Sara K

12 Juli 2022 16:33

Iklan

Sara K

12 Juli 2022 16:33

Pertanyaan

Anak Kebanggaan Semua orang, tua-muda, besar-kecil, memanggilnya Ompi. Hatinya akan kecil bila dipanggil lain. Dan semua orang tak hendak mengeci lkan hati orang tua itu. Di waktu m udanya Ompi menjadi klerk di kantor Residen. Maka sempatlah ia mengumpulkan harta yang lumayan banyaknya. Semenjak istrinya meninggal dua belas tahun berselang, perhatiannya tertumpah kepada anak tunggalnya, laki-laki. Mula-mula si anak dinamainya Edward. Akan tetapi , karena raja l nggris itu turun tahta karena perempuan, ditukarnya nama Edward menjadi Ismail. Sesuai dengan nama kerajaan Mesir yang pertama. Ketika tersiar pula kabar bahwa ada seorang Ismail terhukum, Ompi naik pitam. Nama anaknya seolah ikut tercemar. Dan ia merasa terhina. Dan pada suatu hari yang terpilih menurut kepercayaan orang-orang tua, yakni ketika bulan sedang mengambang naik, Ompi mengadakan kenduri. Maka jadilah Ismail menjadi lndra Budiman. Namun, si anak ketagihan dengan nama yang dicarinya sendiri, Eddy. Ompi jadi jengkel. Tapi karena sayang sama anak, ia terima juga nama itu,, asal ditambah di belakangnya dengan lndra Budiman itu. Tak beralih lagi. Namun, dalam hati Ompi masih mengangankan suatu tambahan nama lagi di muka nama anaknya yang sekarang. Calon dari nama tampahan itu banyak sekali. Dan salah satunya harus dicapai anpa peduli kekayaan akan punah. Tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja. Masa dan keadaanlah yang menentukan. Ompi yakin, masa itu pasti akan datang. Dan ia menunggu dengan hati yang disabar-sabarkan. Pada suatu hari yang gilang-gemilang, angan-angannya pasti menjadi kenyataan. Dia yakin itu, bahwa lndra Budimannya akan mendapat nama tambahan dokter di muka namanya sekarang. Atau salah satu titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi mulai mengangankan nama tambahan itu, diambilnya kertas dan potlot. Ditulisnya nama anaknya, dr. lndra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali. Ia yakinkan kepada para tetangganya akan cita-citanya yang pasti tercapai itu. "Ah, aku lebih merasa berdukacita lagi karena belum sanggup menghindarkan kemalangan ini. Coba kalau anakku, lndra Budiman, sudah jadi dokter, si mati ini akan pasti dapat tertolong," katanya bila ada orang meninggal setelah lama menderita sakit. Dan kalau Ompi melihat ada orang membuat rumah, lalu ia berkata, "Ah sayang. Rumah-rumah orang kita masih kuno arsitekturnya. Coba kalau anakku, lndra Budiman, sudah menjadi insinyur, pastilah ia akan membantu mereka membuat rumah yang lebih indah." Sumber: A.A. Navis, "Anak Kebanggaan" dalam Robohnys Sursu Kami, Jakarta, Gramedla Pustaka Utama, 2010 Tentukan penokohan pada kutipan buku fiksi tersebut!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

20

:

42

:

45

Klaim

9

3

Jawaban terverifikasi

Iklan

A. Yuliati

Mahasiswa/Alumni STKIP PGRI PASURUAN

05 September 2022 13:34

Jawaban terverifikasi

Tokoh Ompi yang memiliki sifat plin-plan. Buku fiksi adalah buku yang berisi kisah atau peristiwa berupa kejadian yang tidak nyata dan sesuai khayalan penulisnya. Salah satu unsur intrinsik dalam buku fiksi adalah tokoh dan penokohan. Tokoh adalah pelaku dalam cerita, sedangkan penokohan adalah sifat atau karakter yang dimiliki oleh tokoh. Berdasarkan uraian di atas, tokoh dalam teks tersebut adalah Ompi yang memiliki sifat plin-plan atau gampang berubah, dibuktikan pada kutipan "Akan tetapi , karena raja lnggris itu turun tahta karena perempuan, ditukarnya nama Edward menjadi Ismail. Sesuai dengan nama kerajaan Mesir yang pertama." Jadi, tokoh Ompi yang memiliki sifat plin-plan.


Iklan

Sagung I

29 Maret 2023 13:58

Tentukan latar waktu pada kutipan buku fiksi tersebut


April A

16 Januari 2024 03:08

Tentukan latar waktu pada kutipan buku fiksi tersebut! Anak kebangaan


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

10

0.0

Jawaban terverifikasi