Jabbar V

12 Juli 2024 02:52

Iklan

Jabbar V

12 Juli 2024 02:52

Pertanyaan

1) Apa perbedaan antara kurikulum K13 Revisi dan kurikulum merdeka? sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (jika ada) 2) Berdasarkan perbedaan nomor satu diatas, apa yang dipengaruhi berdasarkan : • Soal Pilihan Ganda? • Pekerjaan Rumah? (PR) • Ujian sekolah biasa? (UH, UTS, & UAS) • Ujian Nasional? (UN) • Materi pelajaran sekolah? • Absen sekolah? 3) Apakah kurikulum merdeka akan terlaksana dengan baik? dan mana yang lebih baik antara kurikulum (di soal nomor 1)? ​

1) Apa perbedaan antara kurikulum K13 Revisi dan kurikulum merdeka? sebutkan dan jelaskan beberapa contoh! (jika ada)

2) Berdasarkan perbedaan nomor satu diatas, apa yang dipengaruhi berdasarkan :
• Soal Pilihan Ganda? 
• Pekerjaan Rumah? (PR)
• Ujian sekolah biasa? (UH, UTS, & UAS) 
• Ujian Nasional? (UN) 
• Materi pelajaran sekolah? 
• Absen sekolah?

3) Apakah kurikulum merdeka akan terlaksana dengan baik? dan mana yang lebih baik antara kurikulum (di soal nomor 1)? ​

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

05

:

48

:

33

Klaim

5

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Nanda R

Community

12 Juli 2024 02:58

Jawaban terverifikasi

<p>1. Perbedaan antara Kurikulum K13 Revisi dan Kurikulum Merdeka</p><p><strong>Kurikulum K13 Revisi</strong>:</p><ul><li><strong>Pendekatan Tematik</strong>: Menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terutama di jenjang pendidikan dasar.</li><li><strong>Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar</strong>: Terfokus pada pencapaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).</li><li><strong>Penilaian Autentik</strong>: Menggunakan penilaian autentik yang melibatkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.</li><li><strong>Silabus Terstruktur</strong>: Mengikuti silabus yang telah ditentukan dengan skema pembelajaran yang rinci.</li></ul><p><strong>Kurikulum Merdeka</strong>:</p><ul><li><strong>Pembelajaran Berbasis Proyek</strong>: Menekankan pada pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif.</li><li><strong>Fleksibilitas dalam Materi</strong>: Memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.</li><li><strong>Profil Pelajar Pancasila</strong>: Mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam setiap mata pelajaran.</li><li><strong>Penilaian Formatif</strong>: Lebih menekankan pada penilaian formatif untuk memantau perkembangan siswa secara berkelanjutan.</li></ul><p><strong>Contoh</strong>:</p><ul><li><strong>Pendekatan Pembelajaran</strong>: K13 Revisi menggunakan pembelajaran tematik di sekolah dasar, sedangkan Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pembelajaran berbasis proyek di semua jenjang pendidikan.</li><li><strong>Penilaian</strong>: K13 Revisi menggunakan penilaian autentik, sementara Kurikulum Merdeka lebih menekankan penilaian formatif dan keterlibatan siswa dalam proses penilaian.</li></ul><p>2. Pengaruh Berdasarkan Perbedaan Nomor Satu</p><p><strong>Soal Pilihan Ganda</strong>:</p><ul><li><strong>K13 Revisi</strong>: Soal-soal pilihan ganda lebih terstruktur dan fokus pada evaluasi pengetahuan berdasarkan KI dan KD.</li><li><strong>Kurikulum Merdeka</strong>: Soal pilihan ganda mungkin lebih bervariasi dan menekankan pada pemahaman konsep serta aplikasi dalam situasi nyata.</li></ul><p><strong>Pekerjaan Rumah (PR)</strong>:</p><ul><li><strong>K13 Revisi</strong>: PR cenderung berfokus pada latihan soal dan penguatan materi yang telah diajarkan di kelas.</li><li><strong>Kurikulum Merdeka</strong>: PR lebih berbentuk proyek atau tugas yang mendorong kreativitas dan penelitian mandiri.</li></ul><p><strong>Ujian Sekolah (UH, UTS, &amp; UAS)</strong>:</p><ul><li><strong>K13 Revisi</strong>: Ujian dilakukan secara periodik dan terstruktur dengan soal-soal yang mengukur pencapaian KI dan KD.</li><li><strong>Kurikulum Merdeka</strong>: Ujian mungkin lebih fleksibel dan terfokus pada evaluasi proyek serta tugas-tugas yang relevan dengan kehidupan nyata.</li></ul><p><strong>Ujian Nasional (UN)</strong>:</p><ul><li><strong>K13 Revisi</strong>: Ujian Nasional digunakan sebagai evaluasi akhir yang sangat menentukan.</li><li><strong>Kurikulum Merdeka</strong>: Pendekatan terhadap evaluasi nasional kemungkinan lebih fleksibel dan mungkin akan mengalami perubahan format yang lebih menekankan pada penilaian berbasis proyek.</li></ul><p><strong>Materi Pelajaran Sekolah</strong>:</p><ul><li><strong>K13 Revisi</strong>: Materi pelajaran telah ditetapkan dengan silabus yang terstruktur.</li><li><strong>Kurikulum Merdeka</strong>: Materi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks lokal serta kebutuhan siswa.</li></ul><p><strong>Absen Sekolah</strong>:</p><ul><li><strong>K13 Revisi</strong>: Absen lebih formal dan terstruktur.</li><li><strong>Kurikulum Merdeka</strong>: Masih formal tetapi mungkin lebih menekankan pada keterlibatan aktif dalam proyek dan aktivitas belajar.</li></ul><p>3. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan Perbandingan</p><p><strong>Apakah Kurikulum Merdeka akan terlaksana dengan baik?</strong>: Keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka akan sangat tergantung pada kesiapan guru, fasilitas pendukung, serta dukungan dari semua pemangku kepentingan pendidikan. Perubahan paradigma dari pengajaran terstruktur menuju pembelajaran berbasis proyek membutuhkan waktu adaptasi dan pelatihan bagi para guru.</p><p><strong>Mana yang lebih baik?</strong>: Tidak ada jawaban definitif yang mana lebih baik karena keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Kurikulum K13 Revisi menawarkan struktur yang jelas dan penilaian yang komprehensif, sementara Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan mendorong kreativitas serta keterampilan abad 21. Kesesuaian kurikulum tergantung pada konteks dan kebutuhan spesifik siswa serta tujuan pendidikan yang ingin dicapai</p>

