1. Larutan baku primer untuk menentukan normalitas iodium digunakan ... a, As2O3 c. Logam arsen b. Aluminium oksida d. Besi 2.Bahan baku primer untuk menentukan normalitas tio sulfat digunakan ... a. Kalium khromat c. Kalium nitrat b. Kalium di khromat d. Kalium di sulfat 3. Reaksi yang terjadi ketika ion Iodium berubah menjadi iodium : I- I2 adalah .... a. oksidasi c. reduksi b. netralisasi d. pengendapan 4.Permanganometri menggunakan larutan baku kalium permanganate yang dalam penggunaannya membutuhkan suasana tertentu sehingga ditambahkan ..... a. Asam Sulfat c. Asam Klorida b. Asam nitrat d. Natrium hidroksida 5. Kalium permangganat merupakan oksidator kuat, sehingga dalam pengerjaannya tidak boleh menggunakan asam .... yang juga merupakan oksidator kuat a. Nitrat b. Chlorida c. Fluorida d. Iodida 6. Kalium permangganat berwujud Kristal berwarna ungu, sehingga saat membuat larutannya perlu disaring dengan ... a. Kertas saring biasa c. kertas saring Whattman b. Kain katun d. glass wool 7.. Bahan baku primer yang digunakan untuk standarisasi larutan Kalium Permanganat, adalah ... a. Na- oksalat c. Feri klorida b. Fero sulfat d. Natrium bikromat

Halo Rio, jawaban yang benar untuk soal diatas adalah : 1. A 2. B 3. C 4. A 5. B 6. C 7. A Ayo simak pembahasan berikut ini ya^_^ Jenjang : 11 SMA Topik : Titrasi Larutan standar adalah larutan yang telah diketahui konsentrasinya. 1. Larutan iodium standar dapat dibuat dengan menimbang langsung iodium murni dan pengenceran. Kemudian larutan distandarisasi dengan larutan KI pekat. Namun, kadang sebagai larutan standar primer digunakan As2O3. 2. standarisasi tisulfat dapat dilakukan dengan menggunakan kalium iodat, kalium dikromat, dan iodin sebagai larutan standar primer, serta larutan kalium permanganat sebagai larutan standar sekunder. 3. Ion iodida/iodium mengalami kenaikan biloks dari -1 menjadi 0 (I2) sehingga terjadi reaksi oksidasi. 4. Permanganometri adalah penetapan kadar zat berdasarkan hasil oksidasi dengan KMnO₄. Metode permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini dapat berlangsung dalam suasana asam, netral dan alkalis. Asam yang sering digunakan adalah asam sulfat (H₂O₄). 5. Kalium permanganat merupakan oksidator kuat, sehingga dalam pengerjaannya tidak boleh menggunakan asam klorida yang juga merupakan oksidator kuat. Jika digunakan secara bersamaan, maka ion klorida (Cl-) akan teroksidasi membentuk gas klor dan reaksi ini mengakibatkan dipakainya larutan pemanganat dalam jumlah banyak. 6. Kalium permangganat berwujud kristal berwarna ungu, sehingga saat membuat larutannya perlu disaring dengan krus gooch. Krus gooch adalah alat laboratorium yang terbuat dari porselin yang bentuknya seperti gelas/cawan tapi memiliki lubang-lubang kecil dibagian dasarnya. Pada saat menggunakan krus gooch biasanya dilapisi dengan asbes. Selain itu, kertas saring Whattman juga dapat digunakan sebagai penyaring. 7. Standarisasi kalium permanganat (KMnO₄) dapat dilakukan dengan menggunakan larutan baku natrium oksalat (Na₂C₂O₄) dan larutan baku asam oksalat (H₂C₂O₄). Senyawa natrium oksalat merupakan standar yang baik untuk permanganat dalam larutan asam. Natrium oksalat dapat diperoleh dengan kemurnian tinggi, non higroskopis, dan stabil pada saat pengeringan.