Lucky S

16 Oktober 2024 06:01

Iklan

Lucky S

16 Oktober 2024 06:01

Pertanyaan

Apa saja elemen-elemen penting yang terdapat dalam validitas data? Sebutkan pula pengertian, cara pengerjaan, dan contoh kasusnya!

Apa saja elemen-elemen penting yang terdapat dalam validitas data? Sebutkan pula pengertian, cara pengerjaan, dan contoh kasusnya!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

06

:

58

:

00

Klaim

6

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Reyhann R

30 Oktober 2024 10:33

Jawaban terverifikasi

Elemen-elemen penting dalam validitas data adalah: Validitas isi, Validitas konstruk, Validitas kriteria. Validitas data adalah apakah suatu tes mengukur apa yang ingin diukur. Validitas data penting dalam penelitian kuantitatif untuk menjaga kredibilitas dan keandalan hasil penelitian. Berikut adalah beberapa jenis validitas data: Validitas isi Fokus pada elemen-elemen yang ada pada alat ukur dan diproses dengan analisis rasional. Validitas konstruk Fokus pada sejauh mana alat ukur menunjukkan hasil pengukuran yang sesuai dengan definisinya. Validitas kriteria Fokus pada membandingkan instrumen yang telah dikembangkan dengan instrumen lain yang dianggap sebanding. Validitas mengacu pada apakah suatu tes mengukur apa yang ingin diukur . Misalnya, tes mengemudi yang valid harus mencakup komponen mengemudi praktis dan bukan hanya tes teoritis tentang aturan mengemudi.


Iklan

Nanda R

Community

08 November 2024 20:59

<p>Validitas data merujuk pada sejauh mana data yang diperoleh dapat menggambarkan realitas yang dimaksudkan atau sesuai dengan tujuan pengukuran yang ditetapkan. Untuk memastikan validitas data, ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan.</p><p>Elemen-elemen Penting dalam Validitas Data</p><p><strong>Validitas Isi (Content Validity)</strong><br>Validitas ini mengukur sejauh mana instrumen pengukuran mencakup seluruh aspek yang ingin diukur dalam suatu konsep.</p><ul><li><strong>Pengertian</strong>: Instrumen atau tes harus mewakili keseluruhan domain yang relevan dengan konsep yang sedang diteliti.</li><li><strong>Cara Pengerjaan</strong>: Melibatkan ahli atau profesional dalam bidang terkait untuk menilai apakah semua aspek dari konsep yang diukur sudah tercakup dalam instrumen tersebut.</li><li><strong>Contoh Kasus</strong>: Jika sebuah tes mengukur kemampuan matematika, maka tes tersebut harus mencakup berbagai jenis soal matematika, seperti aljabar, geometri, dan aritmatika, agar bisa dikatakan memiliki validitas isi yang baik.</li></ul><p><strong>Validitas Konstruksi (Construct Validity)</strong><br>Validitas konstruksi mengukur sejauh mana suatu tes atau instrumen dapat mengukur konsep teoretis atau konstruk yang dimaksudkan.</p><ul><li><strong>Pengertian</strong>: Instrumen yang digunakan harus dapat mengukur konsep atau konstruk psikologis yang telah ditetapkan, misalnya kecerdasan, motivasi, atau kepuasan.</li><li><strong>Cara Pengerjaan</strong>: Pengujian terhadap validitas konstruksi dilakukan dengan cara membandingkan hasil tes dengan konstruk yang terkait atau melalui pengujian hubungan antar variabel.</li><li><strong>Contoh Kasus</strong>: Misalnya, sebuah tes IQ dirancang untuk mengukur kecerdasan. Validitas konstruksinya akan diuji dengan melihat apakah hasil tes tersebut berhubungan dengan tes lain yang sudah terbukti mengukur kecerdasan.</li></ul><p><strong>Validitas Kriteria (Criterion Validity)</strong><br>Validitas kriteria mengukur seberapa baik instrumen pengukuran dapat meramalkan atau menunjukkan hubungan dengan hasil atau kriteria yang sudah diterima sebagai ukuran valid.</p><ul><li><strong>Pengertian</strong>: Sejauh mana hasil pengukuran bisa diprediksi atau berhubungan dengan suatu kriteria eksternal.</li><li><strong>Cara Pengerjaan</strong>: Dibagi menjadi dua jenis: <i>validitas prediktif</i> (untuk meramalkan kriteria masa depan) dan <i>validitas konkuren</i> (untuk mengukur hubungan dengan kriteria yang ada saat ini).</li><li><strong>Contoh Kasus</strong>: Misalnya, tes penerimaan mahasiswa baru memiliki validitas kriteria jika skor yang diperoleh di tes dapat memprediksi keberhasilan akademik mahasiswa di universitas.</li></ul><p><strong>Validitas Eksternal (External Validity)</strong><br>Validitas eksternal berkaitan dengan sejauh mana hasil suatu studi dapat digeneralisasi ke situasi lain, waktu lain, atau kelompok lain.</p><ul><li><strong>Pengertian</strong>: Kemampuan untuk menarik kesimpulan yang dapat diterapkan di luar konteks pengukuran atau eksperimen yang dilakukan.</li><li><strong>Cara Pengerjaan</strong>: Menguji apakah hasil penelitian atau instrumen pengukuran dapat diterapkan pada kelompok atau situasi lain di luar sampel yang diteliti.</li><li><strong>Contoh Kasus</strong>: Jika sebuah studi hanya dilakukan pada satu kelompok usia tertentu, validitas eksternalnya akan dipertanyakan apabila kesimpulan tersebut ingin digeneralisasi pada kelompok usia lain.</li></ul><p><strong>Validitas Internal (Internal Validity)</strong><br>Validitas internal mengukur sejauh mana hasil penelitian mencerminkan hubungan sebab-akibat yang sebenarnya, tanpa adanya gangguan dari variabel luar yang tidak dikendalikan.</p><ul><li><strong>Pengertian</strong>: Sejauh mana hasil studi dapat diatribusikan langsung kepada variabel yang diteliti, tanpa adanya faktor pembaur.</li><li><strong>Cara Pengerjaan</strong>: Menggunakan desain penelitian yang tepat, seperti eksperimen acak terkontrol, untuk mengurangi pengaruh variabel luar.</li><li><strong>Contoh Kasus</strong>: Dalam eksperimen yang menguji efektivitas obat, validitas internal akan terjaga jika variabel luar seperti diet atau kondisi kesehatan peserta diatur dan dikontrol.</li></ul>