1. Perbedaan antara Kurikulum K13 Revisi dan Kurikulum Merdeka

Kurikulum K13 Revisi:

  • Pendekatan Tematik: Menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terutama di jenjang pendidikan dasar.
  • Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar: Terfokus pada pencapaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).
  • Penilaian Autentik: Menggunakan penilaian autentik yang melibatkan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
  • Silabus Terstruktur: Mengikuti silabus yang telah ditentukan dengan skema pembelajaran yang rinci.

Kurikulum Merdeka:

  • Pembelajaran Berbasis Proyek: Menekankan pada pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan kolaboratif.
  • Fleksibilitas dalam Materi: Memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru untuk menentukan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.
  • Profil Pelajar Pancasila: Mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam setiap mata pelajaran.
  • Penilaian Formatif: Lebih menekankan pada penilaian formatif untuk memantau perkembangan siswa secara berkelanjutan.

Contoh:

  • Pendekatan Pembelajaran: K13 Revisi menggunakan pembelajaran tematik di sekolah dasar, sedangkan Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pembelajaran berbasis proyek di semua jenjang pendidikan.
  • Penilaian: K13 Revisi menggunakan penilaian autentik, sementara Kurikulum Merdeka lebih menekankan penilaian formatif dan keterlibatan siswa dalam proses penilaian.

2. Pengaruh Berdasarkan Perbedaan Nomor Satu

Soal Pilihan Ganda:

  • K13 Revisi: Soal-soal pilihan ganda lebih terstruktur dan fokus pada evaluasi pengetahuan berdasarkan KI dan KD.
  • Kurikulum Merdeka: Soal pilihan ganda mungkin lebih bervariasi dan menekankan pada pemahaman konsep serta aplikasi dalam situasi nyata.

Pekerjaan Rumah (PR):

  • K13 Revisi: PR cenderung berfokus pada latihan soal dan penguatan materi yang telah diajarkan di kelas.
  • Kurikulum Merdeka: PR lebih berbentuk proyek atau tugas yang mendorong kreativitas dan penelitian mandiri.

