Jessie A

28 Juli 2024 12:36

Iklan

Jessie A

28 Juli 2024 12:36

Pertanyaan

atmosfer bumi atau angkasa adalah lapisan gas yang melingkupi bumi. dari permukaannya sampai jauh di luar angkasa. jelaskan fenomena geosfer yang tentang perubahan iklim global dapat memengaruhi jenis jenis vegetasi alam!

atmosfer bumi atau angkasa adalah lapisan gas yang melingkupi bumi. dari permukaannya sampai jauh di luar angkasa. jelaskan fenomena geosfer yang tentang perubahan iklim global dapat memengaruhi jenis jenis vegetasi alam!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

21

:

48

:

52


2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kayla R

Level 13

28 Juli 2024 13:58

Jawaban terverifikasi

<p>Fenomena geosfer mencakup berbagai aspek fisik bumi, termasuk atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer. Perubahan iklim global merupakan salah satu aspek penting dalam geosfer yang memiliki dampak signifikan terhadap vegetasi alam. Berikut adalah beberapa cara perubahan iklim global dapat memengaruhi jenis-jenis vegetasi alam:</p><p><strong>Perubahan Suhu</strong>:</p><ul><li><strong>Peningkatan Suhu</strong>: Tanaman tertentu mungkin tidak dapat bertahan pada suhu yang lebih tinggi, mengakibatkan penurunan atau hilangnya spesies yang sensitif terhadap panas. Sebaliknya, beberapa spesies yang tahan panas mungkin berkembang lebih baik.</li><li><strong>Perpindahan Zona Iklim</strong>: Dengan peningkatan suhu, zona iklim bergeser ke arah kutub atau ke ketinggian yang lebih tinggi. Ini menyebabkan perpindahan distribusi vegetasi, seperti hutan boreal yang bergeser ke utara dan padang rumput menggantikan hutan di wilayah yang lebih hangat.</li></ul><p><strong>Perubahan Pola Curah Hujan</strong>:</p><ul><li><strong>Kekeringan</strong>: Area yang mengalami penurunan curah hujan mungkin melihat penggurunan, yang mengakibatkan penurunan vegetasi dan keanekaragaman hayati. Tanaman yang toleran terhadap kekeringan mungkin menjadi lebih dominan.</li><li><strong>Peningkatan Curah Hujan</strong>: Di daerah yang mengalami peningkatan curah hujan, vegetasi yang lebih suka kondisi basah dapat berkembang, seperti hutan hujan tropis.</li></ul><p><strong>Kenaikan Permukaan Laut</strong>:</p><ul><li><strong>Intrusi Air Asin</strong>: Kenaikan permukaan laut dapat menyebabkan intrusi air asin ke dalam ekosistem air tawar, mengubah komposisi vegetasi yang ada. Mangrove, misalnya, dapat berkembang di daerah yang dulunya adalah ekosistem air tawar.</li><li><strong>Hilangnya Habitat Pesisir</strong>: Kenaikan permukaan laut juga dapat menyebabkan hilangnya habitat pesisir, yang mempengaruhi vegetasi seperti rawa-rawa garam dan hutan bakau.</li></ul><p><strong>Perubahan Musim</strong>:</p><ul><li><strong>Perubahan Panjang Musim Tumbuh</strong>: Tanaman di daerah beriklim sedang mungkin mengalami musim tumbuh yang lebih panjang atau lebih pendek tergantung pada perubahan pola iklim, yang dapat mempengaruhi siklus hidup mereka.</li><li><strong>Perubahan Fenologi</strong>: Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan waktu berbunga, penyerbukan, dan berbuah pada tanaman.</li></ul><p><strong>Peningkatan CO2</strong>:</p><ul><li><strong>Efek Fertilisasi CO2</strong>: Peningkatan kadar CO2 di atmosfer dapat meningkatkan laju fotosintesis dan pertumbuhan tanaman, terutama pada tanaman C3 (seperti padi dan kedelai). Namun, efek ini mungkin berbeda tergantung pada jenis tanaman dan kondisi lingkungan lainnya.</li></ul><p>Perubahan-perubahan ini menunjukkan betapa kompleksnya interaksi antara perubahan iklim global dan vegetasi alam, dan pentingnya pemantauan serta penelitian yang berkelanjutan untuk memahami dan mengelola dampak-dampak tersebut.</p>

