Rizky A

08 Maret 2023 07:32

Iklan

Rizky A

08 Maret 2023 07:32

Pertanyaan

1. Salah satu kebijakan politik Kerajaan Demak adalah membendung kekuasaan Portugis di Jawa. Dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511. Portugis menjadi ancaman bagi kekuasaan Demak di Jawa.Uraikan hubungan antara kebijakan politik Kerajaan Demak dalam membendung pengaruh Portugis di Jawa dengan berdirinya kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni!

1. Salah satu kebijakan politik Kerajaan Demak adalah membendung kekuasaan Portugis di Jawa. Dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511. Portugis menjadi ancaman bagi kekuasaan Demak di Jawa.Uraikan hubungan antara kebijakan politik Kerajaan Demak dalam membendung pengaruh Portugis di Jawa dengan berdirinya kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni!

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

19

:

27

:

41

Klaim

4

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Samudra A

08 Maret 2023 12:20

Jawaban terverifikasi

Kebijakan politik Kerajaan Demak dalam membendung pengaruh Portugis di Jawa membawa pengaruh pada pembentukan kota Batavia (kini Jakarta) oleh VOC Belanda pada tanggal 22 Juni 1619, sebagai upaya Belanda untuk memperluas pengaruhnya di Indonesia setelah berhasil mengusir Portugis. Oleh karena itu, peringatan tanggal 22 Juni dianggap sebagai awal berdirinya kota Jakarta dan hubungannya dengan kebijakan politik Kerajaan Demak dalam membendung kekuasaan Portugis di Jawa.


Iklan

Nanda R

Community

06 Mei 2024 01:58

Jawaban terverifikasi

<p>Hubungan antara kebijakan politik Kerajaan Demak dalam membendung pengaruh Portugis di Jawa dengan berdirinya kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni adalah sebagai berikut:</p><p><strong>Kekuatan Maritim Portugis di Nusantara</strong>: Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, kekuatan maritim Portugis semakin menguat di wilayah Nusantara. Hal ini menjadi ancaman serius bagi kekuasaan Kerajaan Demak di Jawa, karena Portugis dapat menjadi ancaman bagi jalur perdagangan dan politik di wilayah tersebut.</p><p><strong>Perlawanan Terhadap Portugis</strong>: Kerajaan Demak, sebagai salah satu kekuatan Islam terbesar di Jawa pada saat itu, melihat kekuatan Portugis sebagai ancaman terhadap kemerdekaan dan kedaulatan mereka. Oleh karena itu, mereka mengambil kebijakan politik untuk membendung pengaruh Portugis di Jawa dengan cara melancarkan perlawanan dan menggalang persekutuan dengan kekuatan-kekuatan lain yang memiliki kepentingan serupa.</p><p><strong>Pertempuran di Teluk Jakarta</strong>: Kebijakan politik Kerajaan Demak dalam menahan pengaruh Portugis di Jawa memuncak pada peristiwa Pertempuran di Teluk Jakarta pada tanggal 22 Juni 1527. Pada tanggal tersebut, pasukan Demak yang dipimpin oleh Fatahillah berhasil merebut pelabuhan Sunda Kelapa dari tangan Portugis, dan kemudian mendirikan kota baru yang dinamai Jayakarta.</p><p><strong>Berdirinya Kota Jakarta</strong>: Berdirinya kota Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1527 oleh pasukan Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Fatahillah merupakan langkah penting dalam membendung pengaruh Portugis di Jawa. Dengan merebut kawasan pelabuhan yang strategis, Kerajaan Demak berhasil mengendalikan jalur perdagangan dan politik di wilayah tersebut, serta menandai keberhasilan perlawanan terhadap kekuatan Portugis.</p><p><br>&nbsp;</p>

Hubungan antara kebijakan politik Kerajaan Demak dalam membendung pengaruh Portugis di Jawa dengan berdirinya kota Jakarta yang diperingati setiap tanggal 22 Juni adalah sebagai berikut:

Kekuatan Maritim Portugis di Nusantara: Setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, kekuatan maritim Portugis semakin menguat di wilayah Nusantara. Hal ini menjadi ancaman serius bagi kekuasaan Kerajaan Demak di Jawa, karena Portugis dapat menjadi ancaman bagi jalur perdagangan dan politik di wilayah tersebut.

Perlawanan Terhadap Portugis: Kerajaan Demak, sebagai salah satu kekuatan Islam terbesar di Jawa pada saat itu, melihat kekuatan Portugis sebagai ancaman terhadap kemerdekaan dan kedaulatan mereka. Oleh karena itu, mereka mengambil kebijakan politik untuk membendung pengaruh Portugis di Jawa dengan cara melancarkan perlawanan dan menggalang persekutuan dengan kekuatan-kekuatan lain yang memiliki kepentingan serupa.

Pertempuran di Teluk Jakarta: Kebijakan politik Kerajaan Demak dalam menahan pengaruh Portugis di Jawa memuncak pada peristiwa Pertempuran di Teluk Jakarta pada tanggal 22 Juni 1527. Pada tanggal tersebut, pasukan Demak yang dipimpin oleh Fatahillah berhasil merebut pelabuhan Sunda Kelapa dari tangan Portugis, dan kemudian mendirikan kota baru yang dinamai Jayakarta.

Berdirinya Kota Jakarta: Berdirinya kota Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1527 oleh pasukan Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Fatahillah merupakan langkah penting dalam membendung pengaruh Portugis di Jawa. Dengan merebut kawasan pelabuhan yang strategis, Kerajaan Demak berhasil mengendalikan jalur perdagangan dan politik di wilayah tersebut, serta menandai keberhasilan perlawanan terhadap kekuatan Portugis.


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Apakah benar NIBKD dan MBKS dibentuk guna menghadapi kekuatan Belanda? Jelaskan!

86

5.0

Jawaban terverifikasi