Tata D
07 Oktober 2023 06:08
Iklan
Tata D
07 Oktober 2023 06:08
Pertanyaan
apa yang dilakukan Aceh untuk mengantisipasi kedatangan Belanda pada akhir abad ke 19 ?
Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb
Habis dalam
00
:
03
:
10
:
41
1
3
Iklan
Vincent M
Community
07 Oktober 2023 07:39
Pada akhir abad ke-19, Aceh melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kedatangan Belanda yang memiliki niat untuk menguasai wilayah Aceh. Konflik antara Aceh dan Belanda ini dikenal sebagai "Perang Aceh" atau "Perang Aceh-Belanda" (1873-1904). Beberapa langkah yang diambil oleh Aceh untuk mengantisipasi kedatangan Belanda adalah sebagai berikut:
1.Penguatan Pertahanan: Aceh memperkuat pertahanan mereka dengan membangun benteng-benteng pertahanan di sepanjang pantai dan di daerah pedalaman. Benteng-benteng ini digunakan untuk melindungi Aceh dari serangan Belanda.
2.Aliansi dengan Luar Negeri: Aceh mencoba membangun aliansi dengan negara-negara lain, seperti Kesultanan Utsmaniyah (Turki), untuk mendapatkan dukungan politik dan militer dalam melawan Belanda.
3.Perang Gerilya: Aceh menggunakan taktik perang gerilya untuk melawan pasukan Belanda. Mereka melakukan serangan mendadak, serangan guerilla, dan menanam ranjau di jalur-jalur yang mungkin digunakan oleh pasukan Belanda.
4.Penyelundupan Senjata: Aceh melakukan penyelundupan senjata dan persediaan perang dari luar negeri untuk memperkuat pasukannya dan mempersulit upaya Belanda untuk memotong pasokan.
5.Pendukungan Rakyat: Pemerintah Aceh mencoba memobilisasi dukungan dari penduduk setempat untuk melawan Belanda. Banyak penduduk Aceh ikut berperang melawan pendudukan Belanda.
6.Perlawanan Kuat: Meskipun Aceh terus menghadapi serangan dan blokade oleh Belanda, mereka terus melakukan perlawanan yang gigih. Konflik ini berlangsung cukup lama dan menjadi salah satu perang kolonial terpanjang dalam sejarah.
Meskipun Aceh melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan melawan kedatangan Belanda, akhirnya Belanda berhasil menguasai Aceh pada awal abad ke-20 setelah berbagai kampanye militer dan penaklukan. Konflik ini berdampak besar pada Aceh dan meninggalkan jejak sejarah yang mendalam dalam masyarakat Aceh.
· 0.0 (0)
Siti A
09 Oktober 2023 11:02
taktik perang gerilya. Perang gerilya adalah taktik yang dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi, cepat, dan lewat sabotase. Menurut sejarah, taktik ini dianggap sangat membantu para pejuang untuk menyerang musuh yang memiliki pasukan yang banyak.
Iklan
Erwin A
Community
07 Oktober 2023 14:43
Pada akhir abad ke-19, Aceh merupakan salah satu kerajaan yang masih merdeka di Nusantara. Aceh memiliki posisi yang strategis, yaitu terletak di ujung barat Sumatra, sehingga menjadi incaran Belanda untuk menguasainya.
Untuk mengantisipasi kedatangan Belanda, Aceh melakukan berbagai persiapan, antara lain:
Persiapan-persiapan yang dilakukan Aceh ini terbukti berhasil dalam menahan serangan Belanda. Perang Aceh berlangsung selama 30 tahun, yaitu dari tahun 1873 hingga 1903. Pada akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh, tetapi dengan korban yang sangat besar.
beberapa contoh persiapan yang dilakukan Aceh untuk mengantisipasi kedatangan Belanda:
· 0.0 (0)
B. Hindarto
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta
07 Oktober 2023 17:10
Jawaban yang tepat, mengantisipasi dengan cara pada masa itu, Belanda juga memiliki kendala yaitu Traktat London yang disetujui pada 17 Maret 1824. Traktat London adalah kesepakatan antara Inggris dan Belanda mengenai pembagian wilayah jajahan Nusantara dan Semenanjung Malaya. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda tidak bisa mengganggu Aceh, karena wilayah tersebut telah masuk ke bagian jajahan Inggris.
Mari simak pembahasan berikut !
Aceh juga memiliki banyak kekayaan alam, seperti lada, hasil tambang, serta hasil hutan yang melimpah sehingga Belanda sangat ingin menguasainya untuk mewujudkan Pax Neerlandica. Namun hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan Belanda. Sebab rakyat Aceh menunjukkan segala upaya untuk mempertahankan kedaulatannya. Pada masa itu, Belanda juga memiliki kendala yaitu Traktat London yang disetujui pada 17 Maret 1824.
Traktat London adalah kesepakatan antara Inggris dan Belanda mengenai pembagian wilayah jajahan Nusantara dan Semenanjung Malaya. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda tidak bisa mengganggu Aceh, karena wilayah tersebut telah masuk ke bagian jajahan Inggris.
Namun meskipun begitu, Traktat London rupanya tidak menghentikan Belanda, mereka mulai menguasai daerah Sibolga, pedalaman Tapanuli, Tanah Batak, Singkit, Barus, Serdang, dan Asahan.
Dengan demikian, jawaban yang tepat, adalah mengantisipasi dengan cara pada masa itu, Belanda juga memiliki kendala yaitu Traktat London yang disetujui pada 17 Maret 1824. Traktat London adalah kesepakatan antara Inggris dan Belanda mengenai pembagian wilayah jajahan Nusantara dan Semenanjung Malaya. Berdasarkan traktat tersebut, Belanda tidak bisa mengganggu Aceh, karena wilayah tersebut telah masuk ke bagian jajahan Inggris.
Semoga membantu,ya : - )
· 0.0 (0)
Tanya ke Forum
Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu
LATIHAN SOAL GRATIS!
Drill Soal
Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian
Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!