alasan banyak angkatan perang bergabung dengan FDR

Halo Devi Setelah Kabinet Hatta dilantik pada tanggal 3 Februari 1948, Perdana Menteri Hatta berpidato di hadapan sidang Badan Pekerja KNIP untuk memperjelas kemana perjuangan Republik Indonesia akan diarahkan. Dari pidato itu dapat diketahui dengan gamblang perbedaan politik Hatta dengan grup Sayap Kiri-Front Demokrasi Rakyat.Tekanan Hatta diletakkan kepada aspek-aspek yang pragmatis, sedangkan Armir Syarifuddin diletakkan kepada segi-segi ideologi. Sejak itu pertentangan-pertentangan antar partai-partai politik Pemerintah dan pihak oposisi semakin menghebat. Akibatnya golongan sayap kiri dengan keras melakukan oposisi dan menuntut dibubarkannya Kabinet Presidentil Hatta dan diganti Kabinet Parlementer Nasional, sehingga orang-orang dari partai kiri ikut duduk di dalamnya. Dalam memperkuat oposisinya di bidang politik ini pada tanggal 26 Februari 1948 golongan kiri telah mengadakan suatu pertemuan umum di Solo yang dihadiri oleh para tokoh Komunis Indonesia yang menciptakan Front Demokrasi Rakyat (FDR), yang merupakan fungsi dari kekuatan-kekuatan dan partai sayap kiri dengan Amir Syarifuddin sebagai ketuanya. Meskipun potensi mereka telah dipusatkan, namun beberapa hari sebelumnya partai Sosial di bawah Amir telah mengalami perpecahan, dimana Syahrir berhasil menarik orang-orang cendekiawan ke pihaknya, yang kemudian dikenal sebagai orang-orang sosialis kanan. FDR mendapatkan dukungan dari PKI, Sobsi, dan partai Sosilis dengan tujuan menuntutpembuberan kabinet Hatta yang saat itu mengeluarkan kebijakan mengenai Reorganisasi dan rasionalisasi angkatan perang Dengan demikian, akhirnya banyak angkatan perang yang bergabung dengan FDR adalah karena banyak anggota perang yang tidak setuju dengan kebijakan reorganisasi dan rasionalisasi Kabinet Hatta. Mapel: Sejarah Kelas: 12 SMA Topik: Indonesia Masa Awal kemerdekaan sampai Terpimpin Semoga membantu ya.