Ujian Sekolah (UH, UTS, & UAS):

  • K13 Revisi: Ujian dilakukan secara periodik dan terstruktur dengan soal-soal yang mengukur pencapaian KI dan KD.
  • Kurikulum Merdeka: Ujian mungkin lebih fleksibel dan terfokus pada evaluasi proyek serta tugas-tugas yang relevan dengan kehidupan nyata.

Ujian Nasional (UN):

  • K13 Revisi: Ujian Nasional digunakan sebagai evaluasi akhir yang sangat menentukan.
  • Kurikulum Merdeka: Pendekatan terhadap evaluasi nasional kemungkinan lebih fleksibel dan mungkin akan mengalami perubahan format yang lebih menekankan pada penilaian berbasis proyek.

Materi Pelajaran Sekolah:

  • K13 Revisi: Materi pelajaran telah ditetapkan dengan silabus yang terstruktur.
  • Kurikulum Merdeka: Materi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan konteks lokal serta kebutuhan siswa.

Absen Sekolah:

  • K13 Revisi: Absen lebih formal dan terstruktur.
  • Kurikulum Merdeka: Masih formal tetapi mungkin lebih menekankan pada keterlibatan aktif dalam proyek dan aktivitas belajar.

3. Pelaksanaan Kurikulum Merdeka dan Perbandingan

Apakah Kurikulum Merdeka akan terlaksana dengan baik?: Keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka akan sangat tergantung pada kesiapan guru, fasilitas pendukung, serta dukungan dari semua pemangku kepentingan pendidikan. Perubahan paradigma dari pengajaran terstruktur menuju pembelajaran berbasis proyek membutuhkan waktu adaptasi dan pelatihan bagi para guru.

Mana yang lebih baik?: Tidak ada jawaban definitif yang mana lebih baik karena keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Kurikulum K13 Revisi menawarkan struktur yang jelas dan penilaian yang komprehensif, sementara Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar dan mendorong kreativitas serta keterampilan abad 21. Kesesuaian kurikulum tergantung pada konteks dan kebutuhan spesifik siswa serta tujuan pendidikan yang ingin dicapai


