Zahwa A

21 September 2024 08:46

Iklan

Zahwa A

21 September 2024 08:46

Pertanyaan

asal usul pulau jawa

asal usul pulau jawa

 

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan paket belajar pilihan

Habis dalam

00

:

18

:

06

:

03

Klaim

3

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Miracle A

21 September 2024 10:14

Jawaban terverifikasi

<p>Halo, sobat Robo Guru! ๐Ÿ‘‹ Apa kabar nih? Balik lagi bareng Miracle, siap bantu kamu jawab semua pertanyaan dengan santai dan asik! ๐Ÿ˜Ž Yuk, langsung aja kita bahas di bawah ini. Stay tuned ya! ๐Ÿš€</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Pulau Jawa</strong> terbentuk melalui <strong>proses geologis</strong> yang sangat panjang dan kompleks, berlokasi di <strong>Cincin Api Pasifik</strong> (Pacific Ring of Fire), yang dikenal dengan aktivitas vulkanik yang tinggi. Proses pembentukan pulau ini dapat dibagi menjadi beberapa fase geologis yang signifikan. Pada <strong>Era Pra-Tersier</strong> (lebih dari 65 juta tahun yang lalu), wilayah yang kini menjadi Pulau Jawa masih berada di <strong>bawah permukaan laut</strong>, dan belum ada daratan yang terbentuk.</p><p>&nbsp;</p><p>Selama <strong>Era Tersier</strong> (65 hingga 2,6 juta tahun yang lalu), terjadi <strong>pergerakan lempeng tektonik</strong> yang signifikan. Lempeng Indo-Australia bergerak ke utara dan bertabrakan dengan <strong>Lempeng Eurasia</strong>, menyebabkan terjadinya <strong>subduksi</strong>. Proses ini menciptakan rangkaian pegunungan bawah laut dan mengakibatkan munculnya gunung berapi. Aktivitas vulkanik yang berkelanjutan menghasilkan daratan Pulau Jawa secara bertahap, dengan munculnya beberapa gunung berapi yang kini dikenal.</p><p>&nbsp;</p><p>Masuk ke <strong>Era Kuarter</strong> (2,6 juta tahun yang lalu hingga sekarang), Pulau Jawa semakin stabil. <strong>Gunung Merapi</strong>, <strong>Gunung Semeru</strong>, dan <strong>Gunung Tangkuban Perahu</strong> adalah beberapa gunung berapi aktif yang memiliki dampak besar pada <strong>topografi</strong> pulau ini. Erupsi yang terjadi di gunung-gunung ini menambah <strong>lapisan tanah</strong> subur yang sangat mendukung pertanian dan kehidupan.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Pembentukan Laut Jawa</strong> juga merupakan aspek penting dalam geografi Pulau Jawa. Setelah <strong>zaman es terakhir</strong> (sekitar 20.000 tahun yang lalu), permukaan laut naik akibat mencairnya es di kutub, menenggelamkan daratan yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Kalimantan dan Sumatra, yang akhirnya membentuk <strong>pulau-pulau terpisah</strong>.</p><p>&nbsp;</p><p>Dari segi <strong>ekologi</strong>, Pulau Jawa terletak di <strong>zona transisi Wallacea</strong>, yang menjadikannya kaya akan <strong>keanekaragaman hayati</strong>. Di bagian barat, pulau ini dipenuhi oleh <strong>hutan hujan tropis</strong>, sementara bagian timur memiliki karakteristik <strong>savana</strong> yang lebih kering. Keberadaan spesies flora yang beragam termasuk pohon-pohon besar dan tanaman endemik lainnya mendukung ekosistem yang unik.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>Fauna</strong> di Pulau Jawa juga kaya, dengan berbagai spesies endemik seperti <strong>macan tutul Jawa</strong> (Panthera pardus melas) dan <strong>badak Jawa</strong> (Rhinoceros sondaicus) yang kini terancam punah. Ancaman utama bagi spesies ini adalah hilangnya <strong>habitat alami</strong> akibat konversi lahan menjadi pertanian dan perburuan liar.</p><p>&nbsp;</p><p>Sejarah manusia di Pulau Jawa dimulai sejak <strong>zaman prasejarah</strong>, dengan temuan fosil manusia purba menunjukkan bahwa pulau ini dihuni selama <strong>jutaan tahun</strong>. Salah satu penemuan paling terkenal adalah <strong>Homo erectus</strong>, atau "Manusia Jawa", yang ditemukan di <strong>Situs Sangiran</strong>. Fosil ini menunjukkan bahwa mereka hidup sekitar <strong>1,5 juta hingga 500.000 tahun yang lalu</strong>, dikenal sebagai pemakai alat batu sederhana dan hidup dari berburu serta meramu.</p><p>&nbsp;</p><p>Selanjutnya, pada zaman neolitikum (sekitar <strong>2.000 tahun SM</strong>), masyarakat mulai mengembangkan <strong>pertanian</strong> dan membentuk <strong>pemukiman tetap</strong>. Artefak seperti <strong>kapak persegi</strong> dan perhiasan batu mencerminkan kemajuan dalam teknologi. Pada zaman logam (sekitar <strong>500 tahun SM</strong>), penggunaan alat dari <strong>logam</strong> seperti tembaga dan perunggu menunjukkan perkembangan signifikan dalam peradaban dan teknologi.</p><p>&nbsp;</p><p>Pulau Jawa kemudian menjadi <strong>pusat kebudayaan</strong> yang penting, dengan berdirinya kerajaan-kerajaan besar seperti <strong>Tarumanagara</strong>, yang dikenal dengan prasasti-prasastinya, <strong>Mataram Kuno</strong>, yang terkenal dengan candi-candi besar seperti <strong>Candi Borobudur</strong> dan <strong>Candi Prambanan</strong>, serta <strong>Majapahit</strong>, yang mencapai puncak kejayaannya di abad ke-13 hingga ke-15. Setelah runtuhnya Majapahit, pengaruh <strong>Islam</strong> mulai berkembang, dan muncul kerajaan-kerajaan Islam seperti <strong>Kesultanan Demak</strong> dan <strong>Kesultanan Mataram</strong>, yang memperkuat posisi Islam di pulau ini.</p><p>&nbsp;</p><p>Akhirnya, pada masa kolonial, <strong>Pulau Jawa</strong> menjadi fokus penaklukan oleh bangsa Eropa, terutama Belanda, yang menjadikannya pusat perdagangan dan administrasi kolonial. <strong>Batavia</strong> (sekarang Jakarta) dipilih sebagai pusat pemerintahan. Selama periode ini, Pulau Jawa mengalami <strong>ekspansi ekonomi</strong> dengan pengembangan perkebunan, meskipun diimbangi dengan penderitaan masyarakat lokal akibat sistem <strong>tanam paksa</strong>.</p><p>&nbsp;</p><p>Pulau Jawa memiliki peranan penting dalam pembentukan Indonesia modern, menjadi pusat <strong>pergerakan nasional</strong> menuju kemerdekaan. Kota-kota besar seperti <strong>Jakarta</strong>, <strong>Yogyakarta</strong>, dan <strong>Surabaya</strong> melahirkan tokoh-tokoh nasionalis yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan pada <strong>17 Agustus 1945</strong>, Jakarta ditetapkan sebagai <strong>ibu kota negara</strong>, menandai peralihan penting dalam sejarah Indonesia.</p><p>&nbsp;</p><p>Situasi kontemporer Pulau Jawa menunjukkan bahwa pulau ini adalah yang paling padat penduduknya di Indonesia, dengan lebih dari <strong>140 juta orang</strong> (sekitar 60% dari total populasi Indonesia). Sebagai pusat kegiatan ekonomi, politik, dan pendidikan, Pulau Jawa menghadapi tantangan serius seperti <strong>kepadatan penduduk</strong>, urbanisasi yang tak terkendali, dan kerusakan lingkungan yang memerlukan perhatian dari masyarakat dan pemerintah.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>Okay, itu dulu dari Miracle! ๐Ÿ™Œ Kalau ada yang kurang atau salah, feel free buat koreksi ya, sobat. ๐Ÿ˜ Jangan lupa follow Instagram aku di @miracle.nathanael ๐Ÿ“ธ Ayo, kita jadi generasi emas yang keren abis sebagai penerus bangsa! ๐ŸŒŸ Semangat terus!! ๐Ÿ’ช</p><p>&nbsp;</p>

