Novira T

13 Oktober 2024 11:12

Iklan

Novira T

13 Oktober 2024 11:12

Pertanyaan

Apa tujuan penerapan ilmu ekonomi di lingkungan keluarga? Berilah contohnya!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

15

:

20

:

55

Klaim

9

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Amanda D

15 Oktober 2024 07:00

Jawaban terverifikasi

<p>&nbsp;<strong>Tujuan.</strong></p><p>Tujuan penerapan ilmu ekonomi dalam ranah keluarga adalah untuk menjadikan anggota keluarga sebagai manusia yang rasional, efisien, dan efektif dalam mengelola keuangan dan memanfaatkan sumber daya yang ada.</p><p><strong>Contoh.</strong></p><p>1. Seorang ayah yang bekerja untuk memenuhi. &nbsp; &nbsp; kebutuhan sehari hari.</p><p>2. Seorang ibu yang mengatur keuangan. &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;keluarga.</p><p>&nbsp;</p>

 Tujuan.

Tujuan penerapan ilmu ekonomi dalam ranah keluarga adalah untuk menjadikan anggota keluarga sebagai manusia yang rasional, efisien, dan efektif dalam mengelola keuangan dan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Contoh.

1. Seorang ayah yang bekerja untuk memenuhi.     kebutuhan sehari hari.

2. Seorang ibu yang mengatur keuangan.                  keluarga.

 


Iklan

Putu N

27 Oktober 2024 00:40

Jawaban terverifikasi

<p>Tujuan penerapan ilmu ekonomi di lingkungan keluarga adalah untuk mengelola sumber daya yang terbatas secara efektif agar kebutuhan seluruh anggota keluarga dapat terpenuhi secara optimal. Dengan ilmu ekonomi, keluarga dapat membuat keputusan-keputusan finansial yang bijaksana, menentukan prioritas pengeluaran, dan memanfaatkan pendapatan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai kesejahteraan.</p><p>Berikut adalah beberapa tujuan penerapan ilmu ekonomi di lingkungan keluarga beserta contohnya:</p><ol><li><strong>Mengatur Keuangan Keluarga: </strong>Tujuan utama adalah memastikan keuangan keluarga terkelola dengan baik, sehingga tidak terjadi pemborosan. Misalnya, keluarga membuat anggaran bulanan untuk kebutuhan pokok (makanan, listrik, air, pendidikan), tabungan, dan pengeluaran lain yang sesuai dengan pendapatan.</li><li><strong>Menjaga Keseimbangan Pengeluaran dan Pemasukan: </strong>Dengan ilmu ekonomi, keluarga dapat mengelola pengeluaran sesuai dengan pemasukan yang diperoleh agar tidak terjadi defisit. Contoh, keluarga merencanakan belanja bulanan dan membandingkannya dengan pemasukan yang diterima setiap bulan, sehingga tetap seimbang dan terhindar dari utang.</li><li><strong>Menentukan Prioritas Pengeluaran: </strong>Penerapan ilmu ekonomi juga membantu keluarga menentukan pengeluaran mana yang lebih penting. Misalnya, mendahulukan pembayaran uang sekolah anak atau kebutuhan kesehatan daripada membeli barang-barang yang tidak mendesak.</li><li><strong>Mempersiapkan Dana Darurat dan Tabungan: </strong>Penerapan ilmu ekonomi memungkinkan keluarga untuk menyiapkan dana darurat agar siap menghadapi situasi tak terduga, seperti sakit atau perbaikan rumah. Contoh, keluarga menyisihkan 10% dari pendapatan setiap bulan untuk dana darurat dan tabungan masa depan.</li><li><strong>Mengajarkan Anggota Keluarga untuk Hidup Hemat dan Bijak: </strong>Ilmu ekonomi bisa diterapkan dalam mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung dan menghargai uang. Contohnya, orang tua bisa memberi uang saku mingguan dan mengajari anak untuk menyisihkan sebagian uang tersebut untuk ditabung.</li></ol><p>Dengan menerapkan ilmu ekonomi dalam keluarga, setiap anggota keluarga dapat memiliki kebiasaan keuangan yang baik dan mampu mencapai kestabilan finansial dalam jangka panjang.</p>

Tujuan penerapan ilmu ekonomi di lingkungan keluarga adalah untuk mengelola sumber daya yang terbatas secara efektif agar kebutuhan seluruh anggota keluarga dapat terpenuhi secara optimal. Dengan ilmu ekonomi, keluarga dapat membuat keputusan-keputusan finansial yang bijaksana, menentukan prioritas pengeluaran, dan memanfaatkan pendapatan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai kesejahteraan.