Iklan

Kevin L

Gold

12 Juli 2024 04:37

Perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013 Revisi Tujuan * Kurikulum 2013 Revisi: Meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang. * Kurikulum Merdeka: Memperkuat karakter dan moral siswa. Fokus * Kurikulum 2013 Revisi: Kemampuan akademik siswa secara umum. * Kurikulum Merdeka: Pengembangan karakter dan moral siswa. Struktur Kurikulum * Kurikulum 2013 Revisi: * 37 jam pelajaran per minggu untuk SD * 38 jam pelajaran per minggu untuk SMP * 40 jam pelajaran per minggu untuk SMA/SMK * Kurikulum Merdeka: * Jam pelajaran fleksibel, minimal 20 jam per minggu * Struktur kurikulum lebih fleksibel, dengan fokus pada pengembangan Profil Pelajar Pancasila. Pendekatan Pembelajaran * Kurikulum 2013 Revisi: * Pendekatan saintifik untuk semua mata pelajaran * Pembelajaran tematik integratif * Kurikulum Merdeka: * Pembelajaran terdiferensiasi sesuai tahap capaian siswa * Pembelajaran berbasis proyek * Pembelajaran berbasis masalah Penilaian * Kurikulum 2013 Revisi: * Penilaian berbasis portofolio * Penilaian berbasis proyek * Penilaian akhir semester (PAS) * Ujian nasional (UN) * Kurikulum Merdeka: * Penilaian formatif * Penilaian sumatif * Asesmen Nasional Contoh Perbedaan Implementasi di Sekolah * Kurikulum 2013 Revisi: * Sekolah menyusun Rencana Pembelajaran Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembelajaran Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Pembelajaran Tahunan (RPT) * Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) * Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP * Kurikulum Merdeka: * Sekolah menyusun kurikulum operasional sekolah (KOPS) * Guru menyusun modul pembelajaran * Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan modul pembelajaran * Sekolah memiliki kewenangan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah Dampak Perbedaan Kurikulum * Kurikulum 2013 Revisi: * Meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang * Meningkatkan literasi dan numerasi siswa * Membentuk karakter siswa yang mandiri, kreatif, dan inovatif * Kurikulum Merdeka: * Memperkuat karakter dan moral siswa * Membentuk profil pelajar Pancasila * Meningkatkan fleksibilitas dan otonomi sekolah dalam mengembangkan kurikulum * Meningkatkan hasil belajar siswa Kesimpulan Kurikulum Merdeka merupakan terobosan baru dalam pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini diharapkan dapat menghasilkan generasi muda yang berkarakter dan bermoral, serta memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global. Catatan: * Penerapan Kurikulum Merdeka masih dalam tahap awal dan belum semua sekolah menerapkannya. * Masih banyak pertanyaan dan kekhawatiran terkait dengan implementasi Kurikulum Merdeka. * Perlu dilakukan evaluasi dan monitoring secara berkala untuk memastikan efektivitas Kurikulum Merdeka.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Teks 1 Salah Kelas Pagi itu, Joni nampak bahagia sekali. Di meja makan, ibunya bertanya kepada Joni. "Jon, Ibu perhatikan dari tadi kamu senyum-senyum sendiri?" "Anu, Bu, semalam ibu wali kelas membagikan jadwal tatap muka terbatas. Senang rasanya karena besok aku bisa bertemu teman-teman. Belajar daring di rumah membosankan, Bu. Apalagi kalau zoom meeting Matematika." "Memangnya kenapa kalau Matematika, Jon?" Ibu bertanya kembali. "Gurunya galak, Bu, materinya juga susah, wong diajarkan di kelas saja masih susah pahamnya, apalagi daring," jawab Joni. "Oh, begitu," Ibu menimpali. "Ya sudah, Bu. Joni pamit, ya." Joni langsung pergi sambil mencium tangan ibunya. Sekolah sudah nampak ramai. Joni berjalan sambil sesekali melihat jadwal mapel yang dibagikan wali kelasnya. Lalu, dia segera masuk kelas dan ternyata sudah ada guru di dalam kelas. "Selamat pagi, Pak. Maaf, saya terlambat." "Selamat pagi juga, Nak, silakan duduk," sahut Pak Guru. Joni langsung mencari kursi dan duduk tanpa melihat kanan kiri. Saat mengeluarkan buku catatan, Joni mengedarkan pandangannya dan langsung kaget. Semua seperti asing. Dia seperti tidak mengenali teman sekelasnya, apalagi semuanya memakai masker. Dia berusaha meyakinkan diri sendiri bahwa mereka adalah teman kelasnya. Tidak berapa lama, Joni kaget ketika melihat ke papan tulis Pak Guru sedang menjelaskan soal Matematika, padahal seingatnya jadwal pagi itu adalah Bahasa Indonesia. "Astaga, ini kan kelasku satu tahun yang lalu, ini kan kelas satu. Sekarang kan aku sudah naik kelas dua." Keringat dingin keluar di wajah Joni, lalu dia memberanikan diri menemui Pak Guru. "Maaf, Pak, karena sudah satu tahun daring, saya lupa kalau sekarang saya sudah kelas dua. Saya salah masuk kelas, Pak." Semua peserta didik pun tertawa. Dengan wajah malu, Joni keluar kelas. Teks 2 PKH Pada suatu hari, dua orang ibu rumah tangga sedang berbincang-bincang di depan rumah. Mereka sedang asyik membahas tentang bantuan pemerintah yang dinamakan PKH. Bu Tuti : Mar, aku semakin heran dengan pemerintah sekarang. Bu Marni Loh, kenapa, Bu? Ada masalah? (penasaran) Bu Tuti : Ya jelas ada. Kalau enggak ada, buat apa saya repot-repot membahas masalah ini? Bu Marni: Oalah, Bu, sempat-sempatnya memikirkan pemerintah, memangnya pemerintah memikirkan nasib kita? Bu Tuti : Jangan salah. Tuh, lihat tetangga sebelah kita. Dia dapat bantuan dari pemerintah. Setiap bulan, dia rutin mengambil sembako di warung dekat balai desa sana. Bu Marni Masa? Enggak salah, sampeyan, Bu? Dia, kan, lumayan mampu. Lihat saja, kulkas ada, mesin cuci punya, motor dua, kalau pergi perhiasannya selalu menempel di tangannya. Benar enggak salah, Bu? (sedikit tidak percaya) Bu Tuti : Nah, itu yang membuat saya bingung. Kenapa dia dapat bantuan? Padahal, kalau dipikir, dia tergolong keluarga mampu. Coba kita bandingkan dengan tetangga kita yang lain. Ada yang jauh lebih berhak mendapatkan bantuan itu sebenarnya. Bu Marni : Iya betul Bu. Ngomong-ngomong, bantuan apa yang bisa dia dapat, Bu? Bu Tuti Bu Marni: Masa kamu enggak tahu? Itu, loh, bantuan PKH. Oh, yang rumahnya ditempeli stiker "Keluarga Miskin" itu, to? Bu Tuti Nah, itu kamu tahu, Mar. (mengacungkan jempol kepada Bu Marni) Bu Marni Bu Tuti Ya tahu lah, Bu. Apa, sih, yang tidak saya ketahui? Mar, PKH itu apa, to? (penasaran) Bu Marni Program Keluarga Harapan. Bu Tuti : Harapan apa? Bu Marni Harapan biar dikasih sembako tiap bulan, ha...ha...ha... Bu Tuti : Ngawur kamu, Mar. Tulislah persamaan dan perbedaan kedua teks tersebut