Fenomena geosfer mencakup berbagai aspek fisik bumi, termasuk atmosfer, hidrosfer, litosfer, dan biosfer. Perubahan iklim global merupakan salah satu aspek penting dalam geosfer yang memiliki dampak signifikan terhadap vegetasi alam. Berikut adalah beberapa cara perubahan iklim global dapat memengaruhi jenis-jenis vegetasi alam:

Perubahan Suhu:

  • Peningkatan Suhu: Tanaman tertentu mungkin tidak dapat bertahan pada suhu yang lebih tinggi, mengakibatkan penurunan atau hilangnya spesies yang sensitif terhadap panas. Sebaliknya, beberapa spesies yang tahan panas mungkin berkembang lebih baik.
  • Perpindahan Zona Iklim: Dengan peningkatan suhu, zona iklim bergeser ke arah kutub atau ke ketinggian yang lebih tinggi. Ini menyebabkan perpindahan distribusi vegetasi, seperti hutan boreal yang bergeser ke utara dan padang rumput menggantikan hutan di wilayah yang lebih hangat.

Perubahan Pola Curah Hujan:

  • Kekeringan: Area yang mengalami penurunan curah hujan mungkin melihat penggurunan, yang mengakibatkan penurunan vegetasi dan keanekaragaman hayati. Tanaman yang toleran terhadap kekeringan mungkin menjadi lebih dominan.
  • Peningkatan Curah Hujan: Di daerah yang mengalami peningkatan curah hujan, vegetasi yang lebih suka kondisi basah dapat berkembang, seperti hutan hujan tropis.

Kenaikan Permukaan Laut:

  • Intrusi Air Asin: Kenaikan permukaan laut dapat menyebabkan intrusi air asin ke dalam ekosistem air tawar, mengubah komposisi vegetasi yang ada. Mangrove, misalnya, dapat berkembang di daerah yang dulunya adalah ekosistem air tawar.
  • Hilangnya Habitat Pesisir: Kenaikan permukaan laut juga dapat menyebabkan hilangnya habitat pesisir, yang mempengaruhi vegetasi seperti rawa-rawa garam dan hutan bakau.

Perubahan Musim:

  • Perubahan Panjang Musim Tumbuh: Tanaman di daerah beriklim sedang mungkin mengalami musim tumbuh yang lebih panjang atau lebih pendek tergantung pada perubahan pola iklim, yang dapat mempengaruhi siklus hidup mereka.
  • Perubahan Fenologi: Perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan waktu berbunga, penyerbukan, dan berbuah pada tanaman.

Peningkatan CO2:

  • Efek Fertilisasi CO2: Peningkatan kadar CO2 di atmosfer dapat meningkatkan laju fotosintesis dan pertumbuhan tanaman, terutama pada tanaman C3 (seperti padi dan kedelai). Namun, efek ini mungkin berbeda tergantung pada jenis tanaman dan kondisi lingkungan lainnya.

Perubahan-perubahan ini menunjukkan betapa kompleksnya interaksi antara perubahan iklim global dan vegetasi alam, dan pentingnya pemantauan serta penelitian yang berkelanjutan untuk memahami dan mengelola dampak-dampak tersebut.


