Yahahah Y

30 Juli 2024 01:23

Iklan

Yahahah Y

30 Juli 2024 01:23

Pertanyaan

Alat dan bahan pembuatan batik banten dengan teknik celup ikat

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

19

:

37

:

40

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

30 Juli 2024 20:41

Jawaban terverifikasi

<p>Perubahan sosial di bidang politik melibatkan perubahan dalam struktur kekuasaan, kebijakan, dan sistem pemerintahan. Faktor-faktor pendukung dan penghambat perubahan sosial di bidang politik dapat memengaruhi seberapa cepat dan seberapa efektif perubahan tersebut terjadi. Berikut adalah beberapa faktor pendukung dan penghambat perubahan sosial di bidang politik:</p><p><strong>Faktor Pendukung Perubahan Sosial di Bidang Politik</strong></p><p><strong>Kesadaran Politik dan Partisipasi Publik</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Tingginya tingkat kesadaran politik dan partisipasi masyarakat dalam proses politik dapat mendukung perubahan. Ini termasuk keterlibatan dalam pemilihan umum, protes, dan kampanye politik.</li><li><strong>Contoh</strong>: Gerakan sosial yang meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seperti hak asasi manusia atau lingkungan dapat mendorong perubahan kebijakan.</li></ul><p><strong>Kepemimpinan yang Visioner</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Kepemimpinan yang memiliki visi dan komitmen terhadap reformasi politik dapat mempercepat perubahan. Pemimpin yang inovatif dan berani seringkali mempengaruhi kebijakan dan undang-undang.</li><li><strong>Contoh</strong>: Pemimpin yang mendorong reformasi demokrasi atau transparansi dalam pemerintahan.</li></ul><p><strong>Teknologi dan Media Sosial</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Teknologi dan media sosial dapat meningkatkan komunikasi, mobilisasi, dan penyebaran informasi, sehingga mempermudah gerakan politik dan reformasi.</li><li><strong>Contoh</strong>: Kampanye online yang berhasil dalam mempengaruhi opini publik atau mobilisasi massa untuk demonstrasi.</li></ul><p><strong>Dukungan Internasional</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Dukungan dari negara lain atau organisasi internasional dapat membantu mendorong perubahan politik. Ini bisa berupa tekanan diplomatik, bantuan finansial, atau dukungan moral.</li><li><strong>Contoh</strong>: Tekanan internasional terhadap rezim otoriter untuk melakukan reformasi.</li></ul><p><strong>Pengaruh Pendidikan dan Pengetahuan</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Pendidikan dan pengetahuan yang tinggi di kalangan masyarakat dapat mendukung perubahan dengan meningkatkan pemahaman tentang hak-hak politik dan proses pemerintahan.</li><li><strong>Contoh</strong>: Program pendidikan yang mempromosikan kesadaran tentang hak-hak sipil dan politik.</li></ul><p><strong>Faktor Penghambat Perubahan Sosial di Bidang Politik</strong></p><p><strong>Kepentingan dan Kekuasaan yang Terpadu</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Kelompok atau individu dengan kepentingan dan kekuasaan yang kuat mungkin menolak perubahan yang mengancam posisi atau keuntungan mereka.</li><li><strong>Contoh</strong>: Elit politik atau ekonomi yang berusaha mempertahankan status quo untuk melindungi keuntungan mereka.</li></ul><p><strong>Birokrasi dan Sistem yang Kaku</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Struktur birokrasi dan sistem pemerintahan yang kaku dapat menghambat implementasi perubahan. Prosedur yang kompleks dan lambat sering kali menghalangi reformasi.</li><li><strong>Contoh</strong>: Proses legislasi yang lambat dan sulit dalam mengesahkan undang-undang baru.</li></ul><p><strong>Kurangnya Dukungan Publik</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Perubahan politik memerlukan dukungan publik yang luas. Kurangnya dukungan atau oposisi publik dapat menghambat reformasi.</li><li><strong>Contoh</strong>: Penolakan masyarakat terhadap reformasi kebijakan yang dianggap merugikan kelompok tertentu.</li></ul><p><strong>Krisis Ekonomi atau Ketidakstabilan Politik</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Krisis ekonomi atau ketidakstabilan politik dapat mengalihkan perhatian dari reformasi dan menciptakan ketidakpastian yang menghambat perubahan.</li><li><strong>Contoh</strong>: Krisis ekonomi yang mengakibatkan prioritas pemerintah beralih dari reformasi politik ke pemulihan ekonomi.</li></ul><p><strong>Resistensi Budaya dan Sosial</strong></p><ul><li><strong>Deskripsi</strong>: Faktor budaya dan sosial, seperti nilai-nilai tradisional atau norma yang kuat, dapat menolak perubahan politik yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.</li><li><strong>Contoh</strong>: Penolakan terhadap hak-hak minoritas atau reformasi sosial yang dianggap melawan norma budaya.</li></ul>