Berikut adalah beberapa tujuan penerapan ilmu ekonomi di lingkungan keluarga beserta contohnya:

  1. Mengatur Keuangan Keluarga: Tujuan utama adalah memastikan keuangan keluarga terkelola dengan baik, sehingga tidak terjadi pemborosan. Misalnya, keluarga membuat anggaran bulanan untuk kebutuhan pokok (makanan, listrik, air, pendidikan), tabungan, dan pengeluaran lain yang sesuai dengan pendapatan.
  2. Menjaga Keseimbangan Pengeluaran dan Pemasukan: Dengan ilmu ekonomi, keluarga dapat mengelola pengeluaran sesuai dengan pemasukan yang diperoleh agar tidak terjadi defisit. Contoh, keluarga merencanakan belanja bulanan dan membandingkannya dengan pemasukan yang diterima setiap bulan, sehingga tetap seimbang dan terhindar dari utang.
  3. Menentukan Prioritas Pengeluaran: Penerapan ilmu ekonomi juga membantu keluarga menentukan pengeluaran mana yang lebih penting. Misalnya, mendahulukan pembayaran uang sekolah anak atau kebutuhan kesehatan daripada membeli barang-barang yang tidak mendesak.
  4. Mempersiapkan Dana Darurat dan Tabungan: Penerapan ilmu ekonomi memungkinkan keluarga untuk menyiapkan dana darurat agar siap menghadapi situasi tak terduga, seperti sakit atau perbaikan rumah. Contoh, keluarga menyisihkan 10% dari pendapatan setiap bulan untuk dana darurat dan tabungan masa depan.
  5. Mengajarkan Anggota Keluarga untuk Hidup Hemat dan Bijak: Ilmu ekonomi bisa diterapkan dalam mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung dan menghargai uang. Contohnya, orang tua bisa memberi uang saku mingguan dan mengajari anak untuk menyisihkan sebagian uang tersebut untuk ditabung.

Dengan menerapkan ilmu ekonomi dalam keluarga, setiap anggota keluarga dapat memiliki kebiasaan keuangan yang baik dan mampu mencapai kestabilan finansial dalam jangka panjang.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Di bawah ini yang merupakan tanggapan berupa pertanyaan adalah .... a. Saya masih meragukan dugaan itu. Apa alasannya mesin dengan kecerdasan buatan dapat menggantikan profesi penulis? Bukankah menulis itu pekerjaan kreatif yang memerlukan bakat khusus? b. Menurut saya, hal yang disampaikan Ilham benar bahwa pekerjaan sebagai penulis pun bakal terancam digantikan mesin dengan kecerdasan buatan. Sebuah tulisan dapat dibuat oleh mesin pintar itu c. Menurut saya, apa yang disampaikan oleh Bu Indarwati tidak benar bahwa pekerjaan sebagai koki bakal terancam digantikan mesin dengan kecerdasan buatan. Hal ini karena pekerjaan koki membutuhkan keterampilan khusus d. Saya sangat setuju dengan pendapat yang disampaikan Wilda. Sebaiknya pekerjaan kelompok membuat makalah tentang kecerdasan buatan ini mulai dikerjakan nanti sewaktu pulang sekolah agar pekerjaan ini cepat selesai e. Saya kira profesi penulis bakal digantikan robot pintar itu mungkin terjadi. Soalnya di Amerika sudah dikembangkan aplikasi bernama GPT atau Generative Pretraining Transformer dengan kecerdasan buatan

5

0.0

Jawaban terverifikasi