Aurel F

04 Agustus 2023 15:31

Iklan

Aurel F

04 Agustus 2023 15:31

Pertanyaan

Uraikan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi pada masa penerapan Pancasila periode 1956-1965

Uraikan pemberontakan-pemberontakan yang terjadi pada masa penerapan Pancasila periode 1956-1965

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

22

:

39

:

18

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Vincent M

Community

05 Agustus 2023 03:54

Jawaban terverifikasi

<p>Jawaban dan pembahasan ada di foto yah</p>

Jawaban dan pembahasan ada di foto yah

alt

Iklan

Juanicha S

Community

15 September 2023 19:19

Jawaban terverifikasi

<p>Selama periode 1956-1965 di Indonesia, terdapat beberapa pemberontakan dan konflik yang terjadi sebagai bagian dari dinamika politik dan sosial dalam menerapkan Pancasila sebagai ideologi negara. Berikut adalah beberapa pemberontakan dan peristiwa penting selama periode tersebut:</p><p><strong>Pemberontakan PRRI (Perjuangan Rakyat Semesta Indonesia)</strong>: Pemberontakan PRRI terjadi pada tahun 1958-1961 di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh. PRRI menentang pemerintahan Presiden Soekarno dan menuntut otonomi daerah yang lebih besar. Konflik ini berakhir setelah kesepakatan damai dengan pemerintah pusat.</p><p><strong>Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta) dan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia)</strong>: Pemberontakan Permesta terjadi pada tahun 1957-1961 di Sulawesi dan Maluku. Gerakan ini bermula dari kekecewaan terhadap pemerintahan Soekarno. Permesta kemudian berkolaborasi dengan PRRI untuk memproklamirkan negara bagian yang independen di wilayah timur Indonesia. Konflik ini juga berakhir dengan kesepakatan damai.</p><p><strong>Konflik di Papua Barat (sebelumnya Irian Barat)</strong>: Sejak tahun 1963, terdapat ketegangan dan konflik di wilayah Papua Barat setelah pengambilalihan Indonesia atas bekas koloni Belanda tersebut. Gerakan separatisme dan ketegangan terus berlanjut selama periode ini.</p><p><strong>Konflik Agraria di Sumatera Barat (Sumbar)</strong>: Konflik agraria terjadi di Sumatera Barat pada tahun 1958, di mana petani dan buruh agraria berjuang melawan kebijakan agraria yang dianggap tidak adil. Beberapa pemberontakan lokal terjadi sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah.</p><p><strong>Konflik Etnis di Kalimantan Barat</strong>: Pada tahun 1960-an, terjadi konflik etnis antara suku Dayak dan suku Madura di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak. Konflik ini dipicu oleh persaingan ekonomi dan politik lokal.</p><p><strong>Konfrontasi dengan Malaysia</strong>: Tidak lama setelah pembentukan Malaysia pada tahun 1963, Indonesia memulai "Konfrontasi" dengan Malaysia, yang merupakan serangkaian tindakan militer, infiltrasi, dan propaganda yang dimaksudkan untuk merongrong kestabilan negara baru tersebut. Konflik ini berlangsung hingga tahun 1966.</p><p>Periode ini juga diwarnai oleh ketegangan politik dan sosial dalam negeri, perebutan kekuasaan antarpartai politik, dan perpecahan antara kelompok-kelompok yang memiliki interpretasi yang berbeda terkait Pancasila dan arah politik negara. Seluruh dinamika ini membentuk latar belakang penting dalam peristiwa 30 September 1965, yang mengakhiri masa pemerintahan Soekarno dan membuka era Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto.</p>

Selama periode 1956-1965 di Indonesia, terdapat beberapa pemberontakan dan konflik yang terjadi sebagai bagian dari dinamika politik dan sosial dalam menerapkan Pancasila sebagai ideologi negara. Berikut adalah beberapa pemberontakan dan peristiwa penting selama periode tersebut:

Pemberontakan PRRI (Perjuangan Rakyat Semesta Indonesia): Pemberontakan PRRI terjadi pada tahun 1958-1961 di Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh. PRRI menentang pemerintahan Presiden Soekarno dan menuntut otonomi daerah yang lebih besar. Konflik ini berakhir setelah kesepakatan damai dengan pemerintah pusat.

Pemberontakan Permesta (Perjuangan Rakyat Semesta) dan PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia): Pemberontakan Permesta terjadi pada tahun 1957-1961 di Sulawesi dan Maluku. Gerakan ini bermula dari kekecewaan terhadap pemerintahan Soekarno. Permesta kemudian berkolaborasi dengan PRRI untuk memproklamirkan negara bagian yang independen di wilayah timur Indonesia. Konflik ini juga berakhir dengan kesepakatan damai.

Konflik di Papua Barat (sebelumnya Irian Barat): Sejak tahun 1963, terdapat ketegangan dan konflik di wilayah Papua Barat setelah pengambilalihan Indonesia atas bekas koloni Belanda tersebut. Gerakan separatisme dan ketegangan terus berlanjut selama periode ini.

Konflik Agraria di Sumatera Barat (Sumbar): Konflik agraria terjadi di Sumatera Barat pada tahun 1958, di mana petani dan buruh agraria berjuang melawan kebijakan agraria yang dianggap tidak adil. Beberapa pemberontakan lokal terjadi sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah.

Konflik Etnis di Kalimantan Barat: Pada tahun 1960-an, terjadi konflik etnis antara suku Dayak dan suku Madura di Kalimantan Barat, khususnya di Pontianak. Konflik ini dipicu oleh persaingan ekonomi dan politik lokal.

Konfrontasi dengan Malaysia: Tidak lama setelah pembentukan Malaysia pada tahun 1963, Indonesia memulai "Konfrontasi" dengan Malaysia, yang merupakan serangkaian tindakan militer, infiltrasi, dan propaganda yang dimaksudkan untuk merongrong kestabilan negara baru tersebut. Konflik ini berlangsung hingga tahun 1966.

Periode ini juga diwarnai oleh ketegangan politik dan sosial dalam negeri, perebutan kekuasaan antarpartai politik, dan perpecahan antara kelompok-kelompok yang memiliki interpretasi yang berbeda terkait Pancasila dan arah politik negara. Seluruh dinamika ini membentuk latar belakang penting dalam peristiwa 30 September 1965, yang mengakhiri masa pemerintahan Soekarno dan membuka era Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

mengapa tanggung jawab sangat penting dalam diri seseorang?

53

0.0

Jawaban terverifikasi