Iklan

Nanda R

Community

Level 89

30 Juli 2024 20:47

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Geosfer</strong> mengacu pada lapisan-lapisan yang membentuk struktur Bumi, termasuk kerak, mantel, dan inti. Fenomena perubahan iklim global, yang merupakan bagian dari dinamika geosfer, dapat memengaruhi jenis-jenis vegetasi alam secara signifikan. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana perubahan iklim global memengaruhi vegetasi:</p><p><strong>1. Perubahan Suhu Global</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Kenaikan suhu rata-rata global akibat perubahan iklim dapat mempengaruhi pola pertumbuhan vegetasi.</li><li><strong>Pengaruh</strong>:<ul><li><strong>Ekspansi atau Kontraksi Zona Vegetasi</strong>: Vegetasi yang biasa tumbuh di daerah dingin mungkin mengalami pergeseran ke arah kutub atau ketinggian yang lebih tinggi jika suhu meningkat. Sebaliknya, vegetasi di daerah tropis mungkin tertekan.</li><li><strong>Contoh</strong>: Hutan boreal di belahan bumi utara mungkin berpindah ke utara, sementara hutan hujan tropis di daerah ekuator mungkin mengalami penurunan luas akibat deforestasi dan peningkatan suhu.</li></ul></li></ul><p><strong>2. Perubahan Pola Curah Hujan</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Perubahan iklim dapat mengubah pola curah hujan, menyebabkan daerah yang sebelumnya basah menjadi kering atau sebaliknya.</li><li><strong>Pengaruh</strong>:<ul><li><strong>Perubahan Jenis Vegetasi</strong>: Daerah yang menjadi lebih kering mungkin mengalami penurunan vegetasi hutan dan peningkatan vegetasi gurun atau semak-semak. Sebaliknya, daerah yang menjadi lebih basah mungkin mengalami peningkatan vegetasi hutan.</li><li><strong>Contoh</strong>: Perubahan curah hujan dapat menyebabkan pengeringan hutan Amazon, sementara peningkatan curah hujan di daerah lain dapat memperluas lahan basah.</li></ul></li></ul><p><strong>3. Perubahan Frekuensi dan Intensitas Bencana Alam</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai.</li><li><strong>Pengaruh</strong>:<ul><li><strong>Kerusakan Vegetasi</strong>: Bencana alam yang lebih sering atau lebih parah dapat merusak vegetasi secara langsung melalui banjir atau kebakaran hutan, serta mempengaruhi pemulihan ekosistem.</li><li><strong>Contoh</strong>: Kebakaran hutan yang meningkat akibat suhu tinggi dapat menghancurkan vegetasi hutan dan mengubah komposisi spesies di area yang terbakar.</li></ul></li></ul><p><strong>4. Peningkatan Kadar CO2 dan Efek Rumah Kaca</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer akibat aktivitas manusia dapat mempengaruhi fotosintesis dan pertumbuhan vegetasi.</li><li><strong>Pengaruh</strong>:<ul><li><strong>Pertumbuhan Vegetasi</strong>: Kadar CO2 yang lebih tinggi dapat meningkatkan laju fotosintesis dan pertumbuhan vegetasi, tetapi efek ini mungkin bervariasi tergantung pada jenis vegetasi dan ketersediaan sumber daya lain seperti air dan nutrisi.</li><li><strong>Contoh</strong>: Beberapa spesies tanaman mungkin tumbuh lebih cepat dalam kondisi CO2 tinggi, sementara spesies lain mungkin tidak mendapatkan manfaat yang sama jika terpengaruh oleh kekurangan air atau nutrisi.</li></ul></li></ul><p><strong>5. Perubahan Dalam Musim dan Siklus Hidrologi</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Perubahan iklim dapat mengubah pola musim dan siklus hidrologi, termasuk waktu dan durasi musim hujan dan kering.</li><li><strong>Pengaruh</strong>:<ul><li><strong>Pengaruh Musim Tanam</strong>: Perubahan waktu musim dapat memengaruhi siklus hidup vegetasi, termasuk periode pertumbuhan, pembungaan, dan penuaian.</li><li><strong>Contoh</strong>: Jika musim hujan terjadi lebih awal atau lebih lambat dari biasanya, ini dapat mempengaruhi waktu tanam dan hasil panen tanaman pertanian.</li></ul></li></ul>

