Apakah yang dimaksud dengan Preanger Stelsel yang diterapkan oleh Herman Willem Daendels? Bandingkan antara Preanger Stelsel dengan Sistem Tanam Paksa yang diterapkan Van Den Bosch pada masa kemudian!

Jawaban yang tepat adalah Preager Stelsel adalah sistem tanam paksa dalam skala kecil yang mana para petani di khsusus kan daerah Jawa Barat harus menanam dan menyerahkan hasil produksinya ke penjajah Belanda. Ketika Belanda memerintah Indonesia terdapat beberapa kebijakan yang diterapkan salah satunya adalah Preanger Stelsel. Sistem ini diterapkan di wilayah dataran tinggi Parahiyangan, tanah Pasundan (Jawa Barat). Sistem Preanger Stelsel diwilayah Jawa Barat menjadi pusat tanaman ekspor seperti teh, kopi, karet dan lainnya. Dalam sistem ini petani harus menanam, menyerahkan hasil tanam, serta menyerahkan seperlima panen padi yang dihasilkan. Sistem ini kemudian dikembangkan menjadi skala yang lebih besar yaitu sistem Tanam Paksa. Sistem tanam paksa memberikan dampak positif yang mana masyarakat pribumi memiliki ilmu terkait hasil pertanian apa saja yang laku dipasaran, cara megolah lahan pertanian, serta meningkatkan kualitas hasil pertanian, dan lainnya. Selain dampak postif ada dampak negatif yang ditimbulkan karena adanya kebijakan sistem tanam paksa yaitu setiap rakyat wajib menyisihkan tanah atau lahan sebesar 20% untuk ditanam tanaman komoditi yang menghasilkan nilai jual tinggi seperti kopi, buah pala, dan lainnya. Kemudian harga penjualan rempah-rempah atau hasil tani tersebut hanya boleh ditetapkan oleh pihak Belanda, selain itu apabila rakyat tidak memiliki tanah maka rakyat pribumi diwajibkan untuk bekerja dilahan pemerintah Belanda selama 75 hari. Jadi, Preager Stelsel adalah sistem tanam paksa dalam skala kecil yang mana para petani di khsusus kan daerah Jawa Barat harus menanam dan menyerahkan hasil produksinya ke penjajah Belanda.