Farhan C

07 November 2022 16:01

Iklan

Iklan

Farhan C

07 November 2022 16:01

Pertanyaan

Akibat Balas Dendam Pada jam istirahat siang, lima sahabat, yaitu Risa, Dita, Sarah, Andrea, dan Hana, pergi bersama ke kantin sekolah. Di sana, mereka memesan makanan dan minuman. Risa : Aduh, lapar nih! Haus juga. Dita : Sama, aku juga udah lapar dan haus. Sarah : Kalau gitu, kita langsung pesan makanan dan minuman aja, yuk! Andrea : Sini, biar Aku yang pesan. Kalian mau apa? Hana : Aku mau mi ayam sama es teh saja. Sarah : Aku juga mi ayam sama es teh! Risa, Dita, Hana : Aku juga samain saja! Sarah : Ya sudah, kalau gitu semua sama ya! (pergi memesan ke dua warung yang berbeda) Selang beberapa menit mereka selesai makan dan minum, bel berbunyi. Dita : Eh, ke kelas, yuk! Udah bel! (seraya berdin) Yang lainnya : Yuk! (bangkit dari tempat duduk, lalu berjalan ke kelas) lbu Guru masuk ke kelas dan segera memulai pelajaran. Pelajarannya lanjutan minggu lalu. Guru : Baik, Anak-anak, hari ini kita belajar membuat telur asin. Minggu lalu Ibu sudah menugaskan kalian membentuk kelompok dan membawa barang-barang yang diperlukan untuk membuat telur asin. Sekarang silakan berkumpul dengan kelompok masing-masing dan keluarkan barang-barangnya. Para siswa mengeluarkan barang-barang bawaannya. Kelompok tiga yang beranggotakan lima sahabat Risa, Dita, Sarah, Andrea, dan Hana juga mengeluarkan barang-barang yang telah disepakati pembagiannya dan meletakkannya di atas meja. Hana : Ini telurnya! Sarah : Ini garamnya! Andrea : Ini wadahnya! Dita : Oh, ya. lni abu gosoknya. (sambil menuang abu gosok sekantong plastik penuh ke dalam wadah) Andrea : lh, jangan semuanya. Itu kebanyakan. Risa : Enggak kok, enggak kebanyakan. Sarah : lya, itu kebanyakan. Setahuku enggak sebanyak itu. Hana : Emang segitu kok, Sar. Dita : Abu gosoknya emang harus banyak. Kamu kok enggak percaya, sih? (sedikit kesal) Andrea : Tapi enggak sebanyak itu, Dit. lya kan, Sar? Sarah : lya, kalau itu kebanyakan. Kan, takarannya 1 banding 1. Garamnya saja cuma segini. Sini deh, biar aku sama Andrea saja yang ngerjain! (sambil mengembalikan setengah abu gosok ke dalam plastik) Dita : Enggak usah, biar aku, Risa, dan Hana saja! (menarik wadah berisi abu gosok dari Sarah) Mereka saling menarik wadah berisi abu gosok. Karena Risa, Hana, dan Dita menariknya terlalu keras, wadah itu jatuh. Akibatnya, semua abu gosok tumpah dan mengotori meja dan lantai. Guru pun mendatangi mereka. Ibu Guru : Ada apa ini? Kenapa abu gosoknya tumpah semua? (terlihat marah) Hana : Kami minta maaf, Bu. Ibu Guru : Ya sudah, kalau begitu kalian bersihkan semua ini. Dan, Ibu kurangi nilai kalian. Semua : Baik, Bu. (lesu) Andrea : Kalian sih enggak hati-hati! Kita jadi kena imbasnya juga. (menyalahkan Risa, Hana, dan Dita) Dita : lh, enak saja. Kalian tuh yang sok tahu. (berbicara sinis kepada Andrea dan Sarah) Persahabatan mereka retak dan terpecah menjadi dua kubu. Risa, Dita, dan Hana menjauhi Andrea dan Sarah. Keesokan hari Risa, Dita, dan Hana berencana membalas dendam kepada Andrea dan Sarah. Kesempatan itu muncul ketika jam pelajaran terakhir di perpustakaan. Sebelum kelas Risa disuruh oleh lbu Guru membagikan buku dari perpustakaan kepada siswa lainnya agar mereka membacanya. Risa : Eh, Dita, Hana bantuin Aku bagiin buku dong ke anak-anak. Dita : Boleh. Eh, gimana kalau kita robek buku ini, terus kita kasih ke Andrea dan Sarah. Pasti mereka akan dimarahi Bu Guru. (berbisik kepada Risa dan Hana) Hana : (memberikan 2 buku yang sudah dirobek kepada Andrea dan Sarah) Pelajaran pun dimulai. Dita : lh, kok buku kalian robek, sih? (setengah berteriak agar lbu Guru mendengar) Ibu Guru : Lho, Andrea, Sarah kenapa bukunya robek? Apa kalian sengaja merobeknya? Kalian selalu saja berulah. (sangat marah) Andrea : Tapi bukan kita yang ngerobek, Bu. Kami menerima buku ini dari Hana. Ibu Guru : Sudah, tidak perlu beralasan lagi! Kalau begitu, sepulang sekolah kalian Ibu hukum untuk merapikan buku di perpustakaan ini! Keduanya : Baik, Bu. (kesal dan pasrah) Pelajaran dilanjutkan sampai bel pulang berbunyi. Di tengah pelajaran, Andrea dan Sarah mencuri-curi waktu membuang sampah ke bawah kursi Risa, Dita, dan Hana. Ibu Guru : Baiklah, jam pelajaran sudah selesai. Semuanya boleh pulang, kecuali Andrea dan Sarah. Selamat sore! Para murid : Sore, Bu. Ketika para murid beranjak dari tempat duduk, lbu Guru melihat di bawah kursi Risa, Dita, dan Hana terdapat banyak sampah makanan. Ibu Guru : Risa, Dita, Hana, kenapa di bawah kursi kalian banyak sampah makanan? Apa selama pelajaran Ibu kalian makan dan membuang sampahnya di bawah kursi? Risa : Mmm... (seraya tertunduk lemas bersama Dita dan Hana) Ibu Guru : Kalian tahu, kan, peraturan di perpustakaan? Dita : lya, tahu, Bu. Kami salah. Kami minta maaf, Bu. Ibu Guru : Baik, karena kalian salah, kalian akan menerima hukuman. Sebelum pulang, kalian bersihkan perpustakaan ini dulu! Ketiganya : Baik, Bu. Mereka berlima menjalankan hukuman bersama di perpustakaan. Andrea dan Sarah sudah selesai terlebih dahulu dan duduk di luar. Ketika melihat ketiga teman mereka juga sudah ke luar perpustakaan, Andrea dan Sarah menghampiri ketiganya. Dita : Kenapa kalian masih di sini? Sarah : Kita nungguin kalian. Kita mau baikan dan bersahabat lagi dengan kalian. Andrea : Sebenarnya, kita juga udah capek musuhan sama kalian. Hana : lya. Sejak musuhan, kita sering dihukum karena saling balas dendam. Risa : Ya udah, kalau gitu maafin aku, ya! (sambil tersenyum) Yang lain : lya, sama-sama. (sambil tertawa bersama) Akhirnya, kelima sahabat itu sating bermaafan dan berteman lagi. Latar terjadinya cerita dalam drama tersebut adalah . a. perpustakaan, rumah Andrea, kantin b. kantin, ruang kelas, ruang tata usaha c. halaman, sekolah, ruang guru d. kantin, ruang kelas, perpustakaan