Geosfer mengacu pada lapisan-lapisan yang membentuk struktur Bumi, termasuk kerak, mantel, dan inti. Fenomena perubahan iklim global, yang merupakan bagian dari dinamika geosfer, dapat memengaruhi jenis-jenis vegetasi alam secara signifikan. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana perubahan iklim global memengaruhi vegetasi:

1. Perubahan Suhu Global

  • Deskripsi: Kenaikan suhu rata-rata global akibat perubahan iklim dapat mempengaruhi pola pertumbuhan vegetasi.
  • Pengaruh:
    • Ekspansi atau Kontraksi Zona Vegetasi: Vegetasi yang biasa tumbuh di daerah dingin mungkin mengalami pergeseran ke arah kutub atau ketinggian yang lebih tinggi jika suhu meningkat. Sebaliknya, vegetasi di daerah tropis mungkin tertekan.
    • Contoh: Hutan boreal di belahan bumi utara mungkin berpindah ke utara, sementara hutan hujan tropis di daerah ekuator mungkin mengalami penurunan luas akibat deforestasi dan peningkatan suhu.

2. Perubahan Pola Curah Hujan

  • Deskripsi: Perubahan iklim dapat mengubah pola curah hujan, menyebabkan daerah yang sebelumnya basah menjadi kering atau sebaliknya.
  • Pengaruh:
    • Perubahan Jenis Vegetasi: Daerah yang menjadi lebih kering mungkin mengalami penurunan vegetasi hutan dan peningkatan vegetasi gurun atau semak-semak. Sebaliknya, daerah yang menjadi lebih basah mungkin mengalami peningkatan vegetasi hutan.
    • Contoh: Perubahan curah hujan dapat menyebabkan pengeringan hutan Amazon, sementara peningkatan curah hujan di daerah lain dapat memperluas lahan basah.

3. Perubahan Frekuensi dan Intensitas Bencana Alam

  • Deskripsi: Perubahan iklim dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai.
  • Pengaruh:
    • Kerusakan Vegetasi: Bencana alam yang lebih sering atau lebih parah dapat merusak vegetasi secara langsung melalui banjir atau kebakaran hutan, serta mempengaruhi pemulihan ekosistem.
    • Contoh: Kebakaran hutan yang meningkat akibat suhu tinggi dapat menghancurkan vegetasi hutan dan mengubah komposisi spesies di area yang terbakar.

4. Peningkatan Kadar CO2 dan Efek Rumah Kaca

  • Deskripsi: Peningkatan kadar karbon dioksida (CO2) di atmosfer akibat aktivitas manusia dapat mempengaruhi fotosintesis dan pertumbuhan vegetasi.
  • Pengaruh:
    • Pertumbuhan Vegetasi: Kadar CO2 yang lebih tinggi dapat meningkatkan laju fotosintesis dan pertumbuhan vegetasi, tetapi efek ini mungkin bervariasi tergantung pada jenis vegetasi dan ketersediaan sumber daya lain seperti air dan nutrisi.
    • Contoh: Beberapa spesies tanaman mungkin tumbuh lebih cepat dalam kondisi CO2 tinggi, sementara spesies lain mungkin tidak mendapatkan manfaat yang sama jika terpengaruh oleh kekurangan air atau nutrisi.

5. Perubahan Dalam Musim dan Siklus Hidrologi

  • Deskripsi: Perubahan iklim dapat mengubah pola musim dan siklus hidrologi, termasuk waktu dan durasi musim hujan dan kering.
  • Pengaruh:
    • Pengaruh Musim Tanam: Perubahan waktu musim dapat memengaruhi siklus hidup vegetasi, termasuk periode pertumbuhan, pembungaan, dan penuaian.
    • Contoh: Jika musim hujan terjadi lebih awal atau lebih lambat dari biasanya, ini dapat mempengaruhi waktu tanam dan hasil panen tanaman pertanian.

Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1.Bacalah kutipan drama berikut! Abah: "Kalau cari suami harus yang jelas masa depannya, jangan seperti si Kabayan!" Iteung: "Tapi Kang Kabayan mah baik nyaah sama Iteung." Abah: "Baik? Baik apanya? Kalau memang baik pasti suka ngirim uang, paling sedikit ngirim ikan kesenangan Abah. Ikan gurame!" Ambu: "Abah teh kumaha. Apa-apa selalu saja diukur pakai uang." Tokoh Iteung pada kutipan drama tersebut akan lebih menarik jika menggunakan kostum a. celana panjang dan kaos dengan rambut panjang dibiarkan terurai b. celana panjang dan kaos dengan rambut dikepang dua c. kebaya dan celana panjang dengan rambut dibiarkan terurai d. kebaya dan kain dengan rambut di kepang dua 2.Jo : "Hey, jalan yang bener dong!" (keluar dari mobil) Yuda: (tampak terkejut dan menguasai diri) "Maaf Pak." Jo: (melotot) "Maaf, maaf!" (1) Bapak: "Sudahlah Jo, dia sudah minta maaf kok, lagi pula ayah buru- buru nanti terlambat ke kantor." (cepat menyusul keluar dari mobil) Jo : "Tidak bisa, dia harus diberi pela- jaran!" (nyaris melayangkan tinju) (2) Bapak : "Sabar Jo. (melihat kasihan pada Yuda) "Kau pergilah, Nak!" Yuda : "Terima kasih, Pak!" (3) Bapak "Hey, apa yang kau bawa, Nak?" (heran) "Kamu jual lukisan?" Yuda : "lya Pak, ini lukisan kaca." (4) Bapak: "Sungguh baru kali ini aku melihat lukisan kaca, biasanya saya di rumah memajang lukisan kanvas, lukisan kertas, lukisan bulu, dan lain-lain. Tapi, lukisan ini? Ah ya berapa kamu menjual ini?" Yuda: "Yang mana Pak?" (5) Bapak: "Semuanya. Ah sudah jangan bingung, gini aja gimana kalau lukisan itu saya beli lima juta rupiah." Yuda : "Apa? Lima juta!" (6) Bapak: "Apa kurang?" Yuda : "Cu... kup, Pak." Bukti latar waktu dalam kutipan drama tersebut terdapat pada dialog nomor .... a. (1) b. (3) c. (4) d. (6) 3.Perhatikan penggalan drama berikut! "Dari mana saja kau, Badar? Hari sudah petang tapi kau baru pulang," tanya ayah sambil berkacak pinggang. Dialog tersebut diucapkan dengan nada a. keras sambil bercanda b. marah dan serius c. rendah dan penuh tanya d. penuh kasih sayang 4.Cermati kutipan bacaan berikut! "Mohammad-san inilah rumahku." Toshihiko berkata ketika kami sampai di depan sebuah rumah kayu yang sederhana. Lalu berteriak, "Ibu! Ibu! Inilah tamu yang kita tunggu. Lihatlah, seorang Indonesia yang tersesat di kebun anggur Katsunuma. Bukankah ini suatu kehormatan bagi kita?" Bacaan tersebut termasuk teks fiksi karena a. memiliki unsur tema dan tokoh b. bersifat sistematis berdasarkan fakta yang ada c. narasi dan dialog menggunakan ragam bahasa baku d. menggunakan peribahasa untuk membandingkan suatu hal 5.Perhatikan teks berikut! Perkembangan teknologi informatika dalam satu dekade terakhir mengalami lonjakan luar biasa. Munculnya internet memudahkan setiap orang mendapat akses informasi. Tidak hanya sekadar berita, melalui internet orang bisa ber- jualan, memasang iklan, menikmati musik, dan memungkinkan individu mengetahui berbagai peristiwa secara intensif. Berdasarkan wacana tersebut, istilah yang dapat dideretkan dalam indeks dengan tepat adalah a. akses-individu-informatika-informasi- teknologi b. akses-iklan-individu-intensif-internet C. iklan-individu-informasi-intensif-internet d. individu-informasi-intensif-internet-iklan 6.Perhatikan kutipan indeks berikut! Gaib 8 Ilmu Fisika 7 Ilustrasi 57 Imajinasi 59 Implikasi 54 Magnetis 65 Pengetahuan eksakta 46 Pengetahuan keras 47 Pengetahuan lunak 48 Pengetahuan non-eksakta 45 Berikut ini pernyataan yang tidak benar berdasarkan indeks tersebut adalah a. Di halaman 46, kita dapat mempelajari materi pengetahuan keras. b. Materi tentang implikasi dapat kita jumpai di halaman 54. C. Di halaman 45 kita dapat mempelajari pengetahuan non-eksakta d. Pengetahuan eksakta dapat kita pelajari di halaman 46. *kutipan teks drama berikut untuk soal nomor 7 - 9* (1) Mayor: "Berapa lama lagi aku harus menunggu? Lihat semburat matahari sudah terlihat." (sambil menggebrak meja) (2) Kopral: "Sabarlah sedikit, Pak." (3) Mayor "Jangan ditawar lagi." (4) Kopral: "Apanya, Pak?" (5) Mayor: "Kesabarannya! Sejak kemarin kesabaran saya habis. Sabar itu prinsip. Tidak bisa ditawar- tawar, ngerti?" (6) Kopral: "Kalau begitu kuralat ucapanku tadi." (7) Mayor: "Ya, tapi pertanyaanku belum Bung jawab. Berapa lama lagi? Semburat matahari sudah terlihat tu!" 7.Dialog pada kutipan teks drama tersebut yang berisi kramagung ditandai dengan nomor a. (1) b. (3) c. (4) d. (5) 8.Latar disertai bukti nomor pada kutipan drama tersebut adalah .... a.. siang hari, bukti pada dialog nomor (7) b. menjelang maghrib, bukti pada dialog nomor (5) c.pagi hari, bukti pada dialog nomor (7) d. sore hari, bukti pada dialog nomor (1) 9.Amanat yang sesuai dengan kutipan teks drama tersebut adalah .... a. Kemarahan bukanlah cara penyelesaian masalah yang bijak. b. Seorang bawahan tidak sepatutnya melawan atasan sekalipun untuk membela kebenaran. c. Kita harus lebih banyak bersabar menghadapi apa pun. d. Kita harus mengikuti keinginan atasan walaupun tidak sejalan dengannya. *kutipan drama berikut untuk soal nomor 10-13* Fikri: "Hai sobat. Lho ada apa ini? Kamu kok kelihatan sedih?" Bayu: "Enggak. Perasaan kamu saja." Fikri: "Ayolah... Aku kenal kamu dari kecil. Aku bisa tahu kamu sedih, senang, malas, atau marah? Ayo katakan padaku siapa tahu aku bisa membantu." Bayu: "Kamu ini tau aja. Hari ini hari terakhir aku harus membayar SPP. Bapakku masih di luar kota. Ibuku sakit. Aku bingung harus bagaimana." Fikri :"Kenapa harus bingung. Aku bisa membantumu." Bayu: "Maksudmu?" Fikri: "Ya... membantumu. Aku punya uang tabungan dan cukup untuk membayar SPP mu." Bayu: "Wah... enggak ... enggak ... enggak aku tidak bisa menggunakan uang tabunganmu." Fikri: "Ayolah teman... aku tulus... kapan-kapan kamu dapat mengembalikannya." 10. Tema yang digambarkan pada kutipan drama tersebut adalah a. persahabatan antara kedua orang b. tolong-menolong antarteman yang mem- butuhkan c. persahabatan yang didukung oleh kedua orang tua d. masalah ekonomi keluarga yang tak kunjung reda 11.Tokoh Fikri dalam kutipan drama tersebut memiliki watak a. rendah hati b. tinggi hati c. baik hati d. kecil hati 12. Kutipan drama suasana tersebut menceritakan a. haru b. kaget c. kecewa d. sedih 13.(sambil terpogoh-pogoh masuk kamar tamu, Naja menangis) Naja: "Bu, aku sudah tidak kuat lagi kalau begini." Ibu: "Percayalah, Nak, masalah ini akan segera teratasi. Tuhan Maha Pengatur dan Mahabaik." Naja: "Tapi kapan? Kapan? Aku bosan sudah!" Ibu: "Bersabarlah, Nak. Jika sabar, masalah akan terurai satu per satu." (sambil membelai rambut Naja dengan penuh Kesabaran). Dalam struktur teks drama, kutipan tersebut merupakan bagian .... a. orientasi b. resolusi c. komplikasi d. epilog *kutipan buku berikut untuk soal nomor 14 dan 15* Bumi adalah tempat di mana kita, manusia, dan makhluk hidup lainnya berada. Bumi sering disebut juga sebagai planet biru. Kenapa? Karena bumi kalau dilihat dari luar angkasa terlihat dengan warna dominan biru. Tahukah kamu warna biru bumi yang terlihat dari angkasa raya itu? Itu adalah lautan. Karena sekitar 70% permukaan bumi merupakan lautan yang sangat luas. Sisanya 30% merupakan daratan yang tersusun atas dataran, gunung, dan lembah. Bumi juga dikelilingi oleh lapisan atmosfer yang merupakan pelindung bumi. 14. Teks tersebut tergolong sebagai karya nonfiksi karena .... a. berisi cerita karangan manusia b. bersifat informatif dan berisi kenyataan c. berasal dari imajinasi pengarang d. memiliki makna ganda 15. Inti dari kutipan buku tersebut adalah .... a. memaparkan tentang alam dan kerusakannya b. memaparkan secara detail tentang bumi c. menggambarkan tentang jenis-jenis atmosfer d. menjelaskan jenis-jenis planet 16.Bacalah kutipan teks fiksi berikut! Kehidupan keluarga ini sangat sederhana. Ayah dan Ibu setiap hari membanting tulang di ladang, seolah-olah kepala jadi betis, betis jadi kepala demi beberapa mulut yang harus dipenuhi. Orang tua ini ikhlas bekerja dengan tanggung jawab demi keluarga dan anak-anaknya kelak supaya jadi orang. Tak ada rotan akar pun jadi, begitulah kata orang tua itu. Daya tarik cuplikan teks fiksi tersebut tampak pada..... a. konflik dalam cerita b. latar cerita c. gaya bahasa penulis d. tema cerita 17.Perhatikan cuplikan teks berikut! Perempuan memang paling rentan terhadap anemia, terutama anemia karena kekurangan zat besi. Darah memang sangat penting bagi perempuan. Hal ini terutama pada saat hamil, zat besi itu dibagi dua, yaitu bagi si ibu dan janinnya. Apabila si ibu mengalami anemia, bisa terjadi abortus, lahir prematur, dan juga kematian saat melahirkan. Bahkan, bagi janin, zat besi juga dibutuhkan, terutama juga ada kaitannya dengan kecerdasan. Topik untuk diskusi berdasarkan bacaan tersebut adalah a. manfaat zat besi bagi bayi b. kesehatan ibu dan janin C. anemia sebagai penyakit berbahaya bagi perempuan d. sebab-sebab tingginya kernatian bayi dan anak di Indonesia *indeks berikut untuk soal nomor 18 dan 19* Aliterasi, 89, 93 Amanat, 5, 70 Arbitrer, 3, 65 Artikel, 8, 90 Balada, 25, 75 Drama, 89, 99 Epilog, 34, 36, 74 Fiksi, 3, 25, 90 18. Berdasarkan indeks buku nonfiksi tersebut, kita dapat menemukan istilah epilog di halaman.... a. 3,65 b. 25,75 c. 34, 36, dan 74 d. 3, 25, dan 90 19. Berdasarkan indeks buku tersebut, saat membuka halaman 25 kita dapat menemukan kata .... a. balada dan epilog b. balada dan fiksi c. balada dan drama d. balada

13

1.0

Jawaban terverifikasi

Pro dan Kontra Puisi Esai Selama ini, kita mengenal beberapa jenis puisi seperti puisi deskriptif, puisi lirik, puisi naratif, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jika kemudian muncul puisi esai sebagai jenis puisi baru. Hal inilah yang menjadi polemik atau kontroversi di kalangan penyair dan pemerhati sastra pada beberapa tahun lalu. Perdebatan pun terjadi cukup ramai di media masa cetak maupun elektronik hingga menimbulkan berbagai pro dan kontra. Kalangan penyair dan sastrawan pun beberapa ada yang bersikap mendukung/pro tetapi tidak sedikit pula yang menentang/kontra. Pihak yang mendukung beranggapan bahwa perpuisian Indonesia saat ini mirip dengan kondisi Amerika Serikat sekitar tahun 2006. Pada saat itu, puisi makin sulit dipahami dan seakan berada di wilayah yang lain. Penulisannya mengalami kebuntuan dan tidak mengalami perubahan berarti selama puluhan tahun. Munculnya puisi esai dianggap sebagai upaya menjadikan puisi dekat dan dapat mudah dipahami masyarakat umum. Hal ini terutama ditunjukan dengan kehadiran catatan kaki yang merupakan upaya menjelaskan dan mengaitkan isi puisi dengan konteks sosial di luar puisi. Beberapa pihak yang mendukung bahkan tergerak untuk memunculkan angkatan baru puisi esai selain angkatan yang sudah ada sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan penerbitan 34 buku puisi esai di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang melibatkan 170 orang dari kalangan penyair, aktivis, penulis, jurnalis, hingga peneliti. Dalam penyebarannya, puisi esai saat ini bahkan sudah mencapai beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand. Adapun, pihak yang menentang berargumen bahwa puisi pada dasarnya identik dengan tulisan fiksi dan bersifat imajinatif. Hal ini berbeda dengan esai yang merupakan teks yang bersifat faktual dan realistis sehingga keduanya tidak bisa gabungkan. Selain itu, terkait klaim beberapa pihak sebagai pencipta pertama jenis puisi esai yang beredar dianggap menyesatkan. Hal ini karena puisi semacam itu bukanlah hal yang baru sebab sebenarnya telah ada sejak masa Alexander Pope, penyair Inggris abad ke 18. Beberapa penyair Indonesia juga pernah menulis puisi dengan tema sosial berbentuk transparan dan memiliki catatan kaki sejenis puisi esai. Beberapa pihak juga menyoroti masifnya gerakan puisi esai karena adanya pihak tertentu yang menjadi sponsor dan mendanai dengan maksud dan tujuan tertentu seperti popularitas dan elektabilitas. Apapun itu, pro kontra kemunculan puisi esai saat ini memang tak terhindarkan. Perdebatan pun tetap berlanjut hingga kini. Sekali pun demikian, diakui atau tidak, aksistensi puisi esai akhirnya menjadi fenomena tersendiri dalam dunia sastra. Dalam sudut pandang positif, hal ini menunjukan kreativitas sastrawan Indonesia dan dapat mengaktifkan kembali diskusi intelektual sesama penyair, sastrawan, maupun masyarakat luas tentang perpuisian Indonesia. Mungkin suatu nanti ada penjelasan dan tempat tersendiri puisi esai. Bahkan hal ini mungkin menjadi pembuka kemunculan jenis puisi- puisi baru lainnya yang menambah dinamika perpuisian dan sastra Indonesia. Semoga. Setelah itu analisislah 1.bagian isu 2.bagian isi/argumen 3.kesimpulan 4.saran

2

0.0

Jawaban terverifikasi