Anonim A

02 Maret 2024 04:25

Iklan

Iklan

Anonim A

02 Maret 2024 04:25

Pertanyaan

1.Berikut ini yang bukan merupakan tujuan kegiatan ekspor adalah a mendapatkan relasi bisnis yang jauh b. membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar c. mendapatkan harga jual yang lebih baik d.memanfaatkan kelebihan komoditas yang telah dimiliki 2.Berikut ini yang bukan merupakan pengembangan sektor wisata bahari adalah a. eco tourism b. business tourism C. travel agent d. cruise tourism


5

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

Yuni H

02 Maret 2024 04:55

Jawaban terverifikasi

<ol><li>Pernyataan yang bukan merupakan tujuan kegiatan ekspor adalah:&nbsp;<br><strong>c. mendapatkan harga jual yang lebih baik</strong></li></ol><ul><li><strong>Penjelasan: </strong>Tujuan ekspor umumnya berkaitan dengan memperluas pasar, mendapatkan relasi bisnis yang jauh, dan memanfaatkan kelebihan komoditas yang dimiliki. Meskipun mendapatkan harga jual yang lebih baik mungkin menjadi hasil dari kegiatan ekspor, itu bukanlah tujuan utamanya.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>&nbsp; 2. Pernyataan yang bukan merupakan pengembangan sektor wisata</p><p>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;bahari adalah:<strong> c. travel agent</strong></p><ul><li><strong>Penjelasan: </strong>Travel agent bukan termasuk dalam pengembangan sektor wisata bahari secara langsung. Pengembangan sektor wisata bahari lebih terkait dengan jenis-jenis pariwisata yang terkait dengan laut, pantai, dan ekosistem maritim, seperti eco tourism, business tourism, dan cruise tourism. Travel agent, sementara penting dalam industri pariwisata, tidak secara khusus terkait dengan pengembangan sektor wisata bahari.</li></ul><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

  1. Pernyataan yang bukan merupakan tujuan kegiatan ekspor adalah: 
    c. mendapatkan harga jual yang lebih baik
  • Penjelasan: Tujuan ekspor umumnya berkaitan dengan memperluas pasar, mendapatkan relasi bisnis yang jauh, dan memanfaatkan kelebihan komoditas yang dimiliki. Meskipun mendapatkan harga jual yang lebih baik mungkin menjadi hasil dari kegiatan ekspor, itu bukanlah tujuan utamanya.

 

  2. Pernyataan yang bukan merupakan pengembangan sektor wisata

       bahari adalah: c. travel agent

  • Penjelasan: Travel agent bukan termasuk dalam pengembangan sektor wisata bahari secara langsung. Pengembangan sektor wisata bahari lebih terkait dengan jenis-jenis pariwisata yang terkait dengan laut, pantai, dan ekosistem maritim, seperti eco tourism, business tourism, dan cruise tourism. Travel agent, sementara penting dalam industri pariwisata, tidak secara khusus terkait dengan pengembangan sektor wisata bahari.

 

 

 


 


. .

05 Maret 2024 07:18

makasi kaa

Iklan

Iklan

Kevin L

Bronze

03 Maret 2024 01:09

Pembangunan infrastruktur dapat berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat karena infrastruktur yang memadai meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan lapangan kerja, mendukung perkembangan industri, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan membuka lebih banyak kesempatan pendidikan yang berkualitas. Ini semua berkontribusi pada peningkatan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan kualitas hidup secara keseluruhan.


lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Strategi Ekonomi Indonesia Atasi Dampak Covid-19 [...] Selain sedang berusaha menghadapi penyebaran virus corona di dalam negeri, Indonesia tidak dapat lepas dari dinamika perekonomian global. Seperti diketahui semua negara saat ini juga masih fokus menangani wabah Covid-19 yang pada akhirnya mengganggu kepercayaan investor, sektor pariwisata/travel, supply chain dan pasar keuangan. Prospek pelemahan ekonomi global tersebut diperparah lagi dengan kecenderungan pelemahan harga minyak mentah global. Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Komite Stabiltas Sektor Keuangan (KSSK) yang terdi dari Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS, melakukan ossessment untuk memperkirakan skenario berat dan terberat yang mungkinakan kita hadapi akibat dar dampak Covid-19 pada ekonomi lndonesia. [Tabel data: Presentasi Sri Mulyani] Berdasarkan pemaparan Sri Mulyani, hasil dari assessment tersebut, maka untuk skenario berat, ekonomi Indonesi hanya akan tumbuh 2,3% atau turun 3% dibanding asumsi APBN 2020, dengan nilai tukar rupiahnya 12.500/dolar. Dan skenario sangat berat adalah ekonomi Indonesia dapat mengalami penurunan atau minus 0,4% dengan nilai tukar rupiah mencapai 20.000/dolar Sebagai perbandingan pada krisis keuangan 2008, kondsi aktual yang terjadi pada tahun 2009, ekonomi Indonesia masih mampu bertumbuh diangka 4,6% atau turun 1,4%. Mengapa skenario ini cenderung lebih pasrah dibanding 2008? Karena kala itu Indonesia masih mampu menahan dampaknya pada struktur ekonomi yang sebagian besar ditopang oleh sektor konsumsi domestik. Dan memang pada waktu itu, masyarakat di daerah masih tetap beraktitas normal, demikian juga UKM yang tidak berhubungan dengan ekspor impor masih tergolong beroperasi normal. Di berbagai daerah, penanda dan petugas kepolisian dibantu TNI memberikan imbauan agar masyarakat menghindari kumpul di warung atau tempat makan minum dengan tujuan agar penyebaran covid-19 dapat dikontrol. Sebagai gambaran di 2019 sendiri, konsumsi rumah tangga menopang Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 56,82% sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS). Jika melihat lebih dalam lagi dari assessment yang dilakukan oleh KSSK disebutkan juga bahwa konsumsi rumah tangga yang semula berdasarkan asumsi APBN 2020 ci angka 5,0% turun menjadi 3,22% pada skenario berat dan menjadi hanya 1,6% dengan skenario sangat berat. Sebagai gambaran, saat ini ada 7 juta warga negara Indonesia yang masih belum mendapatkan pekerjaan (pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi 5% itu setara dengan penciptaan lapangan keja untuk 2 juta hingga 2,5 juta warga negara Indonesia. Antisipasi pada Skenario Walaupun hasil assessment yang dilakukan oleh KSSK ini terlihat begitu menakutkan Sri Mulyani menekankan bahwa justru asumsi ini akan menjadi patokan agar jangan sampai skenario terburuk atau sangat berat terjadi. Itulah mengapa pemerintah berusaha mengeIuarkan beberapa kebijakan dan stimulus untuk mengurangi dampak dari wabah pandemi Covid-19. Pada 1 April 2020, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perppu tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabiitas Sistem Keuangan, dimana diputuskan pemerintah menambah belanja dan pembiayaan anggaran untuk menangani dampak Covid-19, yaitu sebesar Rp405,1 triliun. [Tabel Belanja dan Anggaran untuk mengatasi dampak Covid-19] Sesuai dengan penjelasan di halaman Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, detail dari penggunaan Anggaran tersebut sebagai berikut: Prioritas ke-1 untuk kesehatan sebesar Rp75 triliun, terutama untuk insentif tenaga medis dan belanja penanganan kesehatan. Prioritas ke-2 untuk social safety net akan diperluas sebesar Rp110 trilun. Prioritas ke-3 adalah dukungan kepada industri senilai Rp70 triliun (pajak, bea masuk, KUR). Prioritas ke-4 adalah dukungan pembiayaan anggaran untuk program pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp150 tiliun. [...] (Yossy Girsang, Pengamat Ekonomi dan Praktisi Pasar Modal-Tim Ekonomi Tagor) Kesimpulan yang SALAH berdasarkan informasi di atas adalah .... A. Penurunan ekonomi untuk skenario berat akan lebih buruk 2,1 kali dibanding aktual yang terjadi di 2009 B. untuk skenario sangat berat dampaknya lebih buruk 4,1 kali dibanding krisis ekonomi 2008-2009. C. Kondisi ekonomi akibat COVID-19 lebih buruk bila dibandingkan krisis 2008 D. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Indonesia tahun 2020 mengalami penurunan tidak sampai 1,5% sehingga memperparah dampak pelemahan ekonomi. E. Wabah Covid-19 menyebabkan menurunnya kepercayaan investor, sektor pariwisata/travel, supply chain, pasar keuangan, hingga pelemahan pelemahan harga minyak mentah global.

