Rahmat S

15 Desember 2021 04:29

Iklan

Rahmat S

15 Desember 2021 04:29

Pertanyaan

Tokoh Peristiwa Pemberontakan DI/TII adalah ....

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

02

:

04

:

31

:

11

Klaim

12

4

Jawaban terverifikasi

Iklan

Qurrota A

15 Desember 2021 07:43

Jawaban terverifikasi

Jawaban: Tokoh-tokoh pemberontakan DI TII: 1. Sekarmaji Marijan Karto Suwiryo di Jawa Barat 2. Amir Fatah di Jawa Tengah 3. Daud Beureueh di Aceh 4. Ibnu Hajar di Kalimantan Selatan 5. Kahaz Muzakar di Sulawesi Pembahasan: Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah pemberontakan yang hendak mendirikan negara dengan dasar syariat Islam di Indonesia, yang disebut dengan Negara Islam Indonesia. Pemberontakan ini dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pada tahun 1948 dan berusaha mendirikan negara berpaham Islam di Jawa Barat. Pemberontakan ini kemudian diikuti oleh pemberontakan serupa di Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Jawa Tengah. Pemberontakan dikalahkan dengan kombinasi diplomasi di Aceh dan penumpasan oleh TNI. Persamaan dari setiap pemberontakan daerah DI/TII adalah sama-sama mendukung pemberontakan Kartosuwiryo dan memproklamirkan gerakannya sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia. Setiap pemberontakan daerah juga mendukung syariat Islam sebagai dasar negara. Namun, perbedannya, setiap pemberontakan daerah memiliki pemimpin sendiri-sendiri dan alasan pemicu pemberontakan. Pemberontakan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat, Pemberontakan ini dilancarkan mulai tahun 1948. Penyebab pemicu pemberontakan Kartosuwiryo adalah penolakan Perjanjian Renville, yang menempatkan daerah Jawa Barat di wilayah kekuasaan Belanda. Namun demikian, sekembalinya pemerintahan Indonesia ke Jawa Barat, terutama Divisi Siliwangi, Kartosuwiryo terus melakukan perlawanan dan serangan yang memakan banyak korban. Kartosuwiryo bahkan memerintahkan percobaan pembunuhan atas Presiden Soekarno pada 30 November 1957 di Peristiwa Cikini. Pemberontakan ini baru berakhir setelah Kartosuwiryo tertangkap pada Juni 1962 Pemberontakan Daud Beureueh, di Aceh Pemicu pemberontakan ini adalah dihapusnya provinsi Aceh dan digabungkanya wilayah Aceh dengan Sumatera Utara. Pemberontakan ini berhasil diselesaikan dengan cara damai setelah dilakukannya “Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh" pada bulan Desember 1962, dan dibentuknya kembali Aceh, sebagai provinsi berstatus daerah istrimewa. Pemberontakan Amir Fatah, di Jawa Tengah Pemicu pemberontakan ini adalah kekecewaan Amir Fatah akan dominasi “kaum kiri” (sosialis dan komunis) di Tegal dan sekitarnya, wilayah basis kekuatan Amir Fatah. Akibatnya, Amir Fatah memberontak pada tahun 1950. Pemberontakan dipatahkan setelah operasi militer di wilayah Banyumas mengalahkan pasukan Amir Fatah Pemberontakan Ibnu Hadjar, di Kalimantan Selatan Pemicu pemberontakan ini adalah kegagalan para mantan pejuang kemerdekaan asal Kalimantan Selatan untuk diterima di tentara Indonesia saat itu, APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Kebanyakan bekas pejuang ini tidak bisa masuk tentara karena tidak bisa baca tulis, termasuk Ibnu Hadjar sendiri. Mereka juga kecewa dengan adanya bekas tentara KNIL (Tentara Hindia Belanda) di APRIS. Ibnu Hadjar membentuk “Kesatuan Rakjat Jang Tertindas” (KRJT), dan menyerbu pos tentara di Kalimantan Selatan pada bulan Oktober 1950. Pemerintah Indonesia awalnya berupaya menyelesaikan dengan cara damai, namun Ibnu Hadjar yang sempat tertangkap dan dilepaskan untuk membujuk pemberontak lain menyerah malah kabur dan meneruskan pemberontakannya. Pemberontakan ini berhasil dikalahkan dan Ibnu Hadjar menyerah pada Maret 1965. Pemberontakan Kahar Muzakar, di Sulawesi Selatan Pemicu pemberontakan ini adalah tuntutan agar para milisi Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) yang dipimpin oleh Kahar Muzakkar bisa diterima sebagai tentara. Namun mereka tidak lolos syarat dinas militer, dan hanya ditempatkan sebagai Corps Tjadangan Nasional (CTN). Akibatnya, Kahar Muzakkar memberontak dan menyatakan sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1953. Pemberontakan ini berakhir setelah pada 3 Februari 1965, Kahar Muzakkar tertembak mati oleh pasukan ABRI.


Iklan

T. Yuni

16 Desember 2021 06:50

Jawaban terverifikasi

Halo Rahmat, Kaka bantu jawab ya. Jawab. Tokoh Peristiwa Pemberontakan DI/TII adalah Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo (S.M. Kartosuwiryo). Simak penjelasan di bawah. Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat Pemberontakan Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo (S.M. Kartosuwiryo). Pada masa pergerakan nasional, Kartosuwiryo merupakan tokoh pergerakan Islam Indonesia yang cukup disegani. Selama pendudukan Jepang, Kartosuwiryo menjadi anggota Masyumi. Bahkan, ia terpilih sebagai Komisaris Jawa Barat merangkap Sekretaris I. Dalam kehidupannya, Kartosuwiryo mempunyai cita-cita untuk mendirikan Negara Islam Indonesia Dengan demikian, Tokoh Peristiwa Pemberontakan DI/TII adalah Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo (S.M. Kartosuwiryo). Semoga membantu ya :)


Mita D

31 Juli 2022 06:56

mboh


Alfan N

02 Agustus 2022 01:24

Suantaii mazze

20. D

21 November 2022 14:42

Siapa yang memelopori pemberontakan di / tii 1949 apa alesannya menyertainya sehingga mereka mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah republik indonesia? Bagaimana keadaan setelah pembrontakan tersebuat?


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

. Puncak kemarahan diponegoro terjadi dan hingga meletuslah perang setelah...

14

5.0

Jawaban terverifikasi