Halo, sobat Robo Guru! ๐Ÿ‘‹ Apa kabar nih? Balik lagi bareng Miracle, siap bantu kamu jawab semua pertanyaan dengan santai dan asik! ๐Ÿ˜Ž Yuk, langsung aja kita bahas di bawah ini. Stay tuned ya! ๐Ÿš€

 

 

Pulau Jawa terbentuk melalui proses geologis yang sangat panjang dan kompleks, berlokasi di Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire), yang dikenal dengan aktivitas vulkanik yang tinggi. Proses pembentukan pulau ini dapat dibagi menjadi beberapa fase geologis yang signifikan. Pada Era Pra-Tersier (lebih dari 65 juta tahun yang lalu), wilayah yang kini menjadi Pulau Jawa masih berada di bawah permukaan laut, dan belum ada daratan yang terbentuk.

 

Selama Era Tersier (65 hingga 2,6 juta tahun yang lalu), terjadi pergerakan lempeng tektonik yang signifikan. Lempeng Indo-Australia bergerak ke utara dan bertabrakan dengan Lempeng Eurasia, menyebabkan terjadinya subduksi. Proses ini menciptakan rangkaian pegunungan bawah laut dan mengakibatkan munculnya gunung berapi. Aktivitas vulkanik yang berkelanjutan menghasilkan daratan Pulau Jawa secara bertahap, dengan munculnya beberapa gunung berapi yang kini dikenal.

