Anji V

10 Maret 2022 07:20

Iklan

Iklan

Anji V

10 Maret 2022 07:20

Pertanyaan

22. Perhatikan kalimat berikut! Anak itu tidak bersalah kan saya tahu anak itu tidak senggaja melakukannya. Penggunaan tanda baca yang tepat pada kalimat tersebut adalah .... A. Anak itu tidak bersalah kan? Saya tahu anak itu tidak senggaja melakukannya B. Anak itu tidak bersalah, kan? Saya tahu anak itu tidak senggaja melakukannya C. Anak itu tidak bersalah kan, saya tahu anak itu tidak senggaja melakukannya? D. Anak itu tidak bersalah kan, saya tahu anak itu tidak sengggaja melakukannya


10

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

E. Dwiky

26 Juli 2022 01:48

Jawaban terverifikasi

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah B. Berikut pembahasannya. Tanda baca ialah simbol yang tidak ada hubungannya dengan suara, kata, atau frasa dalam suatu bahasa. Penggunaan tanda baca mengacu pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Berikut beberapa penggunaan tanda baca yang tepat berdasarkan PUEBI. 1) Tanda baca koma (,) Digunakan sebelum ada tanda penyingkat atau apostrof. Contoh: Dia tidak salah, 'kan? 2) Tanda baca titik (.) Salah satu aturan tanda baca titik dalam PUEBI adalah digunakan pada akhir kalimat pernyataan. Contoh: Mereka duduk di sana. 3) Tanda baca tanda tanya (?) Penggunaan tanda baca tanda tanya (?) digunakan untuk menanyakan sesuatu pada lawan bicara. Contoh: Rina bertanya, "Apakah kamu ingin pergi berbelanja?" 4) Tanda penyingkat (') Tanda penyingkat atau apostrof digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau tahun dalam konteks tertentu. Contoh: Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan) Berdasarkan penjelasan di atas, penggunaan tanda baca yang tepat untuk kalimat tersebut adalah "Anak itu tidak bersalah, kan? Saya tahu anak itu tidak senggaja melakukannya." Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

359

0.0

Jawaban terverifikasi