Lily S

25 Maret 2022 04:23

Iklan

Iklan

Lily S

25 Maret 2022 04:23

Pertanyaan

33. Bacalah teks berikut! Rena bersuka karena apa yang diinginkan tercapai. Ya, lelaki yang dikaguminya membalas cintanya. Ia tak lagi bisa mengungkapkan perasaannya. Ia hanya merasa bahwa alam sedang bernyanyi dan titik-titik air yang menerpa kaca jendela menciptakan lirik-lirik puisi cinta yang romantis baginya. Gaya bahasa yang dipakai dalam teks tersebut adalah .... A. metafora B. hiperbola C. personifikasi D. perumpamaan


131

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Y. Kretiyanto

03 April 2022 05:04

Jawaban terverifikasi

Halo, Lily S. Terima kasih sudah bertanya di Roboguru. Kakak bantu jawab, ya. Pilihan jawaban yang tepat untuk soal di atas adalah C. Yuk, simak pembahasan berikut. Gaya bahasa merupakan bahasa kias yang dipergunakan untuk melahirkan kesan tertentu di dalam sebuah karya sastra. Gaya bahasa terdiri atas beberapa jenis, di antaranya: 1) Metafora: Perumpamaan terhadap dua hal yang berbeda. Contoh: "Dia adalah seorang yang berdarah biru." 2) Hiperbola: Berupa ungkapan yang berlebihan dan tidak masuk akal. Contoh: "Suaranya yang merdu menggoncang dunia." 3) Personifikasi: Membandingkan antara manusia dengan benda mati, seolah-olah benda tersebut memiliki sifat layaknya manusia. Contoh: "Angin berbisik padaku." 4) Perumpamaan: Mengungkapkan suatu perbandingan dengan menggunakan kata penghubung, seperti bagaikan, layaknya, seperti, bak, dan ibarat. Contoh: "Dia dan kakaknya bagai pinang dibelah dua." Gaya bahasa yang dipakai dalam teks tersebut adalah personifikasi, yaitu terdapat pada kutipan "Ia hanya merasa bahwa alam sedang bernyanyi dan titik-titik air yang menerpa kaca jendela menciptakan lirik-lirik puisi cinta yang romantis baginya." Hal tersebut karena alam yang sejatinya merupakan benda mati digambarkan seolah-seolah seperti manusia yang sedang bernyanyi. Selain itu, titik-titik air dilukiskan seperti manusia yang dapat menciptakan lirik-lirik puisi cinta. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. Semoga membantu.


Iklan

Iklan

Talia S

04 Februari 2023 01:35

Usia yang tak lagi mudah, tak menyurutkan kakek berbagi untuk sesama


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

431

0.0

Jawaban terverifikasi