Validitas data merujuk pada sejauh mana data yang diperoleh dapat menggambarkan realitas yang dimaksudkan atau sesuai dengan tujuan pengukuran yang ditetapkan. Untuk memastikan validitas data, ada beberapa elemen penting yang perlu diperhatikan.

Elemen-elemen Penting dalam Validitas Data

Validitas Isi (Content Validity)
Validitas ini mengukur sejauh mana instrumen pengukuran mencakup seluruh aspek yang ingin diukur dalam suatu konsep.

  • Pengertian: Instrumen atau tes harus mewakili keseluruhan domain yang relevan dengan konsep yang sedang diteliti.
  • Cara Pengerjaan: Melibatkan ahli atau profesional dalam bidang terkait untuk menilai apakah semua aspek dari konsep yang diukur sudah tercakup dalam instrumen tersebut.
  • Contoh Kasus: Jika sebuah tes mengukur kemampuan matematika, maka tes tersebut harus mencakup berbagai jenis soal matematika, seperti aljabar, geometri, dan aritmatika, agar bisa dikatakan memiliki validitas isi yang baik.

Validitas Konstruksi (Construct Validity)
Validitas konstruksi mengukur sejauh mana suatu tes atau instrumen dapat mengukur konsep teoretis atau konstruk yang dimaksudkan.

  • Pengertian: Instrumen yang digunakan harus dapat mengukur konsep atau konstruk psikologis yang telah ditetapkan, misalnya kecerdasan, motivasi, atau kepuasan.
  • Cara Pengerjaan: Pengujian terhadap validitas konstruksi dilakukan dengan cara membandingkan hasil tes dengan konstruk yang terkait atau melalui pengujian hubungan antar variabel.
  • Contoh Kasus: Misalnya, sebuah tes IQ dirancang untuk mengukur kecerdasan. Validitas konstruksinya akan diuji dengan melihat apakah hasil tes tersebut berhubungan dengan tes lain yang sudah terbukti mengukur kecerdasan.

Validitas Kriteria (Criterion Validity)
Validitas kriteria mengukur seberapa baik instrumen pengukuran dapat meramalkan atau menunjukkan hubungan dengan hasil atau kriteria yang sudah diterima sebagai ukuran valid.

  • Pengertian: Sejauh mana hasil pengukuran bisa diprediksi atau berhubungan dengan suatu kriteria eksternal.
  • Cara Pengerjaan: Dibagi menjadi dua jenis: validitas prediktif (untuk meramalkan kriteria masa depan) dan validitas konkuren (untuk mengukur hubungan dengan kriteria yang ada saat ini).
  • Contoh Kasus: Misalnya, tes penerimaan mahasiswa baru memiliki validitas kriteria jika skor yang diperoleh di tes dapat memprediksi keberhasilan akademik mahasiswa di universitas.

Validitas Eksternal (External Validity)
Validitas eksternal berkaitan dengan sejauh mana hasil suatu studi dapat digeneralisasi ke situasi lain, waktu lain, atau kelompok lain.

  • Pengertian: Kemampuan untuk menarik kesimpulan yang dapat diterapkan di luar konteks pengukuran atau eksperimen yang dilakukan.
  • Cara Pengerjaan: Menguji apakah hasil penelitian atau instrumen pengukuran dapat diterapkan pada kelompok atau situasi lain di luar sampel yang diteliti.
  • Contoh Kasus: Jika sebuah studi hanya dilakukan pada satu kelompok usia tertentu, validitas eksternalnya akan dipertanyakan apabila kesimpulan tersebut ingin digeneralisasi pada kelompok usia lain.

Validitas Internal (Internal Validity)
Validitas internal mengukur sejauh mana hasil penelitian mencerminkan hubungan sebab-akibat yang sebenarnya, tanpa adanya gangguan dari variabel luar yang tidak dikendalikan.

  • Pengertian: Sejauh mana hasil studi dapat diatribusikan langsung kepada variabel yang diteliti, tanpa adanya faktor pembaur.
  • Cara Pengerjaan: Menggunakan desain penelitian yang tepat, seperti eksperimen acak terkontrol, untuk mengurangi pengaruh variabel luar.
  • Contoh Kasus: Dalam eksperimen yang menguji efektivitas obat, validitas internal akan terjaga jika variabel luar seperti diet atau kondisi kesehatan peserta diatur dan dikontrol.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari orang-orang yang mengalami p sejarah. Selain diperoleh dari orang-orang yang mengalami persitiwa secara la sumber lisan juga dapat diperoleh dari orang-orang yang mengetahui suatu peristiw secara rinci. Dengan kata lain sumber sejarah lisan dapat digunakan untuk sumba dan sekunder. Bagaimana cara mendapatkan sumber sejarah secara lisan denga tepat? Sumber sejarah merupakan segala sesuatu yang mengandung informasi tenta peristiwa sejarah. Informasi yang dijadikan sumber sejarah harus berasal dari aktivi pada masa lampau. Sumber sejarah berfungsi sebagai sarana penyampaian inform ristiwa sejarah di masa lampau. Bagaimana cara membuktikan keaslian suatu sumber sejarah? Sumber sejarah berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga, yaitu sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber benda. Sumber tertulis merupakan sumber sejarah yang memberikan informasi melalui tulisan. Sumber lisan merupakan sumber sejarah yang disampaikan secara lisan oleh orang yang menyaksikan, mendengar, atau mengalami langsung suatu peristiwa sejarah. Sumber benda merupakan sumber sejarah yang diperoleh dari benda-benda peninggalan sejarah. Mengapa sumber sejarah sangat penting dalam sejarah? Sumber sejarah lisan sangat bermanfaat agar sejarah dapat terus diingat oleh masyarakat sebagai bagian dari identitas dari sebuah negara. Sumber sejarah lisan dapat berupa keterangan langsung dari pelaku, tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, dan topomini. Mengapa sumber lisan memiliki keterbatasan dibandingkan sumber tertulis? Kritik sumber sering juga disebut proses verifikasi. Sering dilakukan peneliti untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah. Kritik sumber merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah. Apa yang dimaksud kritik sumber?

8

0.0

Jawaban terverifikasi