8

3.7

Jawaban terverifikasi

1) Apa perbedaan antara minimal usia kerja dan maksimal usia kerja? Jelaskan! (Jika perlu) 2) Perhatikan kutipan berita berikut! Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan uji materiil UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2023. Hakim konstitusi menyatakan batas usia pelamar kerja tidak termasuk bentuk diskriminasi. "Menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya," ujar Ketua MK Suhartoyo saat membacakan putusan perkara Nomor 35/PUU-XXII/2024 di Gedung MK RI, Jakarta, Selasa (30/7). Permohonan itu menggugat Pasal 35 Ayat (1) yang menyatakan tiap pemberi kerja bisa merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan atau melalui pelaksana penempatan kerja. Pemohon mempersoalkan isu diskriminasi dalam mendapatkan pekerjaan. Hakim konstitusi Arief Hidayat menyatakan sesuai Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), tindakan diskriminatif apabila terjadi pembedaan yang didasarkan pada agama, suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, dan keyakinan politik. Karena itu, kata Arief, syarat seperti batasan usia, pengalaman kerja, dan latar belakang pendidikan bukan merupakan tindakan diskriminatif. "Terlebih, pengaturan mengenai larangan diskriminasi bagi tenaga kerja telah tegas dinyatakan dalam Pasal 5 UU 13/2003 yang menyatakan, 'setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan'," katanya. Namun, satu hakim konstitusi yaitu M Guntur Hamzah punya pendapat berbeda atau dissenting opinion. Guntur berpendapat bahwa permohonan pemohon mestinya dikabulkan sebagian. Menurut dia, bunyi Pasal 35 Ayat (1) dapat diubah dan ditambahkan, sehingga pemberi kerja dilarang mengumumkan lowongan pekerjaan yang mensyaratkan usia, berpenampilan menarik, ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, pandangan politik, kebangsaan atau asal usul keturunan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan. Guntur menyebut jika dilihat dari segi hukum (sense of legality), pasal yang diuji oleh pemohon secara umum memang sepertinya tidak memiliki persoalan konstitusionalitas. Namun, jika dilihat dari kacamata keadilan (sense of justice), Guntur melihat norma Pasal 35 Ayat (1) potensial disalahgunakan, sehingga membutuhkan penegasan karena sangat bias terkait dengan larangan diskriminasi in casu dalam persyaratan pada lowongan pekerjaan. Menurut dia, Pasal 35 Ayat (10) sangat jelas menimbulkan ketidakpastian hukum (legal uncertainty) bagi para pencari kerja. Khususnya, dalam frasa "merekrut sendiri tenaga kerja yang dibutuhkan" yang diletakkan pada pertimbangan subjektif pemberi kerja. Guntur berpandangan persyaratan hendaknya diletakkan pada kualifikasi dan kompetensi, sehingga tak masalah berapapun usia calon pekerja, sepanjang telah memasuki usia kerja dan memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai formasi atau lowongan pekerjaan dimaksud. Berdasarkan kutipan diatas : • Apa saja penyebab sektor formal hanya dikhususkan anak pemuda usia 18-25 tahun? • Apakah hanya Negara Indonesia saja yang menerapkan batas usia 25 tahun? (Dibandingkan negara lain) Jelaskan situasi! (Jika perlu) • Mengapa batas usia bukan diskriminasi oleh MK dan mengapa batas usia di negara lain cenderung diskriminasi? Jelaskan perbandingannya! (Jika perlu) 3) Apa jadinya kalau batas usia kerja Indonesia dihapus sepenuhnya &amp; merekut tenaga kerja di semua umur? Jelaskan dampaknya!

4

5.0

Jawaban terverifikasi

Iklan