51

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

P. Avivah

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Malang

02 Desember 2022 22:55

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban yang benar adalah D. Kantin, ruang kelas, perpustakaan.</p><p>&nbsp;</p><p>Latar tempat merupakan salah satu unsur penyusun dalam sebuah drama. Latar tempat yang digunakan dalam drama di atas adalah Kantin, Ruang Kelas, dan Perpustakaan. Hal ini digambarkan secara langsung dalam teks drama diantaranya yaitu :</p><p>1. Pada jam istirahat siang, lima sahabat, yaitu Risa, Dita, Sarah, Andrea, dan Hana, pergi bersama ke <strong>kantin </strong>sekolah. Di sana, mereka memesan makanan dan minuman.</p><p>2. lbu Guru masuk <strong>ke kelas</strong> dan segera memulai pelajaran. Pelajarannya lanjutan minggu lalu.</p><p>3. Mereka berlima menjalankan hukuman bersama di <strong>perpustakaan</strong>.</p><p>&nbsp;</p><p>Maka, dapat disimpulkan bahwa latar terjadinya drama di atas adalah kantin, ruang kelas, dan perpustakaan.</p><p>&nbsp;</p><p>Jadi, jawaban yang tepat adalah D.</p>

Jawaban yang benar adalah D. Kantin, ruang kelas, perpustakaan.

 

Latar tempat merupakan salah satu unsur penyusun dalam sebuah drama. Latar tempat yang digunakan dalam drama di atas adalah Kantin, Ruang Kelas, dan Perpustakaan. Hal ini digambarkan secara langsung dalam teks drama diantaranya yaitu :

1. Pada jam istirahat siang, lima sahabat, yaitu Risa, Dita, Sarah, Andrea, dan Hana, pergi bersama ke kantin sekolah. Di sana, mereka memesan makanan dan minuman.

2. lbu Guru masuk ke kelas dan segera memulai pelajaran. Pelajarannya lanjutan minggu lalu.

3. Mereka berlima menjalankan hukuman bersama di perpustakaan.

 

Maka, dapat disimpulkan bahwa latar terjadinya drama di atas adalah kantin, ruang kelas, dan perpustakaan.

 

Jadi, jawaban yang tepat adalah D.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis

Dapatkan akses pembahasan sepuasnya
tanpa batas dan bebas iklan!

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

Roboguru Plus

Dapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!

Chat Tutor

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Cermati kutipan teks ulasan di bawah ini, kemudian identifikasikan penggunaan unsur kebahasaan dalam teks tersebut! Mereka, Laskar Pelangi, nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara, misalnya, Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat.

67

0.0

Jawaban terverifikasi

Tetesan Air yang Dapat Melubangi Batu Pada zaman dahulu ada kisah yang menarik. Kisah ini berawal dari seorang pemuda biasa yang dianggap *bodoh dan terbelakang. Walaupun keadaannya seperti itu, dia memiliki orang tua dengan perhatian yang luar biasa. Orang tua tefsebut selalu mendukung anaknya agar menjadi lebih baik. Hingga suatu masa kedua orang tua pemuda itu meninggal dunia. Sebelum meninggal dunia, mereka memberikan sebuah wejangan bagi si pemuda. "Jika kami meninggal, tidak ada lagi yang akan mendukungmu. Oleh karena itu, kamu harus bisa mandiri. Jadi lah seperti tetesan air yang mampu melubangi batu. Fokuslah pada apa yang kamu kuasai dan kamu akan menjadi seseorang yang disegani banyak orang." Pemuda itu melanjutkan usaha ayahnya sebagai tukang kayu. Karena sejak kecil ia sudah sering membantu ayahnya dalam menilai kayu, ia memperoleh kemampuan untuk mengenali dan meni laikayu dengan baik. Suatu hari , ada seseorang yang mendatangi si pemuda untuk mencari kayu. Dia mencari kayu yang dapat dipahat menjadi patung. Si pemuda dengan cepat memberikan kayu terbaik untuk pahatan. Siapa sangka, orang tersebut adalah pemahat terkenal . Karena kayu yang diperoleh dari si pemuda sangatlah bagus, dia menjadi langganan yang terus membeli kayu dari si pemuda. Lama-kelamaan, si pemuda dekat dengan sang pemahat. Dia pun memutuskan untuk belajar memahat dari sang pemahat. Saat si pemuda baru akan mulai belajar memahat, sang pemahat memberikan wejangan, "Jika ingin menjadi pemahat terbaik, jadilah seperti tetesan air yang mampu melubangi batu. Fokuslah pada apa yang kamu kuasai maka kamu dapat menjadi seorang yang sukses." Mendengar nasihat tersebut, si pemuda menyadari persamaan wejangan sang pemahat dengan orang tuanya. Wejangan tersebut menjadi pedoman si pemuda untuk meraih kesuksesan. Walaupun dahulu dianggap *bodoh dan terbelakang, dengan fokus dan kerja keras, akhirnya dia menjadi pemahat yang disegani di seluruh dunia. Kisah ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita. Kisah ini membuktikan bahwa tidak peduli seberapa kerasnya sebuah batu, tetesan air dapat menaklukkannya. Kisah ini merupakan analogi ujian hidup yang akan ditemui di dunia ini. Sekeras apa pun ujian di dunia ini akan dapat dikalahkan oleh tekad dan fokus perjuangan yang di lakukan. Sumber: https://web.archlve. org/web/202006202 15838/https:/1 iphincow. c om/20 1 810210 1 /tetesan-air-yang-dapatmelubangi-batul, diakses 4 Februari 2021 Analisislah unsur intrinsik alur teks cerita inspirasi tersebut!

20

0.0

Jawaban terverifikasi