air merupakan pelarut yang baik bagi senyawa yang pola, namun tidak dapat melarutkan senyawa nonpolar dengan baik. fenomena tersebut dapat terjadi akibat ... a. kemampuan membentuk hidrogen antar molekul b. tingginya massa jenis air jika dibandingkan dengan pelarut pola c. massa jenis air dalam bentuk padat lebih rendah dari pada bentuk cairan d. tingginya tegangan permukaan e. panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air sangat tinggi

Jadi, jawaban dari pertanyaan kamu yaitu a. kemampuan membentuk ikatan hidrogen antar molekul. Pembahasan Senyawa polar bisa larut di senyawa non-polar, hanya saja kelarutannya sangat kecil. Senyawa polar singkatnya adalah senyawa yang memiliki momen dipol permanen. Sedangkan senyawa non-polar tidak memiliki momen dipol permanen. Senyawa pun juga berinteraksi melalui apa yang disebut gaya antarmolekul. Pada semua senyawa, terdapat gaya yang paling lemah yaitu gaya dispersi London. Selanjutnya, pada senyawa polar, bisa terdapat gaya tambahan yaitu ikatan hidrogen, gaya dipol-dipol, atau bisa juga gaya dipol terimbas. Ikatan hidrogen atau gaya dipol-dipol ini terjadi apabila suatu senyawa polar berinteraksi dengan senyawa polar, karena menyebabkan senyawa polar tersebut memiliki kelarutan yang besar di senyawa polar lainnya. Berbeda dengan senyawa polar, senyawa non-polar hanya memiliki gaya dispersi London. Jadi senyawa non-polar memiliki kelarutan yang cukup baik dalam senyawa non-polar juga, karena gaya yang ada di antara kedua senyawa hanyalah satu tipe yaitu gaya dispersi London. Lalu bagaimana dengan kelarutan senyawa polar dalam senyawa non-polar? Seperti penjelasan di atas, senyawa polar pun memiliki gaya dispersi London, namun karena gaya dispersi London ini adalah gaya yang lemah, interaksi dengan senyawa non-polar juga lemah, akibatnya kelarutannya sangatlah kecil (tidak dapat melarutkan senyawa nonpolar dengan baik). Dengan demikian, fenomena air merupakan pelarut yang baik bagi senyawa yang polar dikarenakan kemampuan membentuk ikatan hidrogen antar molekul.