Mawar M

08 Oktober 2022 08:34

Mawar M

08 Oktober 2022 08:34

Pertanyaan

"Bahasa lnggrisku tak maju-maju." "Begini," kata Lintang sabar menghadapi ketololanku. Ketika itu ia sedang memaku sandal cunghai-nya yang menganga seperti buaya lapar. Kupikir ia pasti mengira bahwa aku mengalami disorientasi waktu dan akan menjelaskan makna tense secara membosankan. Tapi petuahnya sungguh tak kuduga. "Memikirkan struktur dan dimensi waktu dalam sebuah bahasa asing yang baru saja kita kenai tidak lebih dari hanya akan merepotkan diri sendiri. Sadarkah kau bahasa apa pun di dunia ini, di mana pun, mulai dari bahasa Navajo yang dipakai sebagai sandi tak terpecahkan di perang dunia kedua, bahasa Gaelic yang amat langka, bahasa Melayu pesisir yang berayun-ayun, sampai bahasa Mohican yang telah punah, semuanya adalah kumpulan kalimat, dan kalimat tak lain adalah kumpulan kata-kata, paham kau sampai di sini?" Aku mengangguk, semua orang tahu itu. Lalu ia melanjutkan, "Nah, kata apa pun, pada dasarnya adalah kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan, paham? lni bukan masalah bahasa yang sulit tapi masalah cara berpikir." Sekarang mulai menarik. "Berangkatlah dari sana, pelajari bagaimana menggunakan kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan dalam sebuah kalimat lnggris, itu saja, Kal. Tak lebih dari itu!" Belajar kata terlebih dulu, bukan belajar bahasa, itulah inti paradigma belajar bahasa lnggris versi Lintang. Sebuah ide cemerlang yang hanya terpikirkan oleh orang-orang yang memahami prinsip-prinsip belajar bahasa. Dengan paradigma ini aku mengalami kemajuan pesat, bukan hanya karena aku dapat mempelajari bahasa lnggris dengan bantuan analogi bahasa Indonesia, tapi petuahnya mampu melenyapkan sugesti kesulitan belajar bahasa asing yang umum melanda siswasiswa daerah. Bahwa bahasa, baik lokal maupun asing, adalah permainan katakata, tak lebih dari itu! Setelah aku mampu membangun konstruksiku sendiri dalam memahami kalimat-kalimat lnggris, kemudian Lintang menunjukkan cara meningkatkan kualitas tata bahasaku dengan mengenalkan teori struktur dan aturan-aturan tense. Pendekatan ini diam-diam kami sebarkan pada seluruh teman sekelas. Dan ternyata hal ini sukses besar, sehingga dapat dikatakan Lintanglah yang telah mengakhiri masa kejahiliahan bahasa lnggris di kelas kami . 2. Bagaimana cara Lintang mengajari aku belajar bahasa lnggris?

Belajar bareng Champions

Brain Academy Champions

Hanya di Brain Academy

Habis dalam

02

:

23

:

36

:

09

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

A. Jannah

Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang

08 Desember 2022 21:34

Jawaban terverifikasi

Jawaban yang benar adalah dengan mempelajari kosakata terlebih dahulu, kemudian Lintang mengajarinya cara meningkatkan kualitas tata bahasa dengan mengenalkan teori struktur dan aturan-aturan tense. Teks di atas menceritakan mengenai tokoh "aku" yang belajar bahasa Inggris kepada Lintang. Menurut teks tersebut, Lintang mengajari tokoh "aku" bahasa Inggris dengan mempelajari kosakata, misalnya kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan terlebih dahulu. Setelah tokoh "aku" bisa membangun konstruksinya sendiri, kemudian Lintang mengajarinya cara meningkatkan kualitas tata bahasa dengan mengenalkan teori struktur dan aturan-aturan tense. Jadi, jawaban yang benar adalah dengan mempelajari kosakata terlebih dahulu, kemudian Lintang mengajarinya cara meningkatkan kualitas tata bahasa dengan mengenalkan teori struktur dan aturan-aturan tense.


Ririn W

18 Februari 2024 13:42

Catatlah pokok pokok penting dari kutipan teks inspiratif tersebut


Buka akses jawaban yang telah terverifikasi

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Bacalah kutipan buku nonfiksi berikut! Puputan Upacara puputan atau dhautan bagi masyarakat Jawa merupakan upacara yang dilakukan dalam rangkaian upacara kelahiran seorang anak. Upacara ini dilaksanakan pada sore hari ketika tali pusar si bayi telah putus atau lepas (puput atau dhaut berarti lepas). Waktu yang diperlukan untuk penyelenggaraan puputan tidak dapat ditentukan secara pasti Hal ini bergantung kepada lama tidaknya tali pusar si bayi lepas dengan sendirinya. Tali pusar si bayi dapat putus sebelum seminggu bahkan lebih dari seminggu sejak kelahiran. Keluarga si bayi harus siap mengadakan upacara puputan jika sewaktu- waktu tali pusar tersebut putus. Upacara ini diselenggarakan dengan mengadakan kenduri atau selamatan yang dihadiri oleh kerabat dan tetangga terdekat. Sesajian (makanan) yang disediakan dalam upacara puputan, antara lain nasi gudangan yang terdiri atas nasi dengan lauk-pauk, sayur-mayur dan parutan kelapa, bubur merah, bubur putih, dan jajan pasar. Upacara puputan biasanya ditandai dengan dipasangnya sawuran (bawang merah, dlingo bengle yang dimasukkan ke ketupat), dan aneka macam duri kemarung di sudut- sudut kamar bayi. Selain sawuran dipasang juga daun nanas yang diberi warna hitam putih (bergaris-garis), daun apa-apa, awar-awar, girang, dan duri kemarung. Di halaman rumah dipasang tumbak sewu, yaitu sapu lidi yang didirikan dengan tegak. Di tempat tidur si bayi diletakkan benda-benda tajam seperti pisau dan gunting. Dalam upacara puputan dhautan terdapat makna atau lambang atau yang tersirat dalam makanan dan alat yang digunakan tersebut. Sumber: Maryani, Indonesia nan Indah: Upacara Adat, Semarang. Alprin, 2019 Buatlah rangkuman isi kutipan buku nonfiksi tersebut!

253

0.0

Jawaban terverifikasi