9

0.0

Jawaban terverifikasi

Peranan lptek Bagi Pelestarian Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari zaman ke zaman, pola kehidupan manusia telah berubah. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat mengikuti arus waktu. Ilmu pengetahuan merupakan kebutuhan dalam melanjutkan kelangsungan hidup di bumi. Banyak manusia yang memiliki ambisi untuk mencari ilmu dengan tujuan agar manusia memperoleh kehormatan berdasarkan penemuan-penemuan yang diperolehnya. Sayangnya, tidak sedikit dari penemuan mereka yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Akan tetapi, sangat disalahkan jika ilmu pengetahuan tidak memiliki pengaruh positif. Di antara keduanya memiliki hubungan timbal balik yang seimbang. Namun, perbandingan rasionya lebih unggul pada manfaatnya. Dalam menunjang perkembangan zaman, ilmu pengetahuan berperan sangat penting. Ketika teknologi diciptakan, selalu ada ilmu pengetahuan yang menjadi penopang utama.Dalam konsep ilmu pengetahuan, selalu ada objek yang dijadikan sebagai sarana penelitian. Misalnya, seorang ilmuan menguji cara kerja sebuah alat industri, dan alat-alat lainnya atau meneliti genetik manusia dan tumbuhan. Contoh tersebut dapat mengindikasikan terciptanya sebuah teknologi yang bersifat menjurus pada bidang tertentu. Sebab, teknologi akan tercipta apabila terdapat ilmu pengetahuan.Berkaitan dengan lingkungan hidup sebagai bagian dari kehidupan manusia, lingkungan hidup tidak luput dari pengaruh perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). IPTEK sangat berguna bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitar.Mengapa dikatakan demikian? Karena dengan bantuan IPTEK, kita bisa memecahkan permasalahan yang terjadi di lingkungan hid up. Namun, pemanfaatan IPTEKjuga tidak mudah dilakukan,untuk itu perlu memperkenalkan IPTEK dari sejak dini. IPTEK merupakan kekuatan utama peningkatan kesejahteraan yang berkelanjutan dan peradaban suatu bangsa. Oleh karena itu, penulis mengangkat tema "IPTEK Lingkungan, Pemanfaatan IPTEK yang Tetap Memerhatikan Pelestarian Lingkungan Hidup". B. Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. 1. Apakah definisi IPTEK Lingkungan? 2. Apakah bagian-bagian IPTEK Lingkungan? 3. Apakah peranan IPTEK bagi pelestarian lingkungan hidup? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut. 1. Mengetahui definisi dari IPTEK Lingkungan 2. Mengetahui bagian-bagian dari IPTEK Lingkungan 3. Mengetahui peranan IPTEK bagi pelestarian lingkungan hidup D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Menciptakan generasi penerus yang paham akan pelestarian lingkungan hidup yang didukung dengan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Komunikasi 2. Menumbuhkan kesadaran generasi penerus untuk melestarikan lingkungan hidup yang didukung dengan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Komunikasi BAB II PEMBAHASAN A. Definisi IPTEK Lingkungan Hidup Iptek Lingkungan Hidup ialah teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manajemen lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersusun sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang IPTEK terhadap lingkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan tidak hanya diperlukan saat pembukaan lahan dan penata gunaan tanah. Juga selama kegiatan pembudidayaan sampai ke pengolahan hasil. Pelestarian lingkungan pada semua tahapan produksi perlu menjadi