Putri O

28 Februari 2024 03:37

Iklan

Putri O

28 Februari 2024 03:37

Pertanyaan

1. Menurut pendapat kamu, apakah System Demokrasi di Indonesia saat ini sudah sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945? jelaskan dan berikan contohnya

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

13

:

24

:

17

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

05 Maret 2024 07:12

Jawaban terverifikasi

<p>Sistem demokrasi di Indonesia saat ini didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang telah mengalami beberapa perubahan seiring waktu. Pada dasarnya, UUD 1945 telah diubah beberapa kali untuk mencerminkan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Beberapa prinsip demokrasi yang tercermin dalam sistem politik Indonesia antara lain:</p><p><strong>Sistem Presidensial:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Indonesia menganut sistem presidensial, di mana presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat.</li><li><strong>Contoh:</strong> Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum.</li></ul><p><strong>Prinsip Pembagian Kekuasaan:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Kekuasaan di negara dibagi antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk mencegah konsolidasi kekuasaan yang berlebihan.</li><li><strong>Contoh:</strong> Pembentukan dan fungsi DPR sebagai lembaga legislatif yang membuat undang-undang, presiden sebagai kepala eksekutif, dan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yudikatif yang memeriksa konstitusionalitas undang-undang.</li></ul><p><strong>Sistem Multi-Partai:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Indonesia memiliki sistem politik multipartai yang memberikan kebebasan bagi berbagai partai politik untuk berpartisipasi dalam pemilihan dan menyuarakan pandangan mereka.</li><li><strong>Contoh:</strong> Keberagaman partai politik yang aktif dalam proses politik, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).</li></ul><p><strong>Pemilihan Umum:</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan:</strong> Proses pemilihan umum di Indonesia melibatkan partisipasi rakyat dalam menentukan wakil-wakilnya di berbagai tingkatan pemerintahan.</li><li><strong>Contoh:</strong> Pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden yang diadakan secara berkala untuk menentukan perwakilan rakyat dan kepala pemerintahan</li></ul>

Sistem demokrasi di Indonesia saat ini didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang telah mengalami beberapa perubahan seiring waktu. Pada dasarnya, UUD 1945 telah diubah beberapa kali untuk mencerminkan perkembangan dan kebutuhan masyarakat. Beberapa prinsip demokrasi yang tercermin dalam sistem politik Indonesia antara lain:

Sistem Presidensial:

  • Penjelasan: Indonesia menganut sistem presidensial, di mana presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan yang dipilih langsung oleh rakyat.
  • Contoh: Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat dalam pemilihan umum.

Prinsip Pembagian Kekuasaan:

  • Penjelasan: Kekuasaan di negara dibagi antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif untuk mencegah konsolidasi kekuasaan yang berlebihan.
  • Contoh: Pembentukan dan fungsi DPR sebagai lembaga legislatif yang membuat undang-undang, presiden sebagai kepala eksekutif, dan Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yudikatif yang memeriksa konstitusionalitas undang-undang.

Sistem Multi-Partai:

  • Penjelasan: Indonesia memiliki sistem politik multipartai yang memberikan kebebasan bagi berbagai partai politik untuk berpartisipasi dalam pemilihan dan menyuarakan pandangan mereka.
  • Contoh: Keberagaman partai politik yang aktif dalam proses politik, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Pemilihan Umum:

  • Penjelasan: Proses pemilihan umum di Indonesia melibatkan partisipasi rakyat dalam menentukan wakil-wakilnya di berbagai tingkatan pemerintahan.
  • Contoh: Pemilihan umum legislatif dan pemilihan umum presiden yang diadakan secara berkala untuk menentukan perwakilan rakyat dan kepala pemerintahan

