Hai, Fadelia B. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru.
Kakak bantu jawab ya ☺️
Jawaban untuk soal tersebut adalah B.
Mari kita simak pembahasan berikut ini ya.
Konjungsi ialah kata yang digunakan untuk menghubungkan satu unsur dengan unsur lain, baik antarkata, antarklausa, antarkalimat, maupun antarparagraf. Konjungsi disebut juga kata hubung. Contoh konjungsi: dan, karena, sebab, ketika, sehingga, dan sebagainya.
Jenis-jenis konjungsi sebagai berikut
1. Konjungsi tujuan, yaitu konjungsi yang menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang menjelaskan tujuan suatu peristiwa. Konjungsi tujuan ditandai oleh kata hubung “untuk”, “supaya”, “agar”, dan sejenisnya. Contoh: Rajinlah belajar agar cita-citamu tercapai.
2. Konjungsi sebab, yaitu konjungsi yang menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang menjelaskan sebab terjadinya peristiwa. Konjungsi sebab ditandai oleh kata hubung “karena”, “sebab”, dan sejenisnya. Contoh: Ari semakin giat belajar karena ingin masuk jurusan kedokteran.
3. Konjungsi akibat, yaitu konjungsi yang menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang menjelaskan akibat terjadinya peristiwa. Konjungsi akibat ditandai oleh kata hubung “akibat”, “sehingga”, dan sejenisnya. Contoh: Ani tidak belajar dengan maksimal sehingga ia kesulitan menyelesaikan ujian Bahasa Indonesianya.
4. Konjungsi syarat, yaitu konjungsi yang menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang menjelaskan hubungan syarat antara dua peristiwa. Konjungsi akibat ditandai dengan “jika”, “kalau”, “bila”, dan sejenisnya. Contoh: Kau akan terlambat ikut ujian jika tidak bergegas sekarang juga.
5. Konjungsi penerang, yaitu konjungsi yang menghubungkan kata, frasa, klausa, atau kalimat yang menjelaskan suatu peristiwa. Konjungsi penerang ditandai dengan kata hubung “bahwa”, “yakni”, dan sejenisnya.
6. Konjungsi temporal, yaitu kata hubung yang menunjukkan urutan waktu. Konjungsi temporal ditandai dengan kata hubung “lalu“, “kemudian“, “sesudahnya“, “selanjutnya“, “setelah itu“, “sebelumnya“, “ketika“, “sambil“, “sebelum“, “sedari“, “sejak“, “selama“, “semenjak“, “sementara“, “seraya“, “waktu“, “setelah“, “sesudah“, dan “tatkala“.
7. Konjungsi penambahan, yaitu konjungsi yang menunjukkan hubungan penambahan antara satu objek dalam kalimat. Konjungsi penambahan ditandai dengan kata hubung "dan", "serta", dan sejenisnya.
8. Konjungsi pertentangan, yaitu konjungsi yang menunjukkan hubungan pertentangan antara satu objek dengan objek lainnya dalam kalimat. Konjungsi pertentangan ditandai dengan kata hubung "tetapi", "melainkan", "akan tetapi", dan sejenisnya.
Berdasarkan penjelasan di atas, kata hubung yang tepat untuk melengkapi kutipan tersebut adalah "jika", "tetapi", dan "dengan". Konjungsi "jika" pada kutipan tersebut berfungsi menerangkan syarat suatu keadaan tertentu, yaitu "mendengar kata tikus". Konjungsi "tetapi" berfungsi menerangkan hubungan pertentangan, yaitu "Tiap orang punya jawaban sendiri." dan "Sebagian besar bisa dikatakan akan mengaitkannya dengan penyakit dan kotoran." Adapun konjungsi "dengan" menunjukkan hubungan penambahan.
Dengan demikian, jawaban untuk soal tersebut adalah B.
Semoga membantu ☺️