tekad masyarakat, terlebih dalam menghadapi semakin nyaringnya tuntutan pada "produksi hijau". Selain itu,tekad masyarakat melestarikan lingkungan dapat menjadi perisai terhadap kecaman-kecaman tentang kerusakan lingkungan perkebunan. B. Bagian-bagian IPTEK Lingkungan Hidup 1. Pengolahan Sampah Gundukan sampah yang setiap hari bertambah satu hingga 1,5 ton, mulai teratasi menyusul beroperasinya pengelolaan sampah terpadu terutama Jakarta, pengelolaan sampah terpadu mampu mengurangi limbah rumah tangga hingga 60-65 persen, sedangkan 35-40 persen sisanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pengelolaannya harus melibatkan semua warga, karena sejak dari awal, rumah tangga harus melakukan pemilahan sampah menjadi tiga bagian, yaitu sampah organik basah (sisa makanan, sayur), kering (kertas, dus, botol), dan lim bah berbahaya seperti aki dan baterai bekas, sprayer insektisida, serta pembalut wanita. 2. Pengolahan Limbah Limbah ialah hasil buangan suatu pembakaran atau sisa hasil-hasil produksi yang mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak keseimbangan lingkungan. Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai, namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang.Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri kehutanan untuk memahami dasar-dasar teknologi pengolahan limbah cair.Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan.Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi, teknologi pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi masyarakat yang bersangkutan, agar lingkungan terjaga dan terlestarikan. 3. Konservasi Lingkungan Mendukung dan ikut serta dalam program konservasi lingkungan dan bekerjasama akan menghasilkan suatu pembangunan yang ramah lingkungan serta memerhatikan pada pembangunan ekonomi yang bersifat berkelanjutan dengan memerhatikan kelestarian lingkungan. Karena terpeliharanya kelestarian lingkungan, termasuk dengan menjaga kelangsungan hidup spesies laut dan terumbu karang merupakan hal yang memberikan manfaat dan keuntungan bersama dan berkelanjutan dalam jangka panjang sehingga dinikmati oleh generasi yang akan datang. 4. Badan Pertanian Teknologi Bibit &amp; Benih, Rekayasa Genetika Upaya peningkatan produktivitas dan mutu produk yang sesuai dengan dinamika lingkungan diharapkan dapat dilakukan melalui penelitian bioteknologi. Manipulasi potensi genetik melalui penelitian biologi molekuler, mikrobiologi, bioproses, kultur jaringan dan rekayasa genetika harus dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan maka harus dilakukan bioteknologi. Maka teknik rekayasa genetik mulai menggelisahkan. Banyak kalangan khawatir bahwa dampak revolusi hijau tahun 1960-an akan terulang kembali. Penggunaan teknologi dan paksaan pasar yang dilakukan dalam revolusi hijau memang menghasilkan produksi pangan dalam jumlah besar.Namun terbukti upaya tersebut mengganggu keseimbangan ekologi, menciptakan wabah baru, dan sejumlah dampak kesehatan bagi manusia. Hal sama dikhawatirkan terjadi mengikuti inisitiaf rekayasa genetik yang saat ini getol dilakukan pada tanaman. Segelintir perusahaan bioteknologi meyakinkan bahwa seluruh benih transgenik yang dipasarkan sudah melalui berbagai tahap percobaan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terhadap dampak lingkungan dan kesehatan yang akan muncul. Namun keyakinan serupa ternyata tidak dimiliki oleh para aktivis lingkungan dan mereka yang peduli terhadap masalah lingkungan. Pesimisme ini muncul setelah tidak ada penjelasan transparan tentang resiko yang menyertai pelepasan benih transgenik ini ke alam bebas. C. Peranan IPTEK bagi Pelestarian Lingkungan Hidup Manfaat IPTEK bagi kemajuan bangsa yaitu manusia dapat hidup lebih sejahtera. Kegiatan manusia lebih efektif dan efisien. Pembangunan bidang IPTEK pada PJPT II merupakan kesinambungan perluasan dan PJPT I. Menurut GBHN 1993 sasaran pembangunan ekonomi PPT II adalah sebagai berikut. - Tercapainya kemampuan nasional dalam pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan IPTEK yang dibutuhkan bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, peradaban, ketangguhan, dan daya saing bangsa. - Terpacunya pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan menuju masyarakat yang berkualitas, maju, mandiri, dan sejahtera yang dilandasi nilai-nilai spiritual, moral dan etik berdasarkan nilai luhur bangsa serta nilai keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Adapun peranan IPTEK yang lebih khusus bagi pelestarian lingkungan hidup adalah sebagai berikut. 1) Membina hubungan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara manusia dan lingkungannya 2) Melestarikan SDA agar dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus 3) Meningkatkan manusia sebagai pembina lingkungan bukan sebagai perusak lingkungan BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. IPTEK Lingkungan Hidup ialah teknologi yang berkaitan dengan pemanfaatan dalam kaitannya dengan manajemen lingkungan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang tersusun sistematis dengan metode tertentu untuk menjelaskan gejala-gejala tertentu pada bidang IPTEK terhadap linkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan. 2. IPTEK Lingkungan Hidup terdiri dari beberapa bagian, yaitu: a) Pengolahan sampah b) Pengolahan limbah c) Konservasi lingkungan d) Badan pertanian teknologi bibit &amp; benih, rekayasa genetika 3. Peranan IPTEK bagi kelestarian lingkungan hidup mencakup: a) Membina hubungan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian antara manusia dan lingkungannya. b) Melestarikan SDA agar dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus. c) Meningkatkan manusia sebagai pembina lingkungan bukan sebagai perusak lingkungan. B. Saran Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan bahwa IPTEK memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, tak terkecuali dalam segi lingkungan hidup. Oleh karena itu, marilah kita tetap memerhatikan kelestarian lingkungan hidup dengan memanfaatkan penerapan IPTEK yang mendukung. DAFTAR PUSTAKA Mjolnir. 2009. Definisi IPTEK Ungkungan (online), http://fcruzadercruzer.blogspot.com/2009/11/definisi-ipteklingkungan.html, November 2009. Nabilla, Syifa. 2014. Manfaat Penerapan IPTEK bagi Kelestarian Ungkungan Hidup (online), http:/ fprezi.com/- ftpdqedhodv fmanfaat-penerapan-iptek-bagi-kelestarian-li ngkungan-hidup/, 18 Januari 2014. Rosadi, Dadi. 2013. IPTEK dan Ungkungan (online), http:/ /dadi1234.blogspot.com/2013/12/iptek-danlingkungan_1.html, 1 Desember 2013. Sanusi, Adam. 2013. Pengaruh IPTEK terhadap Ungkungan (online), http://sanusiadam79.wordpress. com/2013/11/26/pengaruh-iptek-terhadap-lingkungan/, 26 November 2013. 2b. Menurutmu, apakah isi latar belakang karya ilmiah tersebut sudah lengkap dan tepat?

6

0.0

Jawaban terverifikasi

[...] Sektor pariwisata tetap menjadi andalan sumber devisa bidang ekspor jasa. Jika dibandingkan dengan ekspor jasa lainnya, pangsa devisa pariwisata merupakan yang tertinggi, yakni mencapai 54% terhadap total ekspor jasa. Pangsa tersebut juga menunjukkan tren peningkatan dari 2014 yang tercatat sebesar 44% terhadap total ekspor jasa. [Grafik (1) Sektor Penyumbangan Devisa Tertinggi berdasarkan Komoditas] Pada 2019 di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Kunjungan wisman dan perolehan devisa tetap tumbuh positif. Selain itu, penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata Juga lebih baik dibanding tahun 2018 yang mencapai 10,3%. Secara sektoral, penyerapan tenaga kerja sektor pariwisata merupakan terbesar keempat. Potensi sumber pertumbuhan ekonomi baru didukung oleh daya saing pariwisata yang membaik. Potensi alam dan budaya Indonesia yang diakui dunia turut menopang perkembangan sektor pariwisata. Bali sebagai salah satu destinasi pariwisata utama Indonesia menjadi destinasi populer dunia ke-4 berdasarkan Trip Advisor Travelers Choice 2020, dan posisi ke-9 pada Agoda Top 10 City Destination 2019. Selain Bali, Indonesia masih memiliki potensi destinasi berbasis natural dan cultural yang sudah cukup dikenal di tingkat global, di antaranya Lombok, Labuan Bajo, Borabudur, Raja Ampat, dan Danau Toba. [Grafik (2) Perbandingan Komponen Daya Saing] Secara keseluruhan, peningkatan daya saing menjadi aspek penting dalam mendukung kinerja pariwisata. Capaian daya saing Indonesia pada 2019 yang berada pada peringkat ke-40 sudah lebih baik dibandingkan dengan peringkat pada 2017. Ke depan, masih terdapat ruang peningkatan agar daya saing pariwisata Indonesia dapat sejajar dengan negara peers seperti Thailand, Malaysia dan Singapura yang berada pada peringkat 25 teratas. Dari empat indikator, beberapa indikator dapat diprioritaskan untuk dikembangkan lebih baik untuk meningkatkan peringkat daya saing Indonesia. Srategi penguatan kinerja sektor pariwisata ditempuh melalui strategi 3A2P (Akses, Atraksi dan Amenitas Promosi dan Pelaku Pariwisata) dan didukung sinergi kebijakan. Pada 2019 pengembangan 3A difokuskan pada penyediaan Akses, Atraksi dan Amenitas yang berkualitas melalui (i) peningkatan kapasitas bandara di pintu masuk utama, (ii) penguatan branding dan story destinasi, serta (iii) mengembangan jaringan hotel internasional. Pada aspek pelaku, transformasi ditempuh melalui kebijakan pemerintah untuk memberikan sertifikasi yang mendukung peningkatan kualitas SDM. Transformasi pada aspek promosi ditempuh melalui promosi intensif melalui media digital, online travelagent,dan perluasan hotdeals. Sinergi antarpemangku kebijakan turut mendukung transformasi melalui koordinasi dan penyelesaian bottleneck pengembangan pariwisata. Dalam implementasinya, fokus pengembangan 3A2P tersebut dilakukan pada 5 destinasi superprioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur-Joglosemar, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang, serta beberapa destinasi utama lainnya seperti Jakarta, Bali dan Kepulauan Riau. Implementasi strategi 3A2P tersebut diharapkan dapat mendukung perbaikan peringkat daya saing Indonesia lebih baik dari negara lainnya. (Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2019, BI) Berikut adalah informasi yang bisa kita peroleh terkait perkembangan pariwisata berdasarkan Grafik (1), kecuali .... A. Kinerja sektor pariwisata yang makin meningkat berpotensi untuk memperkuat struktur ekonomi dan mendukung percepatan transformasi ekonomi. B. Penerimaan devisa pariwisata terus meningkat dengan rata-rata per tahun mencapai 14,5 miliar dolar AS. C. Sejak 5 tahun terakhir nilai devisa sektor ekspor jasa, separuhnya bersumber dari pangsa devisa pariwisata. D. Kinerja pariwisata yang membaik menempatkan nilai devisa sektor pariwisata menjadi terbesar kedua. E. Surplus neraca jasa pariwisata juga terjaga dan stabil meningkat.

1

0.0

Jawaban terverifikasi