Mochammad F

15 Maret 2022 07:06

Iklan

Mochammad F

15 Maret 2022 07:06

Pertanyaan

Arloji Karya P. Hariyanto Kisah ini terjadi di sebuah kamar depan keluarga yang cukup terpandang. Terdapat berbagai perlengkapan yang lazim di kamar tamu semacam itu, namun yang terpenting ialah seperangkat meja dan kursi tamu. Pada kira-kira pukul 09. 00 drama ini terjadi. Dengan penuh keriangan, si Jidul membersihkan meja dan kursi-kursi. Kepalanya melenggut-lenggut, pantatnya bergidal-gidul seirama dengan musik dangdut yang terdengar meriah. Jidul terkejut ketika musik mendadak berhenti. (1) Pak Pikun: (muncul, langsung menuju Jidul) "Ayo! Mana! Berikan kembali padaku! Ayo! Mana!" (2) Jidul: (ber-ah-uh, sambil memberikan isyarat yang menyatakan ketidakmengertiannya) (3) Pak Pikun: "Jangan berlagak lupa! Siapa lagi kalau bukan kamu yang mengambilnya? Ayo, Jidul, kamu sembunyikan di mana, heh?" (4) Jidul: (ber-ah-uh, semakin bingung dan takut) (5) Pak Pikun: "Dasar tangan panjang! Belum sampai sebulan di sini kamu sudah kambuh lagi, ya? Dasar nggak tahu diri! Ayo, kembalikan kepadaku! Mana, heh?" (6) Jidul: (meringkuk diam) (7) Pak Pikun: (semakin keras suaranya) "Jidul! Kamu mau kembalikan apa tidak? Mau insaf apa tidak? Apa mau kupanggilkan orang-orang sekampung untuk mengadilimu, heh? Kamu mau dipukuli seperti dulu lagi atau mau aku bawa ke meja hijau? Ayo, mana?" (8) Ibu: (Muncul tergesa-gesa) "Eh, ada apa Pak Pikun? Ada apa dengan Jidul? (9) Pak Pikun: "Anak ini memang tidak pantas dikasihani, Bu. Dia mencuri lagi, Bu!" (10) Ibu: "Mencuri?" (tertegun). "Kamu mengambil hak orang lain lagi, Jidul?" (11) Jidul: (ber-ah-uh sambil menggoyang-goyangkan kepala dan tangannya) (12) Pak Pikun: "Mungkir, ya? Padahal jelas, Bu! Tadi saya mandi. Setelah itu, arloji saya tertinggal di kamar mandi. Lalu dia masuk, entah mengapa. Lalu tidak ada lagi arloji saya, Bu." (13) Ibu: "O,arloji Pak Pikun hilang, begitu?" (14) Pak Pikun: "Bukan hilang, Bu! Jelas dicurinya! Ayo, ngaku saja! Kamu ngaku saja, Jidul!" (15) Jidul : (ber-ah-uh mencoba menjelaskan ketidaktahuannya) (16) Pak Pikun: "Masih mungkir? Minta ku pukul?" (17) Ibu: "Sabar, Pak Pikun! Sabar, kendalikan diri!" (18) Pak Pikun: "Maaf, Bu. Ini biar saya urus sendiri! Kamu baru mau ngaku kalau dipukul,ya? Sini!" (Mau memukul si Jidul). (19) Jidul : (Meloncat, lari ke luar dikejar oleh Pak Pikun) (20) Ibu: "Sabar dulu Pak Pikun! Diperiksa dulu! (mendesah sendiri) Ya, ampun! Orang sudah tua kok gegabah, tidak sabaran begitu, keras kepala pula." (21) Tritis (Muncul membawa buku dan alat tulis) "Uh! Pagi-pagi sudah mencuri. Ganggu orang belajar saja!" (22) Ibu: "Belum jelas, Tritis!" (23) Tritis: "Ah, Ibu sih suka membela si Jidul! Siapa lagi kalau bukan dia yang mengambil arloji Pak Pikun? Apa ibu lupa? Dia kan dulu ketahuan mencuri ayam kita, ketahuan, mau dipukuli orang malah kemudian dibela Ayah dan ditampung di rumah kita. Keenakan dia,maka kini mencuri lagi!" (24) Ibu: "Ya, memang, dulu pernah mencuri. Itu karena ia kelaparan. Tetapi, belum tentu sekarang dia mengambil arloji Pak Pikun, Tritis!" (25) Tritis: "Kalau bukan si Jidul, apa Ibu atau aku yang mengambil arloji itu, Ibu?"(Tertawa). (26) Ibu: (Menemukan ide). "Ah! Mungkin masih ada di kamar mandi, Tritis! Atau mungkin di dekat jemuran. Pak Pikun kan pelupa. Mari kita coba mencarinya! (Bersama Tritis melangkah ke kiri akan ke luar, tetapi kemudian terhenti) Terdengar suara rusuh. Si Jidul kembali meloncat masuk dari kanan. Maunya berlari, tetapi tersandung sesuatu. la jatuh terguling mengejutkan Ibu dan Tritis. Dan sebelum sempat bangkit, Pak Pikun sudah keburu masuk pula dan menangkapnya dengan geram" (27) Pak Pikun (sambil mengacung-acungkan penggada besar, tangan kirinya tetap mencengkeram leher kaus si Jidul). "Mau, lari ke mana lagi, heh? Ku pukul kamu sekarang!" (28) Ibu: "Sabar, Pak! Tunggu dulu!" (29) Pak Pikun: "Tunggu apa lagi, Bu! Anak nggak benar ini harus saya ajar biar kapok." (Akan memukulkan penggadanya). (30) Ibu: "Tunggu dulu! Siapa tahu, Jidul benar tidak mencuri dan Pak Pikun yang tidak benar menaruh arlojinya!" (31) Pak Pikun: "Tak mungkin, Bu! Saya yakin, si bocah ini pencurinya. Kamu harus menanggung akibatnya." (akan memukulkan penggadanya). (32) Tritis (Melihat tangan Pak Pikun) "Eh, lihat! Arlojinya kan itu! Di pergelangan tangan. kananmu, Pak Pikun. Lihat!" (Tertawa ngakak). (33) Ibu: "O, iya! Betul! Dasar Pak Pikun ya Pikun!" (Tertawa geli). Pak Pikun tertegun memandang pergelangan tangannya yang kanan. Dilepaskannya si Jidul. Diamat-amatinya arloji itu. Penggadanya sudah dijatuhkan. Dengan sangat malu, ia berjalan ke luar tertegun-tegun, diiringi gelak tawa Ibu dan Titis. Sementara itu, si Jidul pun tertawa-tawa pula dengan caranya sendiri yang spesifik. Analisislah struktur pada teks drama berupa: 1.Prolog 2.Orientasi 3.Komplikasi 4.Resolusi 5.Epilog

