Akhir pemberontakan Permesta ditandai dengan keluarnya Keputusan Presiden Nomor 322 tahun 1961. Dalam keputusan tersebut pemerintah memberikan abolisi kepada tokoh Permesta, yang berarti

Halo Azahra A Di tahun 1960 pihak Permesta menyatakan bersedia untuk berunding dengan pemerintah pusat. Dalam perundingan tersebut dicapai kesepakatan bahwa pasukan Permesta akan membantu pihak TNI untuk menghadapi Komunis di Pulau Jawa. Di tahun 1961 Pemerintah Pusat memberi amnesti dan abolisi kepada siapa saja yang terlibat PRRI dan Permesta melalui Keppres No. 322/1961. Setelah keputusan itu, banyak anggota Permesta keluar dari hutan untuk mendapat amnesti dan abolisi seperti seperti Mayor Jenderal Alex Evert Kawilarang, Kolonel D.J. Somba, Kolonel Dolf Runturambi dan Kolonel Petit Muharto Kartodirdjo. Paling akhir, Kolonel Ventje Sumual beserta pasukannya juga keluar dari hutan untuk mendapatkan amnesti dan abolisi dan di tahun itu juga Permesta dinyatakan bubar. Dengan demikian abolisi dan amnesti berupa pengampunan dan memperbaiki nama baik dari orang-orang yang terlibat permesta Mapel: Sejarah kelas: 12 SMA Topik: Pemberontakan Dalam Negeri Semoga Membantu Ya : )