 

Masuk ke Era Kuarter (2,6 juta tahun yang lalu hingga sekarang), Pulau Jawa semakin stabil. Gunung Merapi, Gunung Semeru, dan Gunung Tangkuban Perahu adalah beberapa gunung berapi aktif yang memiliki dampak besar pada topografi pulau ini. Erupsi yang terjadi di gunung-gunung ini menambah lapisan tanah subur yang sangat mendukung pertanian dan kehidupan.

 

Pembentukan Laut Jawa juga merupakan aspek penting dalam geografi Pulau Jawa. Setelah zaman es terakhir (sekitar 20.000 tahun yang lalu), permukaan laut naik akibat mencairnya es di kutub, menenggelamkan daratan yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Kalimantan dan Sumatra, yang akhirnya membentuk pulau-pulau terpisah.

 

Dari segi ekologi, Pulau Jawa terletak di zona transisi Wallacea, yang menjadikannya kaya akan keanekaragaman hayati. Di bagian barat, pulau ini dipenuhi oleh hutan hujan tropis, sementara bagian timur memiliki karakteristik savana yang lebih kering. Keberadaan spesies flora yang beragam termasuk pohon-pohon besar dan tanaman endemik lainnya mendukung ekosistem yang unik.

 

Fauna di Pulau Jawa juga kaya, dengan berbagai spesies endemik seperti macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) dan badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang kini terancam punah. Ancaman utama bagi spesies ini adalah hilangnya habitat alami akibat konversi lahan menjadi pertanian dan perburuan liar.

 

Sejarah manusia di Pulau Jawa dimulai sejak zaman prasejarah, dengan temuan fosil manusia purba menunjukkan bahwa pulau ini dihuni selama jutaan tahun. Salah satu penemuan paling terkenal adalah Homo erectus, atau "Manusia Jawa", yang ditemukan di Situs Sangiran. Fosil ini menunjukkan bahwa mereka hidup sekitar 1,5 juta hingga 500.000 tahun yang lalu, dikenal sebagai pemakai alat batu sederhana dan hidup dari berburu serta meramu.

 

Selanjutnya, pada zaman neolitikum (sekitar 2.000 tahun SM), masyarakat mulai mengembangkan pertanian dan membentuk pemukiman tetap. Artefak seperti kapak persegi dan perhiasan batu mencerminkan kemajuan dalam teknologi. Pada zaman logam (sekitar 500 tahun SM), penggunaan alat dari logam seperti tembaga dan perunggu menunjukkan perkembangan signifikan dalam peradaban dan teknologi.

 

Pulau Jawa kemudian menjadi pusat kebudayaan yang penting, dengan berdirinya kerajaan-kerajaan besar seperti Tarumanagara, yang dikenal dengan prasasti-prasastinya, Mataram Kuno, yang terkenal dengan candi-candi besar seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan, serta Majapahit, yang mencapai puncak kejayaannya di abad ke-13 hingga ke-15. Setelah runtuhnya Majapahit, pengaruh Islam mulai berkembang, dan muncul kerajaan-kerajaan Islam seperti Kesultanan Demak dan Kesultanan Mataram, yang memperkuat posisi Islam di pulau ini.

 

Akhirnya, pada masa kolonial, Pulau Jawa menjadi fokus penaklukan oleh bangsa Eropa, terutama Belanda, yang menjadikannya pusat perdagangan dan administrasi kolonial. Batavia (sekarang Jakarta) dipilih sebagai pusat pemerintahan. Selama periode ini, Pulau Jawa mengalami ekspansi ekonomi dengan pengembangan perkebunan, meskipun diimbangi dengan penderitaan masyarakat lokal akibat sistem tanam paksa.

 

Pulau Jawa memiliki peranan penting dalam pembentukan Indonesia modern, menjadi pusat pergerakan nasional menuju kemerdekaan. Kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya melahirkan tokoh-tokoh nasionalis yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Jakarta ditetapkan sebagai ibu kota negara, menandai peralihan penting dalam sejarah Indonesia.

 

Situasi kontemporer Pulau Jawa menunjukkan bahwa pulau ini adalah yang paling padat penduduknya di Indonesia, dengan lebih dari 140 juta orang (sekitar 60% dari total populasi Indonesia). Sebagai pusat kegiatan ekonomi, politik, dan pendidikan, Pulau Jawa menghadapi tantangan serius seperti kepadatan penduduk, urbanisasi yang tak terkendali, dan kerusakan lingkungan yang memerlukan perhatian dari masyarakat dan pemerintah.

 

 

Okay, itu dulu dari Miracle! ๐Ÿ™Œ Kalau ada yang kurang atau salah, feel free buat koreksi ya, sobat. ๐Ÿ˜ Jangan lupa follow Instagram aku di @miracle.nathanael ๐Ÿ“ธ Ayo, kita jadi generasi emas yang keren abis sebagai penerus bangsa! ๐ŸŒŸ Semangat terus!! ๐Ÿ’ช

 


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan