4. Jelaskan secara singkat bagaimana latar belakang, proses, dan dampak terjadinya insiden di Hotel Yamato

Insiden di Hotel Yamato, Surabaya dikarenakan Belanda mengibarkan bendera Belanda (merah, putih, dan biru). Untuk lebih detailnya, yuk simak penjelasan berikut. Insiden di Hotel Yamato dilatarbelakangi oleh dua hal, tindakan Belanda mengibarkan bendera Belanda (merah, putih, biru) di hotel tersebut. Menanggapi peristiwa tersebut, Residen Soedirman ditemani dua pemuda (Sidik dan Hariyono) menemui pemimpin Belanda, Ploegman. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menurunkan bendera Belanda tersebut. Ploegman menolak menurunkan bendera Belanda, kemudian mengacungkan senjata kepada Residen Soedirman. Untuk melindungi Soedirman, terjadi perkelahian antara Ploegman dengan Sidik (pemuda Surabaya yang menemani Soedirman). Ploegman tewas dalam perkelahian tersebut. Sayangnya, Sidik pun tak sempat melarikan diri dari hotel, kemudian dikeroyok pasukan Belanda hingga tewas terkena pisau. Melihat Sudirman dan Hariyono berlarian keluar hotel, menandakan perundingan tidak berjalan mulus. Salah seorang pemuda bernama Kusno Wibowo disusul Soedirman dan hariyono, yang berada di luar hotel memanjat tiang bendera, merobek warna biru bendera Belanda sehingga menjadi bendera merah putih. Bendera merah putih itulah yang kembali berkibar di tiang bendera Hotel Yamato. Peristiwa penyobekan bendera di Hotel Yamato itu membuat Belanda marah. Dampaknya, rangkaian konflik pun terjadi sejak awal Oktober 1945 dan mencapai puncaknya tanggal 10 November 1945 atau yang kemudian dikenal dengan sebutan Pertempuran Surabaya. Jadi, insiden di hotel Yamato dilatarbelakangi oleh pengibaran bendera Belanda di hotel tersebut. Pemuda akhirnya menyobek warna biru pada bendera tersebu, yang kemudian dikibarkan bendera merah putih. Peristiwa ini berdampak pada konflik antara Belanda dan Indonesia yang dikenal dengan pertempuran Surabaya. Semoga membantu ya...