Nazifa P

18 Januari 2024 08:14

Iklan

Nazifa P

18 Januari 2024 08:14

Pertanyaan

"Gadis Peminta-Minta" Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka Tengadah padaku, pada bulan merah jambu Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil, Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan Gembira dari kemayaan riang Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hafal Jiwa begitu murni, terlalu murni Untuk bisa membagi dukaku Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil Bulan di atas itu, tak ada yang punya Dan kotaku, ah kotaku Hidupnya tak lagi punya tanda. 1. Temukan diksi atau pemilihan kata pada puisi "Gadis Peminta-Minta" sebanyak 5 diksi sertakan artinya 2. Temukan kata konkret dalam puisi "Gadis Peminta-Minta" sebanyak 5 kata konkret sertakan artinya 3. Temukan imaji dalam puisi "Gadis Peminta-Minta" sebanyak 2 imaji dengan masing-masing imaji ada 2 kutipan serta tuliskan imaji apa saja 4. Tentukan tata wajah atau tipografi dalam puisi "Gadis Peminta-Minta" sebanyak 1 5. Tentukan gaya bahasa yang dapat ditentukan dalam puisi "Gadis Peminta-Minta" sebanyak 2 gaya bahasa dan masing masing gaya bahasa ada 2 kutipan

8 dari 10 siswa nilainya naik

dengan ruangbelajar

Habis dalam

00

:

02

:

15

:

12

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Zahra P

21 Januari 2024 23:56

Jawaban terverifikasi

<p>1.&nbsp;Diksi dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":<br><br>- "Senyummu terlalu kekal": Kekal berarti abadi atau tidak berubah-ubah.</p><p>- "Tengadah padaku": Tengadah berarti mengangkat wajah ke atas.</p><p>- "Melintas-lintas di atas air kotor": Melintas berarti menyeberangi atau melewati.</p><p>- "Jiwa begitu murni": Murni berarti asli atau tidak tercampur.</p><p>- "Hidupnya tak lagi punya tanda": Tanda di sini bisa diartikan sebagai jejak atau bukti.</p><p>2.&nbsp;Kata konkret dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":<br><br>- "Gadis kecil": Merujuk pada seorang anak perempuan muda.</p><p>- "Kotaku": Merujuk pada tempat tinggal penulis.</p><p>- "Jembatan": Struktur yang memungkinkan orang melewati rintangan seperti sungai atau jalan.</p><p>- "Bulan": Satelit alami bumi.</p><p>- "Air kotor": Air yang tidak bersih atau tercemar.</p><p>3.&nbsp;Imaji dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":<br><br>- Imaji visual: "Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka", "Melintas-lintas di atas air kotor". Imaji ini menggambarkan gambaran visual yang dapat dilihat oleh pembaca.</p><p>- Imaji auditif: "Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok", "Hidupnya tak lagi punya tanda". Imaji ini menggambarkan suara atau bunyi yang dapat didengar oleh pembaca.</p><p>4.&nbsp;Tata wajah atau tipografi dalam puisi "Gadis Peminta-Minta": Puisi ini ditulis dalam bentuk bebas, tanpa rima atau metrum yang konsisten, mencerminkan aliran pikiran dan perasaan penulis.</p><p>5.&nbsp;Gaya bahasa dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":<br><br>- Metafora: "Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral", "Hidupnya tak lagi punya tanda". Metafora ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan cara yang tidak harfiah.</p><p>- Personifikasi: "Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka", "Jiwa begitu murni, terlalu murni". Personifikasi ini digunakan untuk memberikan sifat manusia kepada objek non-manusia.</p><p>&nbsp;</p><p>- Semoga membantu</p>

1. Diksi dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

- "Senyummu terlalu kekal": Kekal berarti abadi atau tidak berubah-ubah.

- "Tengadah padaku": Tengadah berarti mengangkat wajah ke atas.

- "Melintas-lintas di atas air kotor": Melintas berarti menyeberangi atau melewati.

- "Jiwa begitu murni": Murni berarti asli atau tidak tercampur.

- "Hidupnya tak lagi punya tanda": Tanda di sini bisa diartikan sebagai jejak atau bukti.

