Chizuu C

27 Agustus 2024 14:07

Iklan

Chizuu C

27 Agustus 2024 14:07

Pertanyaan

1 dan 2

1 dan 2 

alt

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

16

:

22

:

35

Klaim

2

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Naurah F

27 Agustus 2024 14:22

Jawaban terverifikasi

<p><strong>1.</strong> <strong>Kenaikan suhu air berdampak pada perilaku ikan</strong>, seperti pergerakan operkulum yang lebih cepat sebagai respons untuk memompa lebih banyak air ke insang guna memenuhi kebutuhan oksigen. Suhu yang lebih tinggi juga menurunkan kelarutan oksigen (DO) di dalam air, yang pada gilirannya mengurangi ketersediaan oksigen bagi ikan. Akibatnya, ikan mulai bernapas dengan lebih cepat, menunjukkan gejala seperti berenang naik turun di permukaan air, kehilangan keseimbangan, berenang miring, dan menabrak dinding media pemeliharaan. Selain itu, laju respirasi ikan meningkat, yang berarti mereka membutuhkan lebih banyak oksigen daripada biasanya.</p><p>&nbsp;</p><p><strong>2.</strong> Komponen abiotik, seperti cahaya matahari, air, udara, dan tanah, sangat memengaruhi kehidupan makhluk hidup (komponen biotik) dalam suatu ekosistem. Tumbuhan, misalnya, membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis, dan organisme lain seperti manusia dan hewan memerlukan udara, air, dan tanah untuk kelangsungan hidupnya. <strong>Faktor abiotik menentukan organisme mana yang dapat hidup di suatu tempat, sehingga memengaruhi keberadaan dan kelangsungan hidup komponen biotik.</strong> Komponen biotik dalam ekosistem, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, bergantung pada komponen abiotik untuk sumber energi dan bahan-bahan yang diperlukan. Sebagai contoh, ikan dalam ekosistem air sangat bergantung pada kualitas air, dan tumbuhan membutuhkan sinar matahari, air, dan karbon dioksida untuk proses fotosintesis, yang menghasilkan energi kimia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya. Dengan demikian, ada saling ketergantungan antara komponen abiotik dan biotik dalam menjaga keseimbangan ekosistem.</p>

1. Kenaikan suhu air berdampak pada perilaku ikan, seperti pergerakan operkulum yang lebih cepat sebagai respons untuk memompa lebih banyak air ke insang guna memenuhi kebutuhan oksigen. Suhu yang lebih tinggi juga menurunkan kelarutan oksigen (DO) di dalam air, yang pada gilirannya mengurangi ketersediaan oksigen bagi ikan. Akibatnya, ikan mulai bernapas dengan lebih cepat, menunjukkan gejala seperti berenang naik turun di permukaan air, kehilangan keseimbangan, berenang miring, dan menabrak dinding media pemeliharaan. Selain itu, laju respirasi ikan meningkat, yang berarti mereka membutuhkan lebih banyak oksigen daripada biasanya.

 

2. Komponen abiotik, seperti cahaya matahari, air, udara, dan tanah, sangat memengaruhi kehidupan makhluk hidup (komponen biotik) dalam suatu ekosistem. Tumbuhan, misalnya, membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis, dan organisme lain seperti manusia dan hewan memerlukan udara, air, dan tanah untuk kelangsungan hidupnya. Faktor abiotik menentukan organisme mana yang dapat hidup di suatu tempat, sehingga memengaruhi keberadaan dan kelangsungan hidup komponen biotik. Komponen biotik dalam ekosistem, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, bergantung pada komponen abiotik untuk sumber energi dan bahan-bahan yang diperlukan. Sebagai contoh, ikan dalam ekosistem air sangat bergantung pada kualitas air, dan tumbuhan membutuhkan sinar matahari, air, dan karbon dioksida untuk proses fotosintesis, yang menghasilkan energi kimia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya. Dengan demikian, ada saling ketergantungan antara komponen abiotik dan biotik dalam menjaga keseimbangan ekosistem.