Perubahan sosial di bidang politik melibatkan perubahan dalam struktur kekuasaan, kebijakan, dan sistem pemerintahan. Faktor-faktor pendukung dan penghambat perubahan sosial di bidang politik dapat memengaruhi seberapa cepat dan seberapa efektif perubahan tersebut terjadi. Berikut adalah beberapa faktor pendukung dan penghambat perubahan sosial di bidang politik:

Faktor Pendukung Perubahan Sosial di Bidang Politik

Kesadaran Politik dan Partisipasi Publik

  • Deskripsi: Tingginya tingkat kesadaran politik dan partisipasi masyarakat dalam proses politik dapat mendukung perubahan. Ini termasuk keterlibatan dalam pemilihan umum, protes, dan kampanye politik.
  • Contoh: Gerakan sosial yang meningkatkan kesadaran tentang isu-isu seperti hak asasi manusia atau lingkungan dapat mendorong perubahan kebijakan.

Kepemimpinan yang Visioner

  • Deskripsi: Kepemimpinan yang memiliki visi dan komitmen terhadap reformasi politik dapat mempercepat perubahan. Pemimpin yang inovatif dan berani seringkali mempengaruhi kebijakan dan undang-undang.
  • Contoh: Pemimpin yang mendorong reformasi demokrasi atau transparansi dalam pemerintahan.

Teknologi dan Media Sosial

  • Deskripsi: Teknologi dan media sosial dapat meningkatkan komunikasi, mobilisasi, dan penyebaran informasi, sehingga mempermudah gerakan politik dan reformasi.
  • Contoh: Kampanye online yang berhasil dalam mempengaruhi opini publik atau mobilisasi massa untuk demonstrasi.

Dukungan Internasional

  • Deskripsi: Dukungan dari negara lain atau organisasi internasional dapat membantu mendorong perubahan politik. Ini bisa berupa tekanan diplomatik, bantuan finansial, atau dukungan moral.
  • Contoh: Tekanan internasional terhadap rezim otoriter untuk melakukan reformasi.

Pengaruh Pendidikan dan Pengetahuan

  • Deskripsi: Pendidikan dan pengetahuan yang tinggi di kalangan masyarakat dapat mendukung perubahan dengan meningkatkan pemahaman tentang hak-hak politik dan proses pemerintahan.
  • Contoh: Program pendidikan yang mempromosikan kesadaran tentang hak-hak sipil dan politik.

Faktor Penghambat Perubahan Sosial di Bidang Politik

Kepentingan dan Kekuasaan yang Terpadu

  • Deskripsi: Kelompok atau individu dengan kepentingan dan kekuasaan yang kuat mungkin menolak perubahan yang mengancam posisi atau keuntungan mereka.
  • Contoh: Elit politik atau ekonomi yang berusaha mempertahankan status quo untuk melindungi keuntungan mereka.

Birokrasi dan Sistem yang Kaku

  • Deskripsi: Struktur birokrasi dan sistem pemerintahan yang kaku dapat menghambat implementasi perubahan. Prosedur yang kompleks dan lambat sering kali menghalangi reformasi.
  • Contoh: Proses legislasi yang lambat dan sulit dalam mengesahkan undang-undang baru.

Kurangnya Dukungan Publik

  • Deskripsi: Perubahan politik memerlukan dukungan publik yang luas. Kurangnya dukungan atau oposisi publik dapat menghambat reformasi.
  • Contoh: Penolakan masyarakat terhadap reformasi kebijakan yang dianggap merugikan kelompok tertentu.

Krisis Ekonomi atau Ketidakstabilan Politik

  • Deskripsi: Krisis ekonomi atau ketidakstabilan politik dapat mengalihkan perhatian dari reformasi dan menciptakan ketidakpastian yang menghambat perubahan.
  • Contoh: Krisis ekonomi yang mengakibatkan prioritas pemerintah beralih dari reformasi politik ke pemulihan ekonomi.

Resistensi Budaya dan Sosial

  • Deskripsi: Faktor budaya dan sosial, seperti nilai-nilai tradisional atau norma yang kuat, dapat menolak perubahan politik yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.
  • Contoh: Penolakan terhadap hak-hak minoritas atau reformasi sosial yang dianggap melawan norma budaya.

