Rivana R

03 Agustus 2024 07:07

Iklan

Rivana R

03 Agustus 2024 07:07

Pertanyaan

apa perbedaan tari zaman prasejarah dengan tari zaman Hindu budha

apa perbedaan tari zaman prasejarah dengan tari zaman Hindu budha

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

18

:

43

:

49

Klaim

7

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Kevin L

Gold

03 Agustus 2024 07:52

Jawaban terverifikasi

Penjelasan: Tari zaman prasejarah dan tari zaman Hindu Buddha memiliki perbedaan yang signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari motif, fungsi, hingga bentuknya. Perbedaan ini mencerminkan pengaruh budaya dan kepercayaan yang mendominasi kedua periode tersebut. **Tari Zaman Prasejarah** * **Motif:** Tari zaman prasejarah umumnya bermotif magis-religius. Tari ini merupakan bentuk penghormatan dan permohonan kepada roh nenek moyang, dewa-dewi, dan kekuatan alam. Mereka percaya bahwa tari dapat mempengaruhi alam dan memohon berkah untuk keberhasilan dalam berburu, panen, dan kehidupan sehari-hari. * **Fungsi:** Fungsi utama tari zaman prasejarah adalah ritual. Tari digunakan untuk memohon kesuburan, keselamatan, dan keberhasilan dalam berburu. Mereka percaya bahwa gerakan tari dapat mengundang kekuatan gaib dan mempengaruhi alam. * **Bentuk:** Tari zaman prasejarah cenderung sederhana, spontan, dan improvisatif. Gerakannya lebih menekankan pada ritme dan ekspresi spontan. Mereka menggunakan alat musik sederhana seperti gendang, suling, dan alat musik perkusi lainnya untuk mengiringi tarian. **Tari Zaman Hindu Buddha** * **Motif:** Tari zaman Hindu Buddha lebih kompleks dan terinspirasi oleh cerita-cerita epik dan mitologi Hindu Buddha. Mereka mengambil inspirasi dari kisah Ramayana, Mahabharata, dan cerita-cerita tentang dewa-dewi Hindu Buddha. * **Fungsi:** Tari zaman Hindu Buddha memiliki fungsi yang lebih beragam. Selain sebagai ritual keagamaan, tari juga berfungsi sebagai hiburan, media untuk menyampaikan pesan moral dan filosofi, serta sebagai bentuk seni yang indah. * **Bentuk:** Tari zaman Hindu Buddha lebih terstruktur dan terkodifikasi. Gerakannya lebih halus, elegan, dan mengandung simbolisme yang mendalam. Mereka menggunakan kostum yang rumit, riasan yang menawan, dan gerakan yang terlatih dengan baik. **Perbedaan Utama:** * **Motif:** Tari prasejarah bermotif magis-religius, sedangkan tari Hindu Buddha terinspirasi oleh cerita-cerita epik dan mitologi. * **Fungsi:** Tari prasejarah berfungsi sebagai ritual, sedangkan tari Hindu Buddha berfungsi sebagai hiburan, ritual keagamaan, dan media penyampaian pesan. * **Bentuk:** Tari prasejarah sederhana dan spontan, sedangkan tari Hindu Buddha lebih terstruktur dan terkodifikasi. **Contoh:** * **Tari Prasejarah:** Tari Topeng di Papua, Tari Perang di Kalimantan, Tari Ritual Kesuburan di Jawa. * **Tari Hindu Buddha:** Tari Ramayana, Tari Bharata Natyam, Tari Legong. **Kesimpulan:** Tari zaman prasejarah dan tari zaman Hindu Buddha memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal motif, fungsi, dan bentuknya. Tari zaman prasejarah lebih bersifat ritualistik dan spontan, sedangkan tari zaman Hindu Buddha lebih terstruktur, terkodifikasi, dan mengandung makna filosofis yang lebih dalam. Perbedaan ini mencerminkan pengaruh budaya dan kepercayaan yang mendominasi kedua periode tersebut.


Iklan

Nanda R

Community

03 Agustus 2024 15:26

Jawaban terverifikasi

<p>Tari dari zaman prasejarah dan tari dari zaman Hindu-Buddha di Indonesia menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam konteks sejarah, tujuan, gaya, dan simbolisme. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:</p><p>### 1. **Konteks Sejarah dan Budaya**</p><p>- **Tari Zaman Prasejarah:**<br>&nbsp;- **Konteks:** Tari prasejarah di Indonesia, yang muncul sebelum pengaruh agama-agama besar, seringkali berkaitan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme. Tari-tari ini biasanya dilakukan dalam konteks upacara keagamaan dan magis untuk berkomunikasi dengan roh atau dewa, serta dalam acara sosial atau perburuan.<br>&nbsp;- **Tujuan:** Tujuan utama tari prasejarah adalah untuk mendekatkan diri dengan dunia roh, meminta perlindungan, atau memohon hasil panen yang baik. Tari-tari ini sering kali memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kekuatan alam dan roh leluhur.</p><p>- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**<br>&nbsp;- **Konteks:** Tari Hindu-Buddha berkembang setelah kedatangan pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia, mulai dari sekitar abad ke-4. Tari-tari ini sering dilakukan dalam konteks ritual keagamaan yang lebih formal, upacara keagamaan, dan pemujaan terhadap dewa-dewa Hindu dan Buddha.<br>&nbsp;- **Tujuan:** Tujuan tari zaman Hindu-Buddha meliputi penghormatan kepada dewa, upacara pemujaan, dan penggambaran kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata. Tari-tari ini sering kali berfungsi sebagai bentuk pengabdian religius dan pendidikan moral.</p><p>### 2. **Gaya dan Teknik Tari**</p><p>- **Tari Zaman Prasejarah:**<br>&nbsp;- **Gaya:** Tari prasejarah seringkali bersifat sederhana dan lebih bersifat spontan atau alami, dengan gerakan yang terinspirasi oleh alam dan kehidupan sehari-hari. Gerakan biasanya berfungsi untuk meniru hewan, fenomena alam, atau untuk mengungkapkan perasaan dan kepercayaan.<br>&nbsp;- **Teknik:** Teknik tari cenderung lebih bebas dan tidak terstruktur, dengan penekanan pada ekspresi personal dan interaksi dengan lingkungan sekitar.</p><p>- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**<br>&nbsp;- **Gaya:** Tari Hindu-Buddha lebih terstruktur dan formal. Gerakan tari sering kali menggambarkan cerita-cerita epik dan mitologi dari agama Hindu dan Buddha, dengan penggunaan kostum dan properti yang lebih rumit.<br>&nbsp;- **Teknik:** Teknik tari di era ini lebih sistematis dan terdefinisi dengan baik, dengan adanya penekanan pada posisi tubuh, gerakan yang ritmis, dan penggunaan simbol-simbol religius. Tari-tari ini sering dilakukan di panggung dengan format yang telah distandarisasi.</p><p>### 3. **Simbolisme dan Makna**</p><p>- **Tari Zaman Prasejarah:**<br>&nbsp;- **Simbolisme:** Tari prasejarah sering mengandung simbolisme yang berkaitan dengan kekuatan alam dan roh. Gerakan dan pola tari bisa melambangkan hubungan antara manusia dan alam, serta ritual magis.<br>&nbsp;- **Makna:** Makna tari lebih berkisar pada upaya untuk berinteraksi dengan dunia roh, mendapatkan perlindungan, atau mencapai tujuan praktis dalam kehidupan sehari-hari.</p><p>- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**<br>&nbsp;- **Simbolisme:** Tari Hindu-Buddha memuat simbolisme religius yang kuat, dengan gerakan dan kostum yang melambangkan dewa-dewa, karakter mitologis, dan ajaran moral dari agama Hindu dan Buddha.<br>&nbsp;- **Makna:** Makna tari dalam konteks ini sering kali berkisar pada pengabdian kepada dewa, pencerahan spiritual, dan penyampaian ajaran moral. Tari ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai religius dan budaya.</p><p>### 4. **Pengaruh dan Warisan**</p><p>- **Tari Zaman Prasejarah:**<br>&nbsp;- **Pengaruh:** Pengaruh tari prasejarah cenderung terbatas pada budaya lokal dan kepercayaan animisme. Meskipun tidak terdokumentasi secara luas, warisan ini dapat ditemukan dalam bentuk ritual dan upacara tradisional di masyarakat adat saat ini.</p><p>- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**<br>&nbsp;- **Pengaruh:** Tari Hindu-Buddha memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap seni dan budaya Indonesia secara keseluruhan, mempengaruhi perkembangan tari klasik dan ritual di berbagai daerah. Warisan ini dapat ditemukan dalam tari-tari klasik seperti Tari Kecak, Tari Barong, dan Tari Legong.</p><p>Secara keseluruhan, perbedaan utama antara tari zaman prasejarah dan tari zaman Hindu-Buddha terletak pada konteks sejarah, tujuan, gaya, teknik, dan simbolisme. Meskipun keduanya memiliki makna dan fungsi yang penting dalam budaya mereka masing-masing, tari Hindu-Buddha menunjukkan pengaruh agama dan struktur yang lebih formal dibandingkan dengan tari prasejarah.</p>

Tari dari zaman prasejarah dan tari dari zaman Hindu-Buddha di Indonesia menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam konteks sejarah, tujuan, gaya, dan simbolisme. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

### 1. **Konteks Sejarah dan Budaya**

- **Tari Zaman Prasejarah:**
 - **Konteks:** Tari prasejarah di Indonesia, yang muncul sebelum pengaruh agama-agama besar, seringkali berkaitan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme. Tari-tari ini biasanya dilakukan dalam konteks upacara keagamaan dan magis untuk berkomunikasi dengan roh atau dewa, serta dalam acara sosial atau perburuan.
 - **Tujuan:** Tujuan utama tari prasejarah adalah untuk mendekatkan diri dengan dunia roh, meminta perlindungan, atau memohon hasil panen yang baik. Tari-tari ini sering kali memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan kekuatan alam dan roh leluhur.

- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**
 - **Konteks:** Tari Hindu-Buddha berkembang setelah kedatangan pengaruh agama Hindu dan Buddha di Indonesia, mulai dari sekitar abad ke-4. Tari-tari ini sering dilakukan dalam konteks ritual keagamaan yang lebih formal, upacara keagamaan, dan pemujaan terhadap dewa-dewa Hindu dan Buddha.
 - **Tujuan:** Tujuan tari zaman Hindu-Buddha meliputi penghormatan kepada dewa, upacara pemujaan, dan penggambaran kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata. Tari-tari ini sering kali berfungsi sebagai bentuk pengabdian religius dan pendidikan moral.

### 2. **Gaya dan Teknik Tari**

- **Tari Zaman Prasejarah:**
 - **Gaya:** Tari prasejarah seringkali bersifat sederhana dan lebih bersifat spontan atau alami, dengan gerakan yang terinspirasi oleh alam dan kehidupan sehari-hari. Gerakan biasanya berfungsi untuk meniru hewan, fenomena alam, atau untuk mengungkapkan perasaan dan kepercayaan.
 - **Teknik:** Teknik tari cenderung lebih bebas dan tidak terstruktur, dengan penekanan pada ekspresi personal dan interaksi dengan lingkungan sekitar.

- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**
 - **Gaya:** Tari Hindu-Buddha lebih terstruktur dan formal. Gerakan tari sering kali menggambarkan cerita-cerita epik dan mitologi dari agama Hindu dan Buddha, dengan penggunaan kostum dan properti yang lebih rumit.
 - **Teknik:** Teknik tari di era ini lebih sistematis dan terdefinisi dengan baik, dengan adanya penekanan pada posisi tubuh, gerakan yang ritmis, dan penggunaan simbol-simbol religius. Tari-tari ini sering dilakukan di panggung dengan format yang telah distandarisasi.

### 3. **Simbolisme dan Makna**

- **Tari Zaman Prasejarah:**
 - **Simbolisme:** Tari prasejarah sering mengandung simbolisme yang berkaitan dengan kekuatan alam dan roh. Gerakan dan pola tari bisa melambangkan hubungan antara manusia dan alam, serta ritual magis.
 - **Makna:** Makna tari lebih berkisar pada upaya untuk berinteraksi dengan dunia roh, mendapatkan perlindungan, atau mencapai tujuan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**
 - **Simbolisme:** Tari Hindu-Buddha memuat simbolisme religius yang kuat, dengan gerakan dan kostum yang melambangkan dewa-dewa, karakter mitologis, dan ajaran moral dari agama Hindu dan Buddha.
 - **Makna:** Makna tari dalam konteks ini sering kali berkisar pada pengabdian kepada dewa, pencerahan spiritual, dan penyampaian ajaran moral. Tari ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai religius dan budaya.

### 4. **Pengaruh dan Warisan**

- **Tari Zaman Prasejarah:**
 - **Pengaruh:** Pengaruh tari prasejarah cenderung terbatas pada budaya lokal dan kepercayaan animisme. Meskipun tidak terdokumentasi secara luas, warisan ini dapat ditemukan dalam bentuk ritual dan upacara tradisional di masyarakat adat saat ini.

- **Tari Zaman Hindu-Buddha:**
 - **Pengaruh:** Tari Hindu-Buddha memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap seni dan budaya Indonesia secara keseluruhan, mempengaruhi perkembangan tari klasik dan ritual di berbagai daerah. Warisan ini dapat ditemukan dalam tari-tari klasik seperti Tari Kecak, Tari Barong, dan Tari Legong.

Secara keseluruhan, perbedaan utama antara tari zaman prasejarah dan tari zaman Hindu-Buddha terletak pada konteks sejarah, tujuan, gaya, teknik, dan simbolisme. Meskipun keduanya memiliki makna dan fungsi yang penting dalam budaya mereka masing-masing, tari Hindu-Buddha menunjukkan pengaruh agama dan struktur yang lebih formal dibandingkan dengan tari prasejarah.


Rahma R

04 Agustus 2024 03:49

Tari zaman prasejarah lebih bersifat ritualistik dan spontan, sedangkan Tari zan Hindu Buddha lebih terstruktur, terkodivikadi dan mengandung makna filosofis yang lebih dal.

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan yang dimaksud dengan demokrasi liberal

9

0.0

Jawaban terverifikasi