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

22

:

03

:

00

Klaim

13

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

N. Dwi

18 Maret 2022 06:30

Jawaban terverifikasi

Halo, Mohammad F. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Analisislah struktur pada teks drama di atas adalah sebagai berikut. 1. Struktur prolog terdapat dalam paragraf (1) dan (2). 2. Struktur orientasi terdapat dalam dialog (1) s.d. (7). 3. Struktur komplikasi terdapat dalam dialog (8) s.d. (27). 4. Resolusi terdapat dalam dialog (28) s.d. (33). 5. Epilog terdapat dalam paragraf terakhir teks drama. Untuk memahami jawaban tersebut, perhatikan pembahasan berikut. Drama merupakan jenis karya sastra lakon atau seni panggung yang ditampilkan dalam sebuah panggung. Struktur teks drama adalah sebagai berikut. 1. Prolog merupakan paragraf pembuka yang berisi pengenalan tokoh dan suasana. 2. Orientasi merupakan bagian yang berisi tentang awal cerita. 3. Komplikasi merupakan bagian cerita menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya. 4. Resolusi merupakan bagian yang menceritakan solusi dari masalah atau tantangan yang terjadi sebelumnya. 5. Epilog adalah paragraf akhir yang berisi akhir cerita. Berdasarkan penjelasan, Berikut adalah analisis teks drama di atas. 1. Struktur prolog terdapat dalam paragraf (1) dan (2). Hal tersebut karena paragraf (1) dan (2) ada di awal dialog dan berisi gambaran umum cerita. 2. Struktur orientasi terdapat dalam dialog (1) s.d. (7). Hal tersebut karena dialog (1) s.d.(7) berisi tentang awal cerita tentang Judul dituduh mencuri oleh Pak Pikun. 3. Struktur komplikasi terdapat dalam dialog (8) s.d. (27). Hal tersebut karena dialog (8) s.d. (27) menceritakan tokoh Pak Pikun yang marah besar hingga harus mengejar jidul yang kabur. 4. Resolusi terdapat dalam dialog (28) s.d. (33). Hal tersebut karena dialog (28) s.d.(33) berisi penyelesaian masalah. 5. Epilog terdapat dalam paragraf terakhir teks drama. Hal tersebut karena paragraf terakhir menceritakan akhir dari drama tersebut, yaitu "Dengan sangat malu, ia berjalan ke luar tertegun-tegun, diiringi gelak tawa Ibu dan Titis. Sementara itu, si Jidul pun tertawa-tawa pula dengan caranya sendiri yang spesifik." Dengan demikian, analisislah struktur pada teks drama di atas adalah sebagai berikut. 1. Struktur prolog terdapat dalam paragraf (1) dan (2). 2. Struktur orientasi terdapat dalam dialog (1) s.d. (7). 3. Struktur komplikasi terdapat dalam dialog (8) s.d. (27). 4. Resolusi terdapat dalam dialog (28) s.d. (33). 5. Epilog terdapat dalam paragraf terakhir teks drama. Semoga membantu, ya. :)


Iklan

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

1. Sejak kecil kau telah akrab dengan lingkungan sekolah ini karena sering diajak ibumu kemari. Tak heran ketika sudah waktunya untuk masuk sekolah, kau begitu **supel** dan teman-temanmu pun sudah banyak. Mereka umumnya murid-murid yang pernah diajar ibumu waktu kelas satu. Sedangkan aku? Aku waktu itu baru saja pindah ke kota kecil ini. Makna kata bercetak tebal dalam kutipan cerpen tersebut adalah .... A. ramah C. santun B. sopan D. baik

80

5.0

Jawaban terverifikasi

Teks berikut untuk soai nomor 4. 1) Ilmuwan di berbagai belahan dunia berkejaran dengan waktu untuk menciptakan vaksin guna mengatasi virus Corona jenis baru. Vaksin perlu segera diciptakan karena kematian akibat virus Corona yang terus bertambah dan penyebaran virus yang kian meluas. 2) Pada Jum'at (7-2-2020), Komisi Kesehatan Nasional Cina mencatat jumlah kematian akibat virus Corona baru telah mencapai 636 kasus, sedangkan jumlah warga yang terinfeksi menjadi 31.161 kasus. Kasus terbanyak terjadi di Hubei, Cina, tempat vi kesehatan du niairus pertama muncul. Selain di Cina, virus itu kini telah menyebar ke lebih dari 25 negara. 3) Para ilmuwan bekerja dalam kecepatan penuh untuk menemukan vaksin bagi virus Corona baru atau penyakit pernapasan akut 2019-nCOV. Sebagai pusat epidemic, ilmuwan Cina berupaya menemukan vaksin bagi virus itu. Perkembangan terbaru adalah mereka menciptakan peta genetik virus. 4) Ilmuwan dari Australia, Kanada, hingga Prancis ikut menciptakan berbagai jenis inokulasi bersama sejumlah perusahaan biotek dan vaksin. Beberapa waktu lalu, Kepala Laboratorium Identifikasi Virus dari Institut Peter Doherty untuk Infeksi dan kekebalan, Melbourne, Julian Druce, menyatakan mereka mengembangkan virus Corona versi laboratorium dari tubuh pasien yang terinfeksi untuk uji coba. Tanggapan yang sesuai dengan berita tersebut adalah ... A. Pemerintah Australia telah tanggap menghadapi serangan virus Corona dengan menemukan vaksin virus tersebut. B. Para ilmuan perlu segera mempelajari virus corona yang menjadi masalah besar bagi kesehatan dunia karena persebarannya sangat cepat. C. Masyarakat perlu mawas diri dan menjaga kesehatan dalam menghadapi serangan virus corona yang mulai menyebar di Indonesia, D. Virus corona menjadi masalah besar bagi kesehatan manusia.

33

0.0

Jawaban terverifikasi

Iklan