Safir...h

03 April 2022 08:25

Iklan

Safir...h

03 April 2022 08:25

Pertanyaan

2. Bagaimana kebijakan Jepang terkait pemerintahan sipil di Indonesia ketika memasuki 1943? Deskripsikan pendapat Anda!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

20

:

21

:

32

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

N. Halimah

Mahasiswa/Alumni Universitas Indraprasta PGRI

03 April 2022 10:22

Jawaban terverifikasi

Hai Safir, kakak bantu jawab ya. Pemerintahan sipil Jepang diberlakukan untuk menarik simpati rakyat akibat pemerintah militer Jepang yang sewenang-wenang dan otoriter, Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pendudukan Jepang di Indonesia berlangsung sejak taun 1942, saat itu karena tujuan Jepang ialah untuk memnuhi kebutuhan perang, maka Jepang menerapkan pemerintahan militer yang diperkuat pemerintahan sipil di Indonesia. Saat itu akibat pemerintah militer Jepang yang sewenang-wenang dan otoriter, rakyat mulai tidak simpati dan sadar akan maksud kedatangan Jepang. Memasuki tahun 1943 pemerintahan pendudukan Jepang menenpatkan orang prang indonesia dalam sistem pemerintahan negara kondisi tersebut bertujuan agar bangsa Indonesia tetap menaruh simpati pada Jepang. Adapun susunan pemerintah militer Jepang sebagai berikut: 1. Gunshirekan (panglima tentara) yang kemudian disebut dengan Seiko Shikikan (panglima tertinggi) sebagai pucuk pimpinan. 2. Gunseikan (kepala pemerintahan militer) dirangkap oleh kepala staf. Kepala staf yang pertama adalah Mayor Jenderal Seizaburo Okasaki. Ada sepuluh bu atau departemen yang dipimpin seorang direktur. Berikut pembagiannya: 1. Departemen Urusan Umum (Somubu) 2. Departemen Dalam Negeri (Naimubu) 3. Departemen Perusahaan, Industri, dan Kerajinan Tangan (Sangyobu) 4. Departemen Keuangan (Zaimubu) 5. Departemen Kehakiman (Shihobu) 6. Departemen Kepolisian (Keimubu) 7. Departemen Lalu Lintas (Kotsubu) 8. Departemen Propaganda (Sendenbu) 9. Departemen Kesejahteraan Sosial 10. Departemen Meteorologi 3. Gunseibu kira-kira semacam gubernur. Tugasnya memulihkan ketertiban dan keamanan. Pembagiannya meliputi: 1. Jawa Barat berpusat di Bandung 2. Jawa Tengah berpusat di Semarang 3. Jawa Timur berpusat di Surabaya 4. Daerah istimewa (Kochi) di Yogyakarta 5. Daerah istimewa (Kochi) di Surakarta Semoga membantu yaa :))


Iklan

Menantu I

03 April 2022 09:23

Pemerintahan Sipil Jepang di Indonesia Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan yang terpenting, bahkan jabatan Gubernur Jenderal masa Hindia Belanda dihapus dan diambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa. Sementara status pegawai dan pemerintahan sipil masa Hindia Belanda tetap diakui kedudukannya asal memiliki kesetiaan terhadap Jepang. Status badan pemerintahan dan UU di masa Belanda tetap diakui sah untuk sementara, asal tidak bertentangan dengan aturan kesetiaan tentara Jepang. Kebijakan pemerintah militer Jepang di bidang politik dan birokrasi dampak yang dirasakan bangsa Indonesia antara lain terjadinya perubahan struktur pemerintahan dari sipil ke militer, terjadi mobilitas sosial vertikal (pergerakan sosial ke atas dalam birokrasi) dalam masyarakat Indonesia. Sisi positif yang dapat Anda ketahui, bangsa Indonesia mendapat pelajaran berharga sebagai jawaban cara mengatur pemerintahan, karena adanya kesempatan yang diberikan pemerintah Jepang untuk menduduki jabatan penting seperti Gubernur, dan wakil Gubernur, Residen, Kepala Polisi. Struktur pemerimtahan Sipil jepang Pulau Jawa dan Madura (kecuali kedua koci, Surakarta dan Yogyakarta) dibagi atas enam wilayah pemerintahan. Syu (karesidenan), dipimpin oleh seorang syuco. Syi (kotapraja), dipimpin oleh seorang syico. Ken (kabupaten), dipimpin oleh seorang kenco. Gun (kawedanan atau distrik), dipimpin oleh seorang gunco. Son (kecamatan), dipimpin oleh seorang sonco. Ku (kelurahan atau desa), dipimpin oleh seorang kuco. Selain pemerintahan militer (gunsei) angkatan darat, Armada Selatan Kedua juga membentuk suatu pemerintahan yang disebut Minseibu. Pemerintahan ini terdapat di tiga tempat, yaitu Kalimantan, Sulawesi, dan Seram. Daerah bawahannya meliputi syu, ken, bunken (subkabupaten), gun, dan son. Dalam rangka mempertahankan kekuasaan dan menghapus pengaruh Belanda pada masyarakat Indonesia, Jepang menetapkan Undang-Undang No. 4. Undang-undang tersebut menetapkan bahwa hanya bendera Jepang, Hinomaru, yang boleh dipasang hanya lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo, yang boleh diperdengarkan pada hari-hari besar. mulai tanggal 1 April 1942, semua lapisan masyarakat harus menggunakan pembagian waktu sesuai dengan yang dipergunakan di Jepang. Perbedaan waktu antara Tokyo dan Jawa pada masa itu adalah 90 menit. mulai tanggal 29 April 1942 ditetapkan bahwa kalender yang dipakai adalah kalender Jepang yang bernama Sumera. Tahun 1942 pada kalender Masehi sama dengan tahun 2602 pada kalender Sumera. Rakyat Indonesia juga diwajibkan untuk ikut merayakan hari raya Tencosetsu, yaitu hari lahirnya Kaisar Hirohito.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

86

5.0

Jawaban terverifikasi