Mahasiswa/Alumni Universitas Indonesia
25 Desember 2021 13:00
Hai kak Vevianti, jawaban dari pertanyaan diatas ada pada penjelasan dibawah ini ya.^^
1. Berdasarkan kegunaannya
Ciri dari larutan penyangga adalah dapat mempertahankan pH sehingga banyak digunakan dalam dunia industri dan farmasi. Salah satu contohnya adalah dalam pembuatan obat tetes mata, sintesis obat-obatan, pembuatan bir, sintesis zat warna, dan dalam penanganan limbah.
Kemudian kegunaan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari ada pada pemanfaatan garam-garam sebagai bahan pemutih pakaian, bahan pembuatan sabun rumah tangga, dan penjernih air.
2. Berdasarkan penyusunnya
Larutan penyangga dapat tersusun atas:
a. asam lemah + basa konjugasinya
b. basa lemah + asam konjugasinya
Larutan hidrolisis garam tersusun oleh garam yang berasal dari:
a. asam lemah + basa kuat
b. basa lemah + asam kuat
c. basa lemah + asam lemah
3. Berdasarkan sifat asam atau basanya
Sifat asam-basa dari larutan penyangga dapat dilihat dari penyusunnya yang bersifat lemah, misalnya CH3COOH/CH3COONa = bersifat asam dan NH3/NH4Cl = bersifat basa.
Sifat asam-basa dari garam hidrolisis dapat dilihat dari penyusunnya yang bersifat kuat, misalnya NaCN maka bersifat basa karena berasal dari basa kuat NaOH dan asam lemah HCN.
4. Berdasarkan kemampuan mempertahankan pH
Larutan penyangga adalah larutan yang mampu mempertahankan pH-nya meskipun ke dalamnya ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air (diencerkan). Sedangkan hidrolisis adalah reaksi penguraian garam dari ion-ion asam lemah dan basa lemah dalam air.
5. Berdasarkan perhitungan stoikiometri reaksi asam-basa
Soal perhitungan reaksi asam-basa kadang tidak menyebutkan apakah larutan tersebut adalah larutan penyangga atau hidrolisis garam. Nah, untuk membedakannya kita harus lihat mol zat yang tersisa. Dikatakan larutan penyangga ketika ada mol zat yang tersisa baik itu asam lemah maupun basa lemah. Sedangkan, hidrolisis garam ketika tidak ada asam lemah maupun basa lemah yang tersisa.