Eka N

30 Maret 2020 02:50

Iklan

Iklan

Eka N

30 Maret 2020 02:50

Pertanyaan

apa perbedaan dari gigantisme dan akromegali?


2

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

R. Gracika

Mahasiswa/Alumni Universitas Sebelas Maret

11 Januari 2022 06:29

Jawaban terverifikasi

Halo Kak Eka, kakak bantu jawab ya :D Akromegali terjadi ketika hormon pertumbuhan dikeluarkan atau disekresikan secara berlebihan oleh kelenjar pituitari. Kondisi ini bisa dimulai antara usia 20 dan 40 tahun. Sedangkan gigantisme adalah kelainan ketika jumlah hormon pertumbuhan yang berlebihan dikeluarkan dari kelenjar pituitari selama masa kanak-kanak. Yuk kita bahas! Akromegali dan gigantisme sama-sama disebabkan oleh hormon pertumbuhan berlebih. Nah ternyata ada juga perbedaan lain antara keduanya. Kakak akan bantu jelaskan beberapa perbedaan yang mencolok antara gigantisme dan akromegali ya :) 1. Waktu Perkembangan Penyakit Akromegali berkembang selama awal hingga dewasa pertengahan. Sedangkan, gigantisme mulai berkembang selama masa kanak-kanak sebelum pelat pertumbuhan tulang menyatu. 2. Fitur Wajah Seseorang yang mengidap akromegali, ukuran dan bentuk lidaknya dapat berubah, rahang juga menonjol keluar dan bibir menebal. Sedangkan pada pengidap gigantisme, rahang menjadi menonjol dan dahi menonjol. 3. Tinggi Badan Pengidap akromegali tidak mengalami peningkatan tinggi badan karena kondisi tersebut dimulai pada masa dewasa. Beda dengan pengidap gigantisme, mereka memang memiliki tinggi badan yang bertambah karena kondisinya dimulai saat masa pertumbuhan anak. 4. Pubertas Akromegali berkembang setelah pubertas sehingga onsetnya tidak terpengaruh. Gigantisme berkembang sebelum pubertas dan karena itu dapat menyebabkan penundaan dimulainya pubertas. 5. Perkembangan Gonad Gonad (organ reproduksi) tidak terpengaruh oleh akromegali karena orang tersebut sudah dewasa ketika kondisinya berkembang. Sedangkan pengidap gigantisme bisa terpengaruh gonadnya, lagi-lagi karena kondisi ini dimulai selama masa pertumbuhan. 6. Penyebab Akromegali disebabkan oleh tumor hipofisis non-kanker atau tumor paru-paru non-hipofisis atau bagian lain dari otak. Gigantisme disebabkan oleh tumor hipofisis non-kanker, sindrom McCune-Albright, kompleks Carney, neurofibromatosis, dan juga neoplasia endokrin tertentu. 7. Gejala Gejala awal akromegali ditandai dengan perubahan pada wajah dengan tampilan yang kasar. Kaki dan tangannya juga membengkak. Perubahan tambahan dalam penampilan termasuk perkembangan rambut tubuh yang kasar dan kulit tebal yang menghitam. Kelenjar tubuh bertambah besar dan produksi keringat meningkat. Peningkatan keringat terkadang menyebabkan bau badan tidak sedap. Rahang juga menonjol dan lidah bisa berubah bentuk dan ukuran. Akromegali juga bisa menimbulkan masalah pada saraf. Anak yang mengalami gigantisme biasanya mengalami pertumbuhan otot, organ, dan tulang yang menjadi lebih besar termasuk badan yang lebih tinggi dari rata-rata usia perkembangannya. Gejala lainnya bisa berupa penglihatan kabur, terlambat puber, penglihatan ganda, dahi dan rahang sangat menonjol, produksi keringat meningkat, dan tangan dan kaki besar. Pengidap juga mungkin merasa sangat lelah dan fitur wajah mungkin mengalami penebalan. 8. Komplikasi Salah satu komplikasi besar dari akromegali adalah perkembangan kardiomiopati, di mana jantung membesar, sehingga menyebabkan masalah pada fungsi jantung. Masalah dengan sistem pernapasan dan dengan metabolisme lipid dan glukosa juga bisa berkembang. Sedangkan perawatan gigantisme dapat menyebabkan masalah metabolisme termasuk dengan glukosa dan metabolisme lipid. Jika tidak ditangani, jantung bisa membesar yang menyebabkan masalah kardiovaskular di kemudian hari. 9. Cara Pengobatan Operasi pengangkatan tumor dan terapi radiasi adalah pilihan pengobatan akromegali. Kadang-kadang obat seperti octreotide dapat digunakan untuk mengurangi jumlah hormon pertumbuhan yang disekresikan. Obat lain seperti pegvisomant juga dapat digunakan untuk memblokir reseptor untuk hormon tersebut. Gigantisme sering diobati dengan menggunakan obat-obatan yang membantu mengurangi produksi hormon pertumbuhan yang berlebih atau menghalangi reseptor yang mengikat hormon tersebut. Pegvisomant obat terkadang digunakan bersamaan dengan terapi radiasi. Semoga membantu ya, Kak Eka. Terimakasih :)


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

mengapa semut klau kena mata terasa pedis dan cairan apa yang dikeluarkan oleh semut

4

0.0

Jawaban terverifikasi