak laki-laki buaya darat dan bermata keranjang yang mendekatinya. Tika memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai lintah darat, dalam menjalani profesinya, ayah Tika tebal muka tidak peduli terhadap keadaan orang lain. Akibatnya ia menjadi buah bibir di desanya. Padahal buah hatinya sudah mengingatkan bahwa tindakannya itu tidak benar, Tika juga menyarankan agar mencari pekerjaan lain yang halal, tetapi ia tidak menghiraukan dan justru bersikap ringan tangan terhadap putrinya. Meskipun sering dikasari oleh ayahnya, Tika tetap menyikapinya dengan kepala dingin. Ayah Tika juga mempunyai hobi bermain judi, ia sering menjadi kuda hitamdalam permainan tersebut. Dan pada suatu hari ia dirazia oleh kepolisian, akibatnya ia diadili di meja hijau. Sementara itu, ketika ayah Tika dipenjara, taka da lagi yang mencari nafkah. Terpaksa ibu tika harus banting tulang. Ibu Tika membuka usaha warung makan, namun tak lama kemudian usahanya itu gulung tikar disebabkan karena modal yang terbatas dan sepinya pelanggan. Akhirnya Tika harus bekerja keras agar bisa mencukupi kebutuhannya, beruntung ia memiliki bakat sebagai penulis, la mengandalkan bakatnya untuk mendapatkan uang, la juga sering mengikuti kompetisi menulis, berkat tulisannya yang memukau banyak orang, ia mendadak menjadi seorang yang naik daun. Meski terkenal ia tetap rendah hati. Bahkan ia tidak malu mengakui ayahnya yang memiliki catatan hitam. Dan sayangnya, walaupun ayah Tika pernah mendekam di penjara, ia tidak kapok dan sering menggulangi kesalahannya. Dan meskipun sering dingatkan oleh Tika, ayahnya masih saja kepala batu. Walau begitu, Tika sangat menyayangi ayahnya. Tentukan amanat yang terdapat dalan cerita tersebut!


32

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

M. Bahly

07 Juni 2022 08:46

Jawaban terverifikasi

Amanat pada kutipan cerita di atas adalah seorang anak harus senantiasa menyayangi orang tua dan bersikap rendah hati. Pembahasan: Amanat merupakan pesan moral yang hendak disampaikan penulis dalam karya sastra. Amanat umumnya berupa nasihat. Amanat dalam karya sastra dapat berbentuk tersurat maupun tersirat. Pada kutipan cerita tersebut dikisahkan seorang ayah yang memiliki catatan hitam atas perilaku dan kebiasaan yang dilakukan. Kemudian, seorang anak bernama Tika dikisahkan naik daun berkat bakat menulis yang dimilikinya namun tetap bersikap rendah hati. Oleh karena itu, amanat pada kutipan cerita di atas adalah seorang anak harus senantiasa menyayangi orang tua dan bersikap rendah hati.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Dapatkan akses pembahasan sepuasnya
tanpa batas dan bebas iklan!

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Perhatikan teks deskripsi berikut dengan saksama! Pantai Kartini Jepara Obyek Wisata Pantai Kartini terletak kurang lebih 2 km ke arah barat dari pendopo Kabupaten Jepara. Objek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan. Pantai Kartini juga memiliki potensi alam berupa pemandangan pantai yang indah, ombak yang kedil dengan pasir putihnya, serta topografi pantai yang landai. Disana ada sarana pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan anak-anak, wisata kuliner dan lain-lain telah tersedia untuk para pengunjung, sehingga sangat cocok untuk rekreasi keluarga. Ditempat ini pula para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut terdapat pula deretan toko souvenir kerajinan laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan. Kawasan dengan luas lahan kurang lebih 3 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari dermaga Pantai Kartini yaitu KMP. MURIA (kurang lebih waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat KARTINI (waktu tempuh kurang lebih 2 jam) 5. Tentukan kalimat deskripsi yang terdapat pada paragraf Ill dengan menunjukkan bukti tekstualnya.