Iklan

Muhammad A

05 November 2024 14:37

<p>1.&nbsp;</p><p>Pengaruh Suhu terhadap Kemampuan Bernapas Ikan<br>Metabolisme Ikan: Suhu air memiliki pengaruh besar terhadap laju metabolisme ikan. Ketika suhu air meningkat, laju metabolisme ikan juga meningkat, sehingga kebutuhan oksigen mereka juga bertambah. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah, metabolisme ikan melambat, dan kebutuhan oksigen berkurang.</p><p>Ketersediaan Oksigen Terlarut: Pada suhu yang lebih tinggi, oksigen terlarut dalam air akan berkurang. Hal ini karena oksigen lebih mudah larut dalam air dingin daripada air panas. Jika suhu terlalu tinggi, kadar oksigen yang tersedia untuk ikan menjadi terbatas, yang dapat menyebabkan ikan mengalami stres oksigen atau bahkan kematian.</p><p>Efek pada Sistem Pernapasan Ikan: Saat suhu meningkat, ikan harus bernapas lebih cepat untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Hal ini membuat insang bekerja lebih keras dan bisa menyebabkan kelelahan. Pada suhu ekstrem, ikan mungkin tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigennya dan dapat mengalami hipoksia (kekurangan oksigen).</p><p>Adaptasi Ikan terhadap Suhu: Beberapa spesies ikan mampu beradaptasi dengan rentang suhu tertentu dan dapat bermigrasi ke area dengan suhu yang lebih nyaman atau lebih kaya oksigen. Namun, bagi ikan yang hidup di lingkungan tertutup atau akuatik yang terpengaruh oleh perubahan suhu akibat aktivitas manusia, risiko terhadap kemampuan bernapas mereka lebih tinggi.</p><p><br>2.&nbsp;</p><p>Pengaruh Komponen Abiotik terhadap Biotik:&nbsp;<br>Komponen abiotik adalah unsur non-hidup dalam ekosistem seperti suhu, air, cahaya, tanah, dan udara. Komponen abiotik berperan besar dalam memengaruhi pertumbuhan, distribusi, dan kelangsungan hidup organisme (komponen biotik) dalam ekosistem.</p><p>Cahaya Matahari: Cahaya matahari adalah sumber energi utama untuk proses fotosintesis pada tumbuhan, yang merupakan dasar dari rantai makanan. Tanpa cahaya yang cukup, tumbuhan tidak dapat menghasilkan energi, dan ini akan memengaruhi seluruh ekosistem, termasuk hewan dan manusia yang bergantung pada tumbuhan sebagai sumber makanan.</p><p>Suhu: Suhu memengaruhi aktivitas metabolik makhluk hidup. Misalnya, suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman, memengaruhi perilaku hewan, dan mengubah siklus hidup mikroorganisme.</p><p>Air: Air adalah kebutuhan dasar bagi semua organisme. Ketersediaan air memengaruhi distribusi dan keberagaman organisme di suatu area. Di daerah yang kering, organisme harus beradaptasi dengan kondisi minim air atau mencari habitat baru.</p><p>Nutrisi dan Mineral dalam Tanah: Kandungan nutrisi dalam tanah memengaruhi jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di suatu ekosistem. Tanah yang kaya mineral mendukung pertumbuhan tanaman, yang pada gilirannya menyediakan makanan bagi herbivora dan karnivora.</p><p>Kandungan Oksigen: Kadar oksigen dalam air memengaruhi kehidupan akuatik. Misalnya, ikan dan organisme air lainnya membutuhkan kadar oksigen tertentu untuk bertahan hidup, dan kadar oksigen yang rendah dapat menyebabkan kematian pada organisme tersebut.</p>

1. 

Pengaruh Suhu terhadap Kemampuan Bernapas Ikan
Metabolisme Ikan: Suhu air memiliki pengaruh besar terhadap laju metabolisme ikan. Ketika suhu air meningkat, laju metabolisme ikan juga meningkat, sehingga kebutuhan oksigen mereka juga bertambah. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah, metabolisme ikan melambat, dan kebutuhan oksigen berkurang.

Ketersediaan Oksigen Terlarut: Pada suhu yang lebih tinggi, oksigen terlarut dalam air akan berkurang. Hal ini karena oksigen lebih mudah larut dalam air dingin daripada air panas. Jika suhu terlalu tinggi, kadar oksigen yang tersedia untuk ikan menjadi terbatas, yang dapat menyebabkan ikan mengalami stres oksigen atau bahkan kematian.

Efek pada Sistem Pernapasan Ikan: Saat suhu meningkat, ikan harus bernapas lebih cepat untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Hal ini membuat insang bekerja lebih keras dan bisa menyebabkan kelelahan. Pada suhu ekstrem, ikan mungkin tidak mampu mencukupi kebutuhan oksigennya dan dapat mengalami hipoksia (kekurangan oksigen).

Adaptasi Ikan terhadap Suhu: Beberapa spesies ikan mampu beradaptasi dengan rentang suhu tertentu dan dapat bermigrasi ke area dengan suhu yang lebih nyaman atau lebih kaya oksigen. Namun, bagi ikan yang hidup di lingkungan tertutup atau akuatik yang terpengaruh oleh perubahan suhu akibat aktivitas manusia, risiko terhadap kemampuan bernapas mereka lebih tinggi.


2. 

Pengaruh Komponen Abiotik terhadap Biotik: 
Komponen abiotik adalah unsur non-hidup dalam ekosistem seperti suhu, air, cahaya, tanah, dan udara. Komponen abiotik berperan besar dalam memengaruhi pertumbuhan, distribusi, dan kelangsungan hidup organisme (komponen biotik) dalam ekosistem.

Cahaya Matahari: Cahaya matahari adalah sumber energi utama untuk proses fotosintesis pada tumbuhan, yang merupakan dasar dari rantai makanan. Tanpa cahaya yang cukup, tumbuhan tidak dapat menghasilkan energi, dan ini akan memengaruhi seluruh ekosistem, termasuk hewan dan manusia yang bergantung pada tumbuhan sebagai sumber makanan.

Suhu: Suhu memengaruhi aktivitas metabolik makhluk hidup. Misalnya, suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan tanaman, memengaruhi perilaku hewan, dan mengubah siklus hidup mikroorganisme.

Air: Air adalah kebutuhan dasar bagi semua organisme. Ketersediaan air memengaruhi distribusi dan keberagaman organisme di suatu area. Di daerah yang kering, organisme harus beradaptasi dengan kondisi minim air atau mencari habitat baru.

Nutrisi dan Mineral dalam Tanah: Kandungan nutrisi dalam tanah memengaruhi jenis tumbuhan yang dapat tumbuh di suatu ekosistem. Tanah yang kaya mineral mendukung pertumbuhan tanaman, yang pada gilirannya menyediakan makanan bagi herbivora dan karnivora.

Kandungan Oksigen: Kadar oksigen dalam air memengaruhi kehidupan akuatik. Misalnya, ikan dan organisme air lainnya membutuhkan kadar oksigen tertentu untuk bertahan hidup, dan kadar oksigen yang rendah dapat menyebabkan kematian pada organisme tersebut.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Diketahui titik A(0, 1, 5) dan B(0, -4, 5) serta titik P berada pacta garis AB dengan perbandingan 3 : 2. Tentukan koordinat titik P.

38

5.0

Jawaban terverifikasi