Teks diskusi tema "Berbahasa Santun di lingkungan" tentukan mana paragraf yang termasuk alasan pendukung pro, dan mana yang termasuk kontra, bersama kesimpulan

<p><br><strong>Teks Diskusi: Berbahasa Santun di Lingkungan</strong></p><p><strong>Pendahuluan:</strong> Dalam kehidupan sehari-hari, berbahasa santun di lingkungan merupakan hal yang sangat penting. Bahasa yang baik dapat menciptakan hubungan yang harmonis antarindividu dan membangun atmosfer yang positif. Namun, apakah penggunaan bahasa santun selalu diperlukan di setiap situasi? Mari kita bahas bersama.</p><p><strong>Paragraf 1 - Alasan Pendukung Pro:</strong> Pertama-tama, berbahasa santun di lingkungan merupakan bentuk penghargaan terhadap sesama. Dengan menggunakan kata-kata yang sopan dan tidak merendahkan, kita menciptakan lingkungan yang nyaman dan penuh rasa hormat. Bahasa yang santun juga dapat memperkuat ikatan sosial antaranggota masyarakat.</p><p><strong>Paragraf 2 - Alasan Pendukung Kontra:</strong> Meskipun berbahasa santun di lingkungan memiliki nilai positif, beberapa orang berpendapat bahwa terlalu banyak menekankan pada kesopanan dapat membuat komunikasi menjadi kaku. Terkadang, situasi informal memerlukan bahasa yang lebih santai dan akrab. Terlalu banyak aturan kesopanan dapat membuat interaksi menjadi kaku dan sulit untuk mencapai kedekatan.</p><p><strong>Paragraf 3 - Alasan Pendukung Pro:</strong> Namun, penting untuk diingat bahwa berbahasa santun tidak selalu berarti kaku atau formal. Bahasa yang sopan tetap dapat disesuaikan dengan situasi. Dalam konteks informal sekalipun, menggunakan kata-kata yang baik dan santun tetap dapat menciptakan suasana yang positif dan menghargai keberagaman.</p><p><strong>Paragraf 4 - Kesimpulan:</strong> Dalam menyimpulkan, berbahasa santun di lingkungan memiliki banyak manfaat positif. Selain menciptakan suasana yang nyaman dan hormat, bahasa santun juga dapat menghindarkan konflik dan merangsang kolaborasi yang baik. Meskipun demikian, perlu diingat untuk tetap fleksibel dalam menggunakan bahasa agar tidak membuat komunikasi terasa kaku. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang santun dan nyaman tanpa kehilangan sisi keakraban dalam interaksi sehari-hari.</p>