24

0.0

Jawaban terverifikasi

Bacalah cerpen berikut dengan saksama ! Bisnis Kambing Pagi itu matahari mulai mengintip di ufuk. Desa Karang Kabulutan masih berbalut kabut tipis. Sebagian besar penduduk desa itu belum berani keluar rumah karena udara yang sangat dingin. Baru satu dua warga desa ya ng keluar rumah untuk sekadar menghirup segarnya udara pagi. Itu pun sambil berselimut sarung lebar. Padi di sawah-sawah desa baru dipanen beberapa hari yang lalu sehingga tak ada yang perlu berang kat ke sawah pagi-pagi buta. Jalanan desa masih lengang, tenang, dan damai. Tapi, ketenangan itu terusik oleh kejadian yang tak terduga. "Aaaaaaaaaaaaa ... , " Gareng terlihat berteriak ketakutan sambil berlari terbirit-birit. Di belakangnya, Petruk mengejar sambil mengacungkan golok pendeknya. Gareng yang kurus kecil lincah berlari menerobos pagar hidup untuk menghindar dari pengejarnya. Petruk makin dibakar amarah. Ia memang tak mungkin menerobos pagar hidup berupa deretan tanaman teh-tehan seperti yang dilakukan Gareng karena tubuhnya sangat tinggi, tetapi ia dapat melompatinya. Gareng makin panik karena setiap kali ia menerobos deretan teh-tehan, tahu-tahu Petruk sudah di depannya. Akhirnya, ia nekat menerobos semak-semak berduri lalu berlari sekuat tenaga menuju rumah Semar, sesepuh desa. Semarlah satu satu nya harapan baginya. "Ramaaaaaa," Gareng menjerit sekuat tenaga. Harapannya tak sia-sia. Entah kapan tahu-tahu Semar telah berdiri di situ, menyambar tubuh mungil Gareng dan menyembunyikannya di balik punggung gempalnya. Petruk yang sampai di tempat itu pura-pura tak melihat Semar. Ia langsung memutari punggung Semar lalu menerjang Gareng yang meringkuk ketakutan. Semar tak tinggal diam. Kaki kanannya terayun cepat ke dada Petruk. Petruk jatuh terkapar. Geleknya jatuh. Petruk mendongakkan kepala ke arah Semar dan terkejut bukan buatan. Tubuh Semar terlihat menggigil dan matanya memera h saga. Sontak Petruk menubruk kaki Semar seraya meminta ampun. Hanya itu satu-satunya cara membujuk Semar agar mengurungkan ajian legendari snya, ajian yang efeknya jauh lebih hebat dari pada senjata seekor sigung. Petruk pernah terkena ajian yang membuatnya trauma. Berhari-hari ia tak mampu makan dan hanya muntah angin akibat bau superbusuk ya ng tak mau pergi dari hidungnya. Tak mau ia mengalaminya lagi. Melihat Petruk yang keta kutan dan terus meminta ampun itu, Semar pun mem batalkan ajiannya. Sikapnya kembali lembut seperti biasa. Petruk dan Gareng duduk bersimpuh di rerumputan basah. "Ada apa sebenarnya? Mengapa kalian sesama saudara saling bertengkar? Apa masalahnya?" tanya Semar. Tak ada yang berani menjawab. "Jawab, Reng! " Semar sedikit membentak. "Eh . . anu ... Dulu aku sama Petruk pernah berkongsi beternak kambing. Kami patungan mem beli seekor kambing beti na. Untuk perawatannya, Petruk menawari aku apakah memilih bagian depan atau bagian belakang," jawab Gareng. "Maksudnya depan-belakang itu apa?" tanya Semar lagi. "Kalau memilih depan berarti bertugas mencarikan makan. Kalau memilih bagian belakang berarti tugasnya membersihkan kandang." "Lha, terus?" "Kakiku masih kerengan, alergi kalau kena kotoran kambing. Makanya aku memilih bagian depan. Jadi, tugasku mencarikan rumput untuk kambing itu dan Petruk bertugas membersi hkan kandangnya ." "Lha itu cukup adil. Lalu?" "Setelah dikawinkan, kambing itu bunting lalu melahirkan dua ekor anak kambing." "Nah, itu sudah pas sekali. Kalau beranak dua, berarti masing - masing dapat seekor." "Tapi, aku tidak diberi seekor pun, Rama! " Gareng menjawab dengan emosi . "Lho, kok bisa?" "Kata Petruk, sesuai perjanjian semula, yang berhak atas anak-anak kambing itu adalah yang memilih bagian belakang karena anak kambing lahirnya lewat belakang. Tapi, kan tidak mungkin ada kambing yang beranak lewat mulut?" "Ooo .. lalu anak kambing itu diambil Petruk semua?" "lya .. " "Lalu mengapa Petruk mengejar kamu tadi?" "Tadi pagi kambing-kambi ngnya kulepas lalu kuhalau ke hutan sana." Semar terdiam. Matanya memandang Petruk dan Gareng bergantian. Yang dipandang hanya tertunduk. "Jangan curang dalam bekerja sama, apalagi curang dengan mengandalkan debat kusir. Petruk, minta maaf pada kakakmu! Gareng, minta maaf pada adikmu!" Petruk dan Gareng bersalaman. "Maafkan aku, Kang Gareng. Sebenarnya aku tak bermaksud mengakalimu. Aku cuma ingin mem berimu pelajaran agar jangan terlalu naif." "Aku memang bodoh , Truk. Tapi aku sekarang tak akan terlalu bodoh lagi untuk percaya pada saudara yang licik . . . " "Siapa yang licik?" "Kamu!" "Kamu itu yang bodoh!" "Kamu licik!" "Kamu bod . ." "Diam!" Semar berteriak m arah. Badannya menggigil, perutnya mulai digembungkan. Melihat tanda-tanda membahayakan itu Petruk dan Gareng serentak berlari lintang-pukang menjauh sejauh -jauhnya . Gas beracun ajian Rama Semar tak bisa dianggap enteng. Tentukan nilai budaya pada cerpen di atas!

19

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan