Nur S

27 Agustus 2023 22:43

Iklan

Nur S

27 Agustus 2023 22:43

Pertanyaan

Tantangan dan hambatan Pancasila pada masa orde lama

Tantangan dan hambatan Pancasila pada masa orde lama

Ikuti Tryout SNBT & Menangkan E-Wallet 100rb

Habis dalam

00

:

17

:

14

:

23

Klaim

3

2

Jawaban terverifikasi

Iklan

Vincent M

Community

27 Agustus 2023 23:44

Jawaban terverifikasi

<p>Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan pada masa Orde Lama (sekitar tahun 1950-an hingga awal 1960-an) yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi adalah sebagai berikut:</p><p><strong>Ketegangan Ideologis:</strong> Masa Orde Lama ditandai oleh ketegangan ideologis antara kelompok-kelompok yang mendukung Pancasila dan yang mendukung ideologi lain, seperti komunisme. Perselisihan ideologis ini berdampak pada polarisasi politik dan ketidakstabilan dalam pemerintahan.</p><p><strong>Konflik Regional dan Etnis:</strong> Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku dan etnis, dan di masa Orde Lama, terjadi konflik regional dan etnis yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila harus dijalankan dengan baik untuk menjaga keutuhan negara.</p><p><strong>Nasionalisasi Perusahaan Asing:</strong> Kebijakan nasionalisasi yang diterapkan oleh pemerintahan Soekarno dalam mengambil alih perusahaan-perusahaan asing menyebabkan ketegangan dengan negara-negara asing, terutama Belanda dan Amerika Serikat. Ini memengaruhi hubungan diplomatik dan ekonomi Indonesia dengan dunia luar.</p><p><strong>Konfrontasi dengan Malaysia:</strong> Indonesia terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia, yang baru saja merdeka dari Inggris, atas klaim wilayah perbatasan. Konflik ini memengaruhi hubungan antara kedua negara dan memaksa pemerintah untuk memusatkan perhatian pada isu regional.</p><p><strong>Sentralisasi Kekuasaan:</strong> Pemerintahan Soekarno cenderung sentralisasi dalam mengelola pemerintahan. Hal ini bisa menghambat perkembangan otonomi daerah dan partisipasi yang lebih luas dalam pengambilan keputusan.</p><p><strong>Krisis Ekonomi:</strong> Masa Orde Lama ditandai oleh krisis ekonomi yang diakibatkan oleh kebijakan ekonomi yang kurang efektif, seperti "ekonomi berdikari". Hal ini menyebabkan inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.</p><p><strong>Ketegangan Internasional:</strong> Indonesia terlibat dalam konflik internasional, seperti Krisis Kuba dan ketegangan dengan negara-negara Barat. Hal ini dapat mengganggu stabilitas dalam negeri dan hubungan internasional.</p><p><strong>Ketidakpastian Politik:</strong> Adanya ketidakpastian politik dan pergeseran kebijakan yang cepat dalam pemerintahan dapat membuat implementasi Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara menjadi sulit.</p><p>Selama masa Orde Lama, Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menghadapi banyak tantangan dan hambatan yang mempengaruhi stabilitas dan perkembangan negara. Periode ini akhirnya berakhir dengan peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 yang menyebabkan perubahan arah politik dan pemerintahan dengan munculnya Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.</p><p>&nbsp;</p><p>&nbsp;</p><p><br>&nbsp;</p>

Pancasila, sebagai dasar ideologi negara Indonesia, menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan pada masa Orde Lama (sekitar tahun 1950-an hingga awal 1960-an) yang dipimpin oleh Presiden Soekarno. Beberapa tantangan dan hambatan yang dihadapi adalah sebagai berikut:

Ketegangan Ideologis: Masa Orde Lama ditandai oleh ketegangan ideologis antara kelompok-kelompok yang mendukung Pancasila dan yang mendukung ideologi lain, seperti komunisme. Perselisihan ideologis ini berdampak pada polarisasi politik dan ketidakstabilan dalam pemerintahan.

Konflik Regional dan Etnis: Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai suku dan etnis, dan di masa Orde Lama, terjadi konflik regional dan etnis yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Pancasila harus dijalankan dengan baik untuk menjaga keutuhan negara.

Nasionalisasi Perusahaan Asing: Kebijakan nasionalisasi yang diterapkan oleh pemerintahan Soekarno dalam mengambil alih perusahaan-perusahaan asing menyebabkan ketegangan dengan negara-negara asing, terutama Belanda dan Amerika Serikat. Ini memengaruhi hubungan diplomatik dan ekonomi Indonesia dengan dunia luar.

Konfrontasi dengan Malaysia: Indonesia terlibat dalam konfrontasi dengan Malaysia, yang baru saja merdeka dari Inggris, atas klaim wilayah perbatasan. Konflik ini memengaruhi hubungan antara kedua negara dan memaksa pemerintah untuk memusatkan perhatian pada isu regional.

