arti polytheisme

Halo Kimi S Kebudayaan campuran antara bangsa Dravida dengan bangsa Arya di India disebut kebudayaan Hindu. Oleh karena itu, orang India sering menyebut dirinya orang Hindu. Hal ini kemudian diberikan suatu tempat di sepanjang sungai Gangga India Utara yang mereka sebut dengan Hindustan yang artinya tanah bangsa Hindu. Di lembah sungai Gangga inilah kebudayaan Hindu dan Budha berkembang, baik di wilayah India maupun di luar India. Masyarakat Hindu mulai memuja banyak dewa (politeisme) dan dikenal dengan sistem kasta atau strata sosial, yaitu pembagian kelas sosial berdasarkan warna dan kewajiban sosial. Kasta dalam agama Hindu dan Budha ada 4 tingkatan, yaitu sebagai berikut. Brahmana adalah kaum pendeta atau pemuka agama. Ksatria adalah kaum raja dan tentara. Waisya adalah petani dan pengusaha Sudra adalah kaum buruh atau pekerja keras. Selain di India, kepercayaan terhadap banyak dewa pun dianut oleh bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria datang dari wilayah Asia kecil. Nenek moyang bangsa Sumeria telah berhasil menjawab tantangan alam, yaitu mengubah lembah sungai Eufrat dan Tigris dari rawa dan hutan belukar menjadi daerah pertanian yang subur. Pada dasarnya, kepercayaan bangsa-bangsa yang mendiami Mesopotamia bersifat politeisme dengan satu dewa sebagai dewa tertinggi (pantheon). Setiap bangsa menyembah dewa-dewi masing-masing seperti dewa Enlil (Sumeria), dewa Marduk (Amoria dan Khaldea), dewa Ashur (Assyria), dewa Amesha Spenta (Persia). Dengan demikian, Politeisme adalah bentuk kepercayaan yang mengakui adanya lebih dari satu tuhan. Mapel: Sejarah kelas: 10 SMA Topik: Peradaban Awal Dunia Semoga Membantu Ya : )