Iklan

Salsabila M

Community

09 Maret 2024 01:30

Jawaban terverifikasi

<p><br>Pertanyaan ini melibatkan pandangan pribadi dan penilaian, namun saya dapat memberikan informasi mengenai sistem demokrasi di Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).</p><p><strong>Sistem Demokrasi di Indonesia:</strong></p><p>Sistem demokrasi di Indonesia didasarkan pada UUD 1945, yang telah mengalami beberapa amendemen sejak pertama kali disahkan. Sistem demokrasi di Indonesia saat ini dikenal sebagai "Demokrasi Pancasila," yang menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.</p><p>Beberapa ciri sistem demokrasi di Indonesia melibatkan pemilihan umum, kebebasan berpendapat, pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta perlindungan hak asasi manusia.</p><p><strong>Sesuai dengan UUD 1945:</strong></p><p>Pertanyaan apakah sistem demokrasi di Indonesia saat ini sesuai dengan UUD 1945 dapat memicu berbagai pandangan. Beberapa argumen yang menyatakan kesesuaian antara sistem demokrasi dan UUD 1945 melibatkan langkah-langkah konkret dalam mendukung prinsip-prinsip demokrasi, seperti pemilihan umum yang reguler, partisipasi politik masyarakat, dan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia.</p><p><strong>Contoh:</strong></p><p><strong>Pemilihan Umum:</strong> Pelaksanaan pemilihan umum secara berkala untuk memilih presiden, anggota legislatif, dan kepala daerah merupakan bagian dari prinsip demokrasi di Indonesia. Masyarakat berhak memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka.</p><p><strong>Kebebasan Berpendapat:</strong> Adanya ruang untuk kebebasan berpendapat dan menyampaikan pendapat merupakan ciri penting dalam sistem demokrasi. Media massa, organisasi masyarakat sipil, dan warga negara memiliki hak untuk menyuarakan pendapat mereka.</p><p><strong>Tantangan dan Perbaikan:</strong></p><p>Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam sistem demokrasi di Indonesia, seperti isu korupsi, ketidaksetaraan, dan perlakuan yang tidak adil. Reformasi terus dilakukan untuk memperbaiki dan menguatkan sistem demokrasi sesuai dengan semangat UUD 1945.</p><p>Penting untuk diingat bahwa penilaian terhadap kesesuaian sistem demokrasi dengan UUD 1945 dapat berbeda antara individu. Berbagai pandangan dan partisipasi aktif masyarakat dalam merumuskan dan memperbaiki sistem adalah bagian integral dari dinamika demokrasi itu sendiri.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>


Pertanyaan ini melibatkan pandangan pribadi dan penilaian, namun saya dapat memberikan informasi mengenai sistem demokrasi di Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

Sistem Demokrasi di Indonesia:

Sistem demokrasi di Indonesia didasarkan pada UUD 1945, yang telah mengalami beberapa amendemen sejak pertama kali disahkan. Sistem demokrasi di Indonesia saat ini dikenal sebagai "Demokrasi Pancasila," yang menggabungkan prinsip-prinsip demokrasi dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Beberapa ciri sistem demokrasi di Indonesia melibatkan pemilihan umum, kebebasan berpendapat, pembagian kekuasaan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta perlindungan hak asasi manusia.

Sesuai dengan UUD 1945:

Pertanyaan apakah sistem demokrasi di Indonesia saat ini sesuai dengan UUD 1945 dapat memicu berbagai pandangan. Beberapa argumen yang menyatakan kesesuaian antara sistem demokrasi dan UUD 1945 melibatkan langkah-langkah konkret dalam mendukung prinsip-prinsip demokrasi, seperti pemilihan umum yang reguler, partisipasi politik masyarakat, dan pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia.

Contoh:

Pemilihan Umum: Pelaksanaan pemilihan umum secara berkala untuk memilih presiden, anggota legislatif, dan kepala daerah merupakan bagian dari prinsip demokrasi di Indonesia. Masyarakat berhak memberikan suara untuk menentukan pemimpin mereka.

Kebebasan Berpendapat: Adanya ruang untuk kebebasan berpendapat dan menyampaikan pendapat merupakan ciri penting dalam sistem demokrasi. Media massa, organisasi masyarakat sipil, dan warga negara memiliki hak untuk menyuarakan pendapat mereka.