Sentralisasi Kekuasaan: Pemerintahan Soekarno cenderung sentralisasi dalam mengelola pemerintahan. Hal ini bisa menghambat perkembangan otonomi daerah dan partisipasi yang lebih luas dalam pengambilan keputusan.

Krisis Ekonomi: Masa Orde Lama ditandai oleh krisis ekonomi yang diakibatkan oleh kebijakan ekonomi yang kurang efektif, seperti "ekonomi berdikari". Hal ini menyebabkan inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.

Ketegangan Internasional: Indonesia terlibat dalam konflik internasional, seperti Krisis Kuba dan ketegangan dengan negara-negara Barat. Hal ini dapat mengganggu stabilitas dalam negeri dan hubungan internasional.

Ketidakpastian Politik: Adanya ketidakpastian politik dan pergeseran kebijakan yang cepat dalam pemerintahan dapat membuat implementasi Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara menjadi sulit.

Selama masa Orde Lama, Pancasila sebagai dasar ideologi negara Indonesia menghadapi banyak tantangan dan hambatan yang mempengaruhi stabilitas dan perkembangan negara. Periode ini akhirnya berakhir dengan peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965 yang menyebabkan perubahan arah politik dan pemerintahan dengan munculnya Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto.

 

 


 


Iklan

Salsabila M

Community

23 Juni 2024 02:50

Jawaban terverifikasi

<p>Pada masa Orde Lama di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1966 di bawah pemerintahan Presiden Soekarno, Pancasila sebagai dasar negara menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan, antara lain:</p><p><strong>Dualisme Ideologi Politik:</strong> Salah satu tantangan utama adalah adanya dualisme ideologi politik antara Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi komu-nisme yang diusung oleh Partai Ko-munis Indonesia (PKI). Meskipun Soekarno berusaha untuk menyatukan kedua ideologi ini dalam konsep "Nasakom" (Nasionalisme, Agama, Komu-nisme), namun konflik antara sayap militer dan sipil serta ketegangan politik terus berlanjut.</p><p><strong>Konflik Antara Pusat dan Daerah:</strong> Masa Orde Lama ditandai dengan sentralisasi kekuasaan di tangan presiden, yang sering kali mengabaikan aspirasi dan otonomi daerah. Hal ini menimbulkan ketegangan antara pemerintah pusat dengan daerah-daerah yang merasa kurang diakomodasi dalam kebijakan nasional.</p><p><strong>Keterlibatan Militer dalam Politik:</strong> Peran militer yang kuat dalam pemerintahan Soekarno menjadi salah satu hambatan bagi penerapan Pancasila secara konsisten. Militer terlibat dalam berbagai keputusan politik dan mengendalikan sejumlah kebijakan negara, sering kali melampaui batas-batas konstitusional yang menegaskan supremasi sipil.</p><p><strong>Krisis Ekonomi dan Sosial:</strong> Tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh Indonesia pada masa itu, termasuk inflasi tinggi, ketimpangan ekonomi, dan ketegangan sosial antarkelompok, mengakibatkan tekanan terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila dalam upaya membangun masyarakat yang adil dan makmur.</p><p><strong>Konflik Etnis dan Agama:</strong> Perselisihan antaragama dan etnis juga menjadi hambatan bagi visi persatuan nasional yang diusung oleh Pancasila. Terjadinya konflik sosial dan kekerasan antara kelompok agama atau suku di beberapa wilayah Indonesia memperumit implementasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.</p><p><strong>Pergeseran Prioritas Politik:</strong> Perubahan prioritas politik pemerintah, terutama terkait dengan orientasi politik luar negeri dan diplomasi, sering kali mengesampingkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan domestik. Misalnya, fokus pada politik luar negeri konfrontatif dalam Konfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1960-an, yang mengalihkan perhatian dari agenda pembangunan dalam negeri.</p>

Pada masa Orde Lama di Indonesia, yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1966 di bawah pemerintahan Presiden Soekarno, Pancasila sebagai dasar negara menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan, antara lain:

Dualisme Ideologi Politik: Salah satu tantangan utama adalah adanya dualisme ideologi politik antara Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi komu-nisme yang diusung oleh Partai Ko-munis Indonesia (PKI). Meskipun Soekarno berusaha untuk menyatukan kedua ideologi ini dalam konsep "Nasakom" (Nasionalisme, Agama, Komu-nisme), namun konflik antara sayap militer dan sipil serta ketegangan politik terus berlanjut.

Konflik Antara Pusat dan Daerah: Masa Orde Lama ditandai dengan sentralisasi kekuasaan di tangan presiden, yang sering kali mengabaikan aspirasi dan otonomi daerah. Hal ini menimbulkan ketegangan antara pemerintah pusat dengan daerah-daerah yang merasa kurang diakomodasi dalam kebijakan nasional.

Keterlibatan Militer dalam Politik: Peran militer yang kuat dalam pemerintahan Soekarno menjadi salah satu hambatan bagi penerapan Pancasila secara konsisten. Militer terlