Arman W

08 Juni 2020 07:29

Iklan

Arman W

08 Juni 2020 07:29

Pertanyaan

Tuliskan isi dari prasasti prasasti yang ada di trauma negara

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

01

:

16

:

21

:

55

Klaim

2

1


Iklan

Renata D

22 Juni 2020 14:35

1. Prasasti Ciaruteun Prasasti Ciaruteun ditemukan di tepi sungai Ciaruteun, salah satu anak sungai Cisadane, Kabupaten Bogor, tepatnya berada di desa Ciaruteun Ilir, kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, ditemukan pada Tahun 1863. Prasasti Ciaruteun dibuat dari Batu Alam (Batu Kali) dengan berat mencapai 8 (delapan) Ton dengan diameter 200 Cm x 150 Cm. Ada pun isi dari Prasasti Ciaruteun adalah sebagai berikut: “vikkrantasyavanipat eh  srimatah purnnavarmmanah tarumanagarendrasya visnoriva padadvayam” Artinya: “Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia sang Purnnawarmman, raja di negri Taruma, raja yang gagah berani di dunia”, Tulisan dalam Prasasti Ciaruteun menggunakan bahasa aksara Pallawa dan disusun empat baris seperti sloka dalam bahasa Sanskerta dengan metrum Anustubh (irama). 2. Prasasti Tugu Prasasti Tugu ditemukan pada Tahun 1879 di Kampung Batutumbuh, Desa Tugu, kecamatan Koja, Jakarta Utara. Prasasti Tugu dibuat dari Batu yang berbentuk telur dengan ukuran kurang lebih 1 (satu) meter. Ada pun isi dari Prasasti Tugu adalah sebagai berikut: “pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata khyatam purim prapya candrabhagarnnavam yayau//  pravarddhamane dvavingsad vatsare sri gunau jasa narendradhvajabhutena srimata purnavarmmana// prarabhya phalguna mase khata krsnastami tithau caitra sukla trayodasyam dinais siddhaikavingsakaih  ayata satsahasrena dhanusamsasatena ca dvavingsena nadi ramya gomati nirmalodaka//  pitamahasya rajarser vvidaryya sibiravanim brahmanair ggo sahasrena prayati krtadaksina//”. Artinya: “Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan yang memiliki lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran sungai) ini sampai di istana kerajaan yang termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka sekarang) dia pun menitahkan pula menggali kali (saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati namanya, setelah kali (saluran sungai) tersebut mengalir melintas di tengah-tegah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan dan disudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan baginya dilakukan oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan,” seperti dikutip dari Wikipedia, Kamis 15 Nopember 2018. Tulisan dalam Prasasti Tugu menggunakan bahasa aksara Pallawa dan disusun lima baris melingkari batu seperti sloka dalam bahasa Sanskerta dengan metrum Anustubh (irama).  3. Prasasti Muara Cianten Prasasti Muara Cianten ditemukan pada tahun 1864 oleh N.W. Hoepermans di tepi sungai Cisadane (dekat Muara Cianten). Prasasti ini terbuat dari Batu Besar yang masih alami berbentuk lonjong atau oval. tulisan pada prasasti Muara Cianten hingga kini belum bisa diperjemahkan sebab bahasanya menggunakan bahasa ikal atau huruf sangkha, selain itu juga terdapat pahatan gambar sulur-suluran (pilin) atau ikal yang keluar dari umbi. 4. Prasasti Cidanghiyang  Prasasti Cidanghiyang ditemukan pada tahun 1947 oleh Toebagus Roesjan di tepi (sungai) Cidanghiyang di desa Lebak, kecamatan Munjul, kabupaten Pandeglang. 5. Prasasti Jambu Prasasti Jambu atau dikenal juga dengan nama Prasasti Pasir Kolengkak ditemukan pada tahun 1854 oleh Yoolion Herdika Sava dan Tryan Martin, di perkebunan jambu di Pasir Sikolengkak tepatnya di wilayah Kampung Pasir Gintung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung. Kabupaten Bogor. isi dari Prasasti Jambu adalah sebagai berikut: “siman=data krtajnyo narapatir=asamo yah pura tarumayam/ nama sri purnnavarmma pracura ri pusara bhedya bikhyatavarmmo/ tasyedam= pada vimbadvayam= arinagarot sadane nityadaksam/ bhaktanam yandripanam= bhavati sukhakaram salyabhutam ripunam//". Artinya: "Gagah, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termashyur Sri Purnawarman yang sekali waktu (memerintah) di Taruma dan yang baju zirahnya yang terkenal tidak dapat ditembus senjata musuh. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa menggempur kota-kota musuh, hormat kepada para pangeran, tetapi merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya". Teks di atas ditulis dalam bentuk aksara Pallawa dan disusun sebanyak dua baris seperti sloka bahasa Sanskerta dengan metrum Sraghara. 6. Prasasti Kebon Kopi I Prasasti Kebon Kopi I ditemukan pada abad ke-19 di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor tepatnya di perkebunan kopi sehingga diberi nama Prasasti Kebon Kopi. Ada pun isi dari Prasasti Kebun Kopi I adalah sebagai berikut: “---jayavisalasya Tarumendrasya hastinah--- Airwavatabhasya vibhatidam-padadvayam” Artinya: “Di sini tampak tergambar sepasang telapak kaki …yang seperti Airawata, gajah penguasa Taruma yang agung dalam….dan (?) kejayaan”. Isi Prasasti Kebun Kopi I ditulis dalam bentuk aksara Pallawa dan disusun sebanyak dua baris seperti sloka bahasa Sanskerta dengan metrum Anustubh 7. Prasasti Kebon Kopi II Prasasti Kebon Kopi II ditemukan sekitar 1 (satu) kilometer dari Prasasti Kebun Kopi I. Tepatnya di Kampung Pasir Muara, desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Prasasti ini ditemukan pada abad ke-19. Prasasti Kebonkopi II ditulis dalam Bahasa Melayu Kuno dan isinya menyatakan bahwa Raja Sunda menduduki kembali tahtanya.  Ada pun isi Prasasti Kebun Kopi II adalah sebagai berikut: "Ini sabdakalanda Rakryan Juru Pangambat I kawihaji panyaca pasagi marsandeca ~ ba(r) pulihkan hajiri Sunda" Artinya: "Batu peringatan ini adalah ucapan Rakryan Juru Pangambat, pada tahun 458 Saka (932 Masehi), bahwa tatanan pemerintah dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda". Prasasti Kebon Kopi II ditulis dalam aksara Kawi, namun, bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu Kuno. 8. Prasasti Pasir Awi Prasasti Pasir Awi ditemukan pada tahun 1864 oleh N.W. Hoepermans di lereng Selatan bukit pasir Awi tepatnya di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis sekitar kurang lebih 559 meter diatas permukaan air laut.  Ada pun isinya yakni gambar dahan dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan juga berpahatkan gambar sepasang telapak kaki. Tidak seperti dengan ke tujuh (7) prsasti sebelumnya yang berisi aksara.  ARIGATOU GOZAIMASU🙏🏻🙏🏻


Iklan

Mau jawaban yang terverifikasi?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan secara terperinci konsep heuristic dalam penelitian sejarah

1

0.0

Jawaban terverifikasi