Tantangan dan Perbaikan:

Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam sistem demokrasi di Indonesia, seperti isu korupsi, ketidaksetaraan, dan perlakuan yang tidak adil. Reformasi terus dilakukan untuk memperbaiki dan menguatkan sistem demokrasi sesuai dengan semangat UUD 1945.

Penting untuk diingat bahwa penilaian terhadap kesesuaian sistem demokrasi dengan UUD 1945 dapat berbeda antara individu. Berbagai pandangan dan partisipasi aktif masyarakat dalam merumuskan dan memperbaiki sistem adalah bagian integral dari dinamika demokrasi itu sendiri.

 

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Kondisi kehidupan bangsa Indonesia pada masa awal kemerdekaan belum stabil. Dibawah ini adalah penyabab ketidakstabilan kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan, kecuali... A. Pertentangan antar partai B. Gangguan dari Belanda yang ingin berkuasa kembali C. Munculnya kesulitan ekonomi dan keuangan D. Terjadinya bentrokan antar etnis E. Munculnya gangguan keamanan dalam negeri 2. Pada tanggal 3 November 1945 diterbitkan maklumat pemerintah mengenai pendirian partai partai politik. Sebelum adanya maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, Indonesia merencanakan satu partai tunggal yaitu... A. Masyumi D. PNI B. PKI E. NU C. PSI 3. Terbentuknya Kabinet Sjahrir tanggal 14 November 1945 merupakan suatu bentuk penyelewengan pertama pemerintah RI terhadap UUD 1945. Sejak tanggal 14 November 1945 Indonesia menganut sistem pemerintahan... A. Presidensial B. Liberalisme C. Parlementer D. Terpimpin E. Aristokrasi 4. Berdirinya partai partai politik telah mendorong Sutan Sjahrir yang berasal dari partai Sosialis untuk menghidupkan bentuk pemerintahan dengan cabinet parlementer. Hal ini dilakukan dengan alasan... A. agar perjuangan bangsa Indonesia mendapat dukungan dari negara negara barat B. mengikuti arus perpolitikan Indonesia yang mulai berkembang C. sesuai dengan perkembangan ideology di Indonesia D. sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 E. permintaan dari Presiden Soekarno. 5. Pada masa awal kemerdekaan, system pemerintahan berubah dari presidensial menjadi parlementer. Salah satu alasan dan pertimbangan perubahan system pemerintahan dari presidensial ke parlementer pada awal kemerdekaan adalah... A. Demokrasi bisa segera ditegakkan secara benar B. Parlementer sangat cocok untuk bangsa Indonesia C. Presidensial tidak sesuai dengan Indonesia yang multi etnis. D. Presidensial terlalu sulit untuk diterapkan dalam pemerintahan E. Mempermudah perundingan dengan Belanda 6. Sampai dengan awal tahun 1946, keadaan ibu kota Jakarta semakin kacau. Pemerintah terus didesak dan diteror oleh pemerintah asing.Pada saat ibukota dipindahkan ke Yogyakarta, Perdana Menteri Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta untuk... A. menghadapi terror Belanda B. menjalankan roda pemerintahan dari pusat C. menghimpun kekuatan menghadapi Belanda D. menciptakan pemerintahan tandingan E. mengadakan hubungan dengan luar negeri 7. Kondisi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan tidak stabil. Keadaan ekonomi pada awal kemerdekaan mengalami kekacauan, salah satu factor penyebab antara lain... A. Adanya Blokade ekonomi oleh Belanda B. Rakyat Indonesia hanya mengandalkan pendapatan dalam pertanian . C. Banyaknya investor asing yang mengintervensi perekonomian Indonesia D. Rendahnya sumber daya manusia Indonesia dalam perekonomian E. Sering terjadi konflik horizontal dalam negeri Indonesia 8. Kondisi kehidupan ekonomi pada masa awal kemerdekaan tidak stabil karena terjadi inflasi. Terjadinya inflasi pada masa awal kemerdekaan disebabkan oleh... A. Indonesia belum memiliki mata uang yang sah B. Tentara Jepang masih menguasai sebagian besar sector ekonomi C. Terjadinya pertempuran pertempuran diberbagai daerah. D. Peredaran mata uang Jepang yang belum terkendali E. Munculnya perusahaan perusahaan asing milik Belanda 9. Indonesia harus dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi pada masa awal kemerdekaan. Salah satu upaya bangsa Indonesia dalam melakukan perbaikan ekonomi pada awal kemerdekaan dilakukan dengan cara ... A. Menaikkan pajak dan bea Cukai B. Meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan untuk diekspor C. Mengeluarkan mata uang sendiri (ORI) D. Mengisi kas pemerintah yang kosong E. Mengedarkan uang secara besar besaran. 10. Salah satu penyebab kacaunya kondisi perekonomian Indonesia pada masa awal kemerdekaan karena kas negara kosong. Upaya pemerintah Republik Indonesia mengisi kas negara yang kosong pada awal Kemerdekaan adalah ... A. Menasionalisasi De Javasche Bank B. Membuat kebijakan Gunting Syafruddin C. Mendevaluasi mata uang rupiah D. Sistim ekonomi Gerakan Benteng E. Menyelenggarakan pinjaman Nasional

154

0.0

Jawaban terverifikasi

Sahabat yang Tergadai Rina dan Maya telah bersahabat sejak kecil. Mereka tinggal di kompleks perumahan yang sama, duduk di bangku sekolah yang sama, bahkan berbagi mimpi untuk bisa terus bersama hingga dewasa. Setiap sore, Rina selalu datang ke rumah Maya untuk bermain atau sekadar mengerjakan PR bersama. Rumah Maya terasa hangat dan nyaman, penuh dengan canda tawa dan rasa kekeluargaan. Maya adalah teman yang selalu mendukung Rina dalam segala hal, tak peduli apa yang terjadi. Namun, suatu hari segalanya berubah. Ayah Maya, yang sebelumnya memiliki usaha sukses, mengalami kebangkrutan. Usahanya gulung tikar setelah dihadapkan pada masalah keuangan yang tak terduga. Keluarga Maya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke sebuah rumah kontrakan kecil di pinggiran kota. Maya tak lagi bisa mengenakan seragam baru yang biasa mereka beli bersama di awal tahun ajaran. Kini, pakaian Maya tampak kusam, dan sepatu yang dia kenakan mulai berlubang di ujungnya. Pada awalnya, Rina tetap berteman dengan Maya seperti biasa. Mereka masih bertemu di sekolah, dan Rina sesekali mengundang Maya ke rumahnya. Namun, Rina mulai mendengar bisik-bisik dari teman-teman lainnya. "Kenapa masih berteman dengan Maya? Keluarganya sudah jatuh miskin. Nanti kamu jadi terlihat seperti dia." Salah seorang teman di kelas berkata dengan nada mengejek. Bisikan-bisikan itu semakin keras, bahkan beberapa di antaranya terang-terangan menertawakan Maya di depan Rina. Rina merasa tersudut. Di satu sisi, dia merasa bersalah kepada Maya, sahabatnya sejak kecil, yang tidak pernah memintanya apa-apa kecuali persahabatan tulus. Namun di sisi lain, dia merasa takut dijauhi oleh teman-teman lain yang mulai memandang rendah Maya. Rina mulai menjaga jarak. Suatu sore, Maya mendatangi Rina. "Kenapa kamu menjauh? Aku merindukanmu, Rina," Maya bertanya dengan mata yang penuh harap, mencoba mencari jawaban atas perubahan sikap sahabatnya. Rina menghindari tatapan Maya, menunduk dan berpura-pura sibuk dengan bukunya. "Aku sibuk sekarang, banyak tugas. Maaf, Maya." Maya terdiam. Hatinya hancur. Dia tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia berharap itu tidak benar. Namun, kenyataannya terlalu menyakitkan untuk diabaikan. Sejak itu Maya tak pernah lagi mengajak Rina berbicara. Mereka masih bertemu di sekolah, tetapi Maya belajar untuk menahan diri dari rasa sakit ditinggalkan. Waktu berlalu, dan pertemanan mereka tergerus oleh jarak yang diciptakan Rina. Suatu hari, sekolah mengadakan reuni kecil bagi siswa-siswa angkatan mereka. Maya, yang sekarang telah menemukan jalan hidupnya sendiri, datang dengan percaya diri. Dia tak lagi terjebak dalam bayang-bayang masa lalu. Rina melihat Maya dari jauh, merasa tertampar oleh keberadaan sahabatnya yang dulu. Maya telah tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan sukses, meski tanpa dirinya. Rina mendekat dengan perasaan bersalah. "Maya... maafkan aku." Maya menatapnya, senyumnya tenang. "Rina, aku sudah memaafkanmu sejak lama. Aku hanya belajar bahwa tidak semua hal bisa kita pertahankan, bahkan persahabatan. Kadang, orang berubah, dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tetap berdiri dan melanjutkan hidup." Rina menahan air matanya. Pada saat itu, dia menyadari bahwa dia telah kehilangan lebih dari sekadar seorang sahabat. Dia telah kehilangan kesempatan untuk setia pada seseorang yang benar-benar berarti dalam hidupnya. Tapi, waktu tak bisa diputar kembali. Rina hanya bisa menerima kenyataan bahwa persahabatan mereka telah tergadai oleh ketakutan dan gengsi. Maya pun berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Rina dalam kesunyian yang menyesakkan. Ubahlah cerpen tersebut menjadi sebuah adegan 1, adegan 2, adegan 3, dan adegan 4

