Aisyun N

08 September 2023 14:33

Iklan

Aisyun N

08 September 2023 14:33

Pertanyaan

Tokoh sosiologi : - Émile Durkheim - Ibnu Khaldun 1. Jelaskan biografi kedua tokoh tersebut! 2. Jelaskan teori yang disampaikan oleh kedua tokoh tersebut! 3. Termasuk dalam tokoh sosiologi klasik atau modern kedua tokoh tersebut?

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

23

:

24

:

36

Klaim

1

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Rizki. R

11 September 2023 09:55

Jawaban terverifikasi

Tentu, berikut penjelasan mengenai Émile Durkheim dan Ibnu Khaldun: 1. Émile Durkheim: Biografi: Émile Durkheim adalah seorang sosiolog Prancis yang lahir pada 15 April 1858 dan meninggal pada 15 November 1917. la merupakan salah satu tokoh pendiri sosiologi modern dan dikenal sebagai bapak fungsionalisme dalam sosiologi. 2. Teori: Émile Durkheim mengembangkan teori fungsionalisme, yang berfokus pada pentingnya fungsi sosial dalam masyarakat. Salah satu konsep utamanya adalah anomie, yaitu perasaan kebingungan atau kekacauan yang muncul ketika norma-norma sosial lemah atau hilang. Durkheim juga mempelajari solidaritas sosial, membedakan antara solidaritas mekanik (masyarakat tradisional) dan solidaritas organik (masyarakat modern). 3. Klasik atau Modern: Émile Durkheim termasuk dalam kategori tokoh sosiologi klasik karena kontribusinya yang besar pada awal abad ke-20 dalam pembentukan disiplin sosiologi. Sedangkan untuk Ibnu Khaldun: 1. Blografi: Ibnu Khaldun, nama lengkapnya adalah Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun, adalah seorang ilmuwan Arab-Berber yang Mesir. la dikenal sebagai seorang sejarawan, filsuf, dan sosiolog Islam yang memiliki pengaruh besar pada pemikiran sosiologi. lahir pada 27 Mei 1332 di Tunisia dan meninggal pada 19 Maret 1406 di Kairo, 2.Teori: Ibnu Khaldun mengembangkan konsep "Muqaddimah" atau "Pengantar" yang mencakup ide-ide tentang siklus sejarah, pembentukan negara, dan teori asabiyyah (solidaritas sosial). Teorinya menekankan pengaruh faktor sosial dan ekonomi dalam perkembangan masyarakat. 3. Klasik atau Modern: Ibnu Khaldun dapat dianggap sebagai tokoh sosiologi klasik dalam konteks sosiologi Islam, karena kontribusinya yang signifikan pada abad pertengahan, meskipun ia memiliki relevansi dalam sosiologi modern juga. Kedua tokoh ini memiliki peran penting dalam sejarah sosiologi, dengan Durkheim lebih terkait dengan perkembangan sosiologi di Barat dan Ibnu Khaldun dengan kontribusi terhadap pemikiran sosiologi dalam tradisi Islam. Semoga Membantu:))


Iklan

Vincent M

Community

29 September 2023 06:22

Jawaban terverifikasi

<p><strong>Émile Durkheim</strong>:</p><p><strong>Biografi</strong>: Émile Durkheim (1858-1917) adalah seorang sosiolog Prancis yang dikenal sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Dia lahir di Épinal, Prancis. Durkheim adalah seorang sarjana yang sangat berpengaruh dalam bidang sosiologi, dan dia memainkan peran penting dalam membentuk metode penelitian sosiologi dan mempromosikan sosiologi sebagai ilmu yang mandiri. Dia juga mengajar dan memimpin departemen sosiologi di Universitas Bordeaux dan kemudian di Universitas Sorbonne.</p><p><strong>Teori</strong>: Durkheim dikenal dengan pemikiran-pemikiran pentingnya dalam sosiologi, termasuk teorinya tentang integrasi sosial dan anomie. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku "The Division of Labor in Society" (1893), di mana dia membedakan antara masyarakat mekanik (masyarakat tradisional dengan integrasi sosial yang kuat) dan masyarakat organik (masyarakat modern dengan integrasi sosial yang lebih lemah). Dia juga mengembangkan teori tentang anomie, yang mengacu pada kekacauan sosial yang muncul ketika individu merasa terputus dari norma-norma sosial yang mengatur perilaku mereka.</p><p><strong>Ibnu Khaldun</strong>:</p><p><strong>Biografi</strong>: Ibnu Khaldun (1332-1406) adalah seorang ilmuwan Muslim berpengaruh yang dikenal karena kontribusinya terhadap berbagai bidang ilmu, termasuk sosiologi. Dia lahir di Tunis, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Merinid. Ibnu Khaldun menempuh pendidikan di berbagai pusat ilmu di dunia Islam pada zamannya, dan dia menjabat dalam berbagai posisi pemerintah di berbagai negara Muslim. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah "Muqaddimah" (Prolegomena to History), yang merupakan pengantar sejarah yang mencakup aspek-aspek sosiologi, ekonomi, dan politik.</p><p><strong>Teori</strong>: Dalam "Muqaddimah," Ibnu Khaldun mengembangkan konsep-konsep penting dalam sosiologi. Dia memahami bahwa masyarakat manusia berkembang melalui siklus sejarah yang melibatkan pertumbuhan, kejayaan, kemunduran, dan keruntuhan. Dia juga mengemukakan teori tentang 'Asabiyyah' atau solidaritas sosial, yang mengacu pada kekuatan solidaritas yang dapat memengaruhi stabilitas dan keberlanjutan suatu masyarakat.</p><p><strong>Klasik atau Modern</strong>:</p><ul><li>Émile Durkheim adalah salah satu tokoh sosiologi klasik karena dia adalah salah satu pendiri sosiologi modern dan mengembangkan teori-teori utama pada awal abad ke-20.</li><li>Ibnu Khaldun juga dapat dianggap sebagai tokoh klasik dalam sosiologi, meskipun dia hidup pada abad ke-14. Karyanya, "Muqaddimah," memuat pemikiran yang sangat maju untuk masanya dan berdampak besar pada pemikiran sosial dan sejarah selanjutnya.</li></ul><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Émile Durkheim:

Biografi: Émile Durkheim (1858-1917) adalah seorang sosiolog Prancis yang dikenal sebagai salah satu pendiri sosiologi modern. Dia lahir di Épinal, Prancis. Durkheim adalah seorang sarjana yang sangat berpengaruh dalam bidang sosiologi, dan dia memainkan peran penting dalam membentuk metode penelitian sosiologi dan mempromosikan sosiologi sebagai ilmu yang mandiri. Dia juga mengajar dan memimpin departemen sosiologi di Universitas Bordeaux dan kemudian di Universitas Sorbonne.

Teori: Durkheim dikenal dengan pemikiran-pemikiran pentingnya dalam sosiologi, termasuk teorinya tentang integrasi sosial dan anomie. Salah satu karyanya yang terkenal adalah buku "The Division of Labor in Society" (1893), di mana dia membedakan antara masyarakat mekanik (masyarakat tradisional dengan integrasi sosial yang kuat) dan masyarakat organik (masyarakat modern dengan integrasi sosial yang lebih lemah). Dia juga mengembangkan teori tentang anomie, yang mengacu pada kekacauan sosial yang muncul ketika individu merasa terputus dari norma-norma sosial yang mengatur perilaku mereka.

Ibnu Khaldun:

Biografi: Ibnu Khaldun (1332-1406) adalah seorang ilmuwan Muslim berpengaruh yang dikenal karena kontribusinya terhadap berbagai bidang ilmu, termasuk sosiologi. Dia lahir di Tunis, yang saat itu merupakan bagian dari Kekaisaran Merinid. Ibnu Khaldun menempuh pendidikan di berbagai pusat ilmu di dunia Islam pada zamannya, dan dia menjabat dalam berbagai posisi pemerintah di berbagai negara Muslim. Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah "Muqaddimah" (Prolegomena to History), yang merupakan pengantar sejarah yang mencakup aspek-aspek sosiologi, ekonomi, dan politik.

Teori: Dalam "Muqaddimah," Ibnu Khaldun mengembangkan konsep-konsep penting dalam sosiologi. Dia memahami bahwa masyarakat manusia berkembang melalui siklus sejarah yang melibatkan pertumbuhan, kejayaan, kemunduran, dan keruntuhan. Dia juga mengemukakan teori tentang 'Asabiyyah' atau solidaritas sosial, yang mengacu pada kekuatan solidaritas yang dapat memengaruhi stabilitas dan keberlanjutan suatu masyarakat.

Klasik atau Modern:

  • Émile Durkheim adalah salah satu tokoh sosiologi klasik karena dia adalah salah satu pendiri sosiologi modern dan mengembangkan teori-teori utama pada awal abad ke-20.
  • Ibnu Khaldun juga dapat dianggap sebagai tokoh klasik dalam sosiologi, meskipun dia hidup pada abad ke-14. Karyanya, "Muqaddimah," memuat pemikiran yang sangat maju untuk masanya dan berdampak besar pada pemikiran sosial dan sejarah selanjutnya.

 


 


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

(1) Memberikan kasih sayang penuh kepada anak (2) Menanamkan perilaku bertang gungjawab pada setiap generasi (3) Menghargai hak demokrasi setiap warga (4). Membimbing genarasi untuk menjalankan keyakinan yang dianutnya Fungsi lembaga agama terdapat pada nomor .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

114

0.0

Jawaban terverifikasi