Anisa N

04 Agustus 2023 00:45

Iklan

Anisa N

04 Agustus 2023 00:45

Pertanyaan

asbabun nuzul surah ali Imran ayat 190-191

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

00

:

12

:

46

Klaim

19

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Panda P

04 Agustus 2023 10:57

Jawaban terverifikasi

Asbabun Nuzul dan Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190-191 Kedua ayat di atas adalah bantahan bagi kaum Yahudi yang mengklaim kefakiran Allah (Innallaha ta’ala faqirun wa nahnu aghniyaa). Pada kitab Lubaabun Nuqul Fi Asbabin Nuzul karangan Jalaluddin as-Suyuti, Surat Ali ‘Imran ayat 190-191 diturun guna menjelaskan bukti kaum Yahudi mengklaim kefakiran Allah SWT. Ibnu Abbas pada riwayat Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim mengatakan bahwa “orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?” “Tongkat dan tangan yang putih bagi orang-orang yang melihatnya.” kata orang-orang Yahudi. Kemudian orang-orang Quraisy itu datang kepada orang-orang Nasrani dan bertanya “apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?” “Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang mati," jawab orang-orang Nasrani. Orang-orang Quraisy lalu mendatangi Nabi SAW dan berkata "Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit shafa menjadi emas untuk kami." Setelah itu, Rasulullah berdoa kepada Allah dan turunlah ayat 190-191. Ayat 190 menjelaskan penciptaan langit dan bumi yang hikmahnya hanya dirasakan oleh ulul albab, yaitu orang-orang yang mengingat Allah SWT. Dalam Tafsir al-Mukhtashar mengenai ayat 190, dijelaskan bahwa: "Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada serta tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia Yang berhak disembah." Sementara pada ayat 191, Tafsir al-Mukhtashar juga menerangkan dengan jelas mengenai ciri-ciri ulul albab. Disebutkan bahwa mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam kondisi apapun. Baik dalam kondisi berdiri, duduk maupun berbaring. Dan mereka juga senantiasa menggunakan akal pikiran mereka untuk memikirkan penciptaan langit dan bumi. Mereka pun berkata, “Wahai Rabb, Engkau tidak menciptakan makhluk yang sangat besar ini untuk bersenda gurau. Mahasuci Engkau dari senda gurau. Maka jauhkanlah kami dari azab Neraka, dengan cara Engkau bimbing kami kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan Engkau lindungi kami dari perbuatan-perbuatan yang buruk." Wallahualam bissawab


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

dalil kerukunan antar umat beragama

36

0.0

Lihat jawaban (2)