2. Kata konkret dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

- "Gadis kecil": Merujuk pada seorang anak perempuan muda.

- "Kotaku": Merujuk pada tempat tinggal penulis.

- "Jembatan": Struktur yang memungkinkan orang melewati rintangan seperti sungai atau jalan.

- "Bulan": Satelit alami bumi.

- "Air kotor": Air yang tidak bersih atau tercemar.

3. Imaji dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

- Imaji visual: "Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka", "Melintas-lintas di atas air kotor". Imaji ini menggambarkan gambaran visual yang dapat dilihat oleh pembaca.

- Imaji auditif: "Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok", "Hidupnya tak lagi punya tanda". Imaji ini menggambarkan suara atau bunyi yang dapat didengar oleh pembaca.

4. Tata wajah atau tipografi dalam puisi "Gadis Peminta-Minta": Puisi ini ditulis dalam bentuk bebas, tanpa rima atau metrum yang konsisten, mencerminkan aliran pikiran dan perasaan penulis.

5. Gaya bahasa dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

- Metafora: "Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral", "Hidupnya tak lagi punya tanda". Metafora ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu dengan cara yang tidak harfiah.

- Personifikasi: "Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka", "Jiwa begitu murni, terlalu murni". Personifikasi ini digunakan untuk memberikan sifat manusia kepada objek non-manusia.

 

- Semoga membantu


Iklan

Mercon M

Community

30 April 2024 11:41

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban:</p><p>1. Diksi atau pemilihan kata dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":</p><p>&nbsp; - Berkaleng: Merujuk pada wadah logam yang biasanya digunakan untuk menyimpan makanan atau minuman. Dalam konteks puisi ini, berkaleng digunakan untuk menggambarkan karakteristik gadis kecil yang mungkin membawa kaleng kecil untuk meminta-minta.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Kekal: Artinya abadi atau tidak berubah seiring waktu. Dalam konteks puisi ini, kekal digunakan untuk menggambarkan senyum gadis kecil yang terlalu kekal, tidak terpengaruh oleh kesedihan atau penderitaan.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Gemerlapan: Berkilau atau bercahaya dengan cemerlang. Dalam konteks puisi ini, gemerlapan digunakan untuk menggambarkan kehidupan angan-angan yang dirasakan oleh gadis kecil sebagai sesuatu yang bersinar dan menyenangkan.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Menara: Struktur bangunan tinggi, sering kali menjadi simbol kemegahan atau kekuasaan. Dalam konteks puisi ini, menara digunakan untuk menggambarkan kehidupan gadis kecil yang lebih tinggi atau lebih besar dari kehidupan yang biasa.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Katedral: Bangunan gereja besar dan megah, sering kali menjadi simbol keagamaan atau spiritualitas. Dalam konteks puisi ini, katedral digunakan untuk memperkuat gambaran tentang kehidupan gadis kecil yang di atas segala kekotoran dan masalah dunia.</p><p>&nbsp;</p><p>2. Kata konkret dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":</p><p>&nbsp; - Kaleng: Wadah logam untuk menyimpan makanan atau minuman.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Jembatan: Struktur yang menghubungkan dua sisi yang terpisah, sering kali digunakan sebagai simbol perjalanan atau transformasi.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Bulan: Satelit alami Bumi yang terang di langit malam.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Kotaku: Tempat tinggal atau rumah seseorang, dalam konteks puisi ini, bisa merujuk pada kotak di bawah jembatan atau juga rumah di mana penyair tinggal.<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; - Air kotor: Air yang kotor atau tercemar, dapat merujuk pada kehidupan yang keras atau penuh penderitaan.</p><p>&nbsp;</p><p>3. Imaji dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":</p><p>&nbsp; - Imaji 1: "Bulan merah jambu"<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; &nbsp; Kutipan: "Tengadah padaku, pada bulan merah jambu"<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; &nbsp; Imaji: Gambaran tentang keindahan dan kemegahan bulan merah jambu yang menonjol di langit, memberikan kesan keajaiban dan daya tarik.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp; - Imaji 2: "Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan"<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; &nbsp; Kutipan: "Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan"<br>&nbsp;&nbsp;<br>&nbsp; &nbsp; Imaji: Gambaran tentang kehidupan yang diimajinasikan atau direnungkan dengan penuh semangat dan kebahagiaan, memberikan kesan keceriaan dan ketenangan.</p><p>&nbsp;</p><p>4. Tata wajah atau tipografi dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":<br>&nbsp; Puisi ini tidak memiliki tata wajah atau tipografi khusus yang dapat dikenali dalam teks.</p><p>&nbsp;</p><p>5. Gaya bahasa yang dapat ditentukan dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":</p><p>&nbsp; - Metafora:<br>&nbsp; &nbsp; Kutipan: "Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral"<br>&nbsp; &nbsp; Kutipan: "Jiwa begitu murni, terlalu murni"</p><p>&nbsp; - Personifikasi:<br>&nbsp; &nbsp; Kutipan: "Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka"<br>&nbsp; &nbsp; Kutipan: "Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa"</p>

Jawaban:

1. Diksi atau pemilihan kata dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

  - Berkaleng: Merujuk pada wadah logam yang biasanya digunakan untuk menyimpan makanan atau minuman. Dalam konteks puisi ini, berkaleng digunakan untuk menggambarkan karakteristik gadis kecil yang mungkin membawa kaleng kecil untuk meminta-minta.
  
  - Kekal: Artinya abadi atau tidak berubah seiring waktu. Dalam konteks puisi ini, kekal digunakan untuk menggambarkan senyum gadis kecil yang terlalu kekal, tidak terpengaruh oleh kesedihan atau penderitaan.
  
  - Gemerlapan: Berkilau atau bercahaya dengan cemerlang. Dalam konteks puisi ini, gemerlapan digunakan untuk menggambarkan kehidupan angan-angan yang dirasakan oleh gadis kecil sebagai sesuatu yang bersinar dan menyenangkan.
  
  - Menara: Struktur bangunan tinggi, sering kali menjadi simbol kemegahan atau kekuasaan. Dalam konteks puisi ini, menara digunakan untuk menggambarkan kehidupan gadis kecil yang lebih tinggi atau lebih besar dari kehidupan yang biasa.
  
  - Katedral: Bangunan gereja besar dan megah, sering kali menjadi simbol keagamaan atau spiritualitas. Dalam konteks puisi ini, katedral digunakan untuk memperkuat gambaran tentang kehidupan gadis kecil yang di atas segala kekotoran dan masalah dunia.

 

2. Kata konkret dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

  - Kaleng: Wadah logam untuk menyimpan makanan atau minuman.
  
  - Jembatan: Struktur yang menghubungkan dua sisi yang terpisah, sering kali digunakan sebagai simbol perjalanan atau transformasi.
  
  - Bulan: Satelit alami Bumi yang terang di langit malam.
  
  - Kotaku: Tempat tinggal atau rumah seseorang, dalam konteks puisi ini, bisa merujuk pada kotak di bawah jembatan atau juga rumah di mana penyair tinggal.
  
  - Air kotor: Air yang kotor atau tercemar, dapat merujuk pada kehidupan yang keras atau penuh penderitaan.

 

3. Imaji dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

  - Imaji 1: "Bulan merah jambu"
  
    Kutipan: "Tengadah padaku, pada bulan merah jambu"
  
    Imaji: Gambaran tentang keindahan dan kemegahan bulan merah jambu yang menonjol di langit, memberikan kesan keajaiban dan daya tarik.

 

  - Imaji 2: "Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan"
  
    Kutipan: "Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan"
  
    Imaji: Gambaran tentang kehidupan yang diimajinasikan atau direnungkan dengan penuh semangat dan kebahagiaan, memberikan kesan keceriaan dan ketenangan.

 

4. Tata wajah atau tipografi dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":
  Puisi ini tidak memiliki tata wajah atau tipografi khusus yang dapat dikenali dalam teks.

 

5. Gaya bahasa yang dapat ditentukan dalam puisi "Gadis Peminta-Minta":

  - Metafora:
    Kutipan: "Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral"
    Kutipan: "Jiwa begitu murni, terlalu murni"

  - Personifikasi:
    Kutipan: "Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka"
    Kutipan: "Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa"


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Iklan