Iklan

Rendi R

Community

27 Oktober 2024 05:47

Jawaban terverifikasi

<p>Untuk membuat batik Banten dengan teknik celup ikat, berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhkan:</p><p>Alat</p><ol><li><strong>Gunting atau Pisau</strong>: Untuk memotong dan membentuk pola pada kain.</li><li><strong>Tali atau Karet</strong>: Digunakan untuk mengikat kain pada bagian tertentu yang ingin dijaga agar tidak terkena warna, sehingga menciptakan pola saat dicelup.</li><li><strong>Wadah atau Ember</strong>: Tempat untuk mencampur pewarna dan mencelupkan kain.</li><li><strong>Kompor dan Panci</strong>: Jika menggunakan pewarna yang memerlukan pemanasan, kompor dan panci dibutuhkan untuk melarutkan warna secara merata.</li><li><strong>Sarung Tangan</strong>: Melindungi tangan dari zat pewarna yang bisa menempel pada kulit.</li><li><strong>Pengaduk</strong>: Untuk mengaduk pewarna di dalam wadah, memastikan warna tercampur dengan baik.</li></ol><p>Bahan</p><ol><li><strong>Kain Mori atau Katun</strong>: Kain yang biasanya digunakan untuk batik karena mudah menyerap pewarna.</li><li><strong>Pewarna Kain (Naptol atau Remazol)</strong>: Pewarna tekstil khusus untuk batik celup ikat, tergantung pada warna yang diinginkan.</li><li><strong>Air</strong>: Untuk melarutkan pewarna dan mencuci kain setelah proses pewarnaan selesai.</li><li><strong>Fixer (Garam atau Soda Ash)</strong>: Untuk membantu mengunci warna agar tidak mudah luntur saat dicuci.</li><li><strong>Penghilang Ikatan (biasanya gunting)</strong>: Digunakan setelah kain dicelup dan dikeringkan untuk membuka ikatan dan melihat hasil motif.</li></ol><p>Langkah-langkah Pembuatan</p><ol><li><strong>Persiapan Kain</strong>: Siapkan kain yang akan digunakan dan potong sesuai ukuran yang diinginkan.</li><li><strong>Membuat Pola dengan Teknik Ikat</strong>: Bentuk pola pada kain dengan cara melipat, mengikat, atau melinting kain menggunakan tali atau karet. Bagian yang diikat akan tetap berwarna dasar dan tidak terkena pewarna.</li><li><strong>Pewarnaan Kain</strong>: Celupkan kain ke dalam larutan pewarna yang sudah disiapkan. Biarkan beberapa saat agar warna terserap sempurna.</li><li><strong>Fixasi Warna</strong>: Setelah pencelupan, masukkan kain ke dalam larutan fixer (garam atau soda ash) untuk mengunci warna agar tidak mudah luntur.</li><li><strong>Pengeringan dan Pelepasan Ikatan</strong>: Jemur kain hingga kering, kemudian lepaskan tali atau karet ikatan pada kain untuk melihat hasil motif.</li></ol><p>Dengan alat dan bahan ini, teknik celup ikat pada batik Banten menghasilkan motif unik yang berbeda-beda sesuai dengan cara pengikatan kain.</p>

Untuk membuat batik Banten dengan teknik celup ikat, berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhkan:

Alat

  1. Gunting atau Pisau: Untuk memotong dan membentuk pola pada kain.
  2. Tali atau Karet: Digunakan untuk mengikat kain pada bagian tertentu yang ingin dijaga agar tidak terkena warna, sehingga menciptakan pola saat dicelup.
  3. Wadah atau Ember: Tempat untuk mencampur pewarna dan mencelupkan kain.
  4. Kompor dan Panci: Jika menggunakan pewarna yang memerlukan pemanasan, kompor dan panci dibutuhkan untuk melarutkan warna secara merata.
  5. Sarung Tangan: Melindungi tangan dari zat pewarna yang bisa menempel pada kulit.
  6. Pengaduk: Untuk mengaduk pewarna di dalam wadah, memastikan warna tercampur dengan baik.

Bahan

  1. Kain Mori atau Katun: Kain yang biasanya digunakan untuk batik karena mudah menyerap pewarna.
  2. Pewarna Kain (Naptol atau Remazol): Pewarna tekstil khusus untuk batik celup ikat, tergantung pada warna yang diinginkan.
  3. Air: Untuk melarutkan pewarna dan mencuci kain setelah proses pewarnaan selesai.
  4. Fixer (Garam atau Soda Ash): Untuk membantu mengunci warna agar tidak mudah luntur saat dicuci.
  5. Penghilang Ikatan (biasanya gunting): Digunakan setelah kain dicelup dan dikeringkan untuk membuka ikatan dan melihat hasil motif.

Langkah-langkah Pembuatan

  1. Persiapan Kain: Siapkan kain yang akan digunakan dan potong sesuai ukuran yang diinginkan.
  2. Membuat Pola dengan Teknik Ikat: Bentuk pola pada kain dengan cara melipat, mengikat, atau melinting kain menggunakan tali atau karet. Bagian yang diikat akan tetap berwarna dasar dan tidak terkena pewarna.
  3. Pewarnaan Kain: Celupkan kain ke dalam larutan pewarna yang sudah disiapkan. Biarkan beberapa saat agar warna terserap sempurna.
  4. Fixasi Warna: Setelah pencelupan, masukkan kain ke dalam larutan fixer (garam atau soda ash) untuk mengunci warna agar tidak mudah luntur.
  5. Pengeringan dan Pelepasan Ikatan: Jemur kain hingga kering, kemudian lepaskan tali atau karet ikatan pada kain untuk melihat hasil motif.

Dengan alat dan bahan ini, teknik celup ikat pada batik Banten menghasilkan motif unik yang berbeda-beda sesuai dengan cara pengikatan kain.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Sebutkan dan jelaskan faktor yang mempengaruhi harmoni sosial

6

5.0

Jawaban terverifikasi