76

0.0

Jawaban terverifikasi

Tentukan mana yang merupakan struktur abstraksi,orientasi,krisis,reaksi,dan koda Teks 1 Racun Serangga Alkisah hiduplah sepasang suami istri dengan dua orang anaknya. Setiap pagi kedua anak tersebut pergi berkebun untuk membantu orang tuanya. Namun, tiba-tiba mereka berdua pulang ke rumah dengan tergesa-gesa. Kakak: "Bu, Ibu tolong bu, gawat ini adik menelan kecoa!" Ibu: "Astaga, kok bisa sih kak? Gimana ceritanya? Ayo cepat panggil Bapak suruh bawa dokter ke sini!" Kakak: "Jangan bu, malah tambah gawat nanti. Sebentar lagi kecoanya juga mati." Ibu: "Lho, kok bisa gitu kak?" Kakak: "Iya bu, soalnya adik sudah aku kasih racun serangga bu. Di botolnya kan ada tulisan "dapat membunuh serangga ekstra cepat." Ibu: "Astagfirullah, sembrono kamu!" Kakak: (bingung) Ibu: "Pak, Bapak anak kita makan kecoa." (sambil berlari mencari suaminya). Kakak: (masih tetap bingung) ------------------------------- Teks 2 Tukang roti Pada Pagi hari Azril duduk di teras rumahnya sembari menunggu tukang roti yang biasa lewat. Begitu tukang roti lewat Azril lantas memanggil sang penjual. Azril: "Beli rotinya, Pak." Tukang Roti: "Boleh silahkan mau roti yang mana." Azril: "Ini apa, Pak?" Tukang Roti: "Ini semangka." Azril: "Kalau yang ini apa?" Tukang Roti: "Srikaya." Azril: "Terus ini apa, Bang?" Tukang Roti: "Oh...kalau ini blueberry, dek." Azril: "Gimana sih, terus rotinya mana? Saya mau beli roti bukan buah, kok daritadi yang disebut buah-buahan aja. Gak jadi beli deh saya kalau gini." Tukang Roti: "Yang saya sebut tuh rasa rotinya!" Azril: "Gak jadi, deh!"

25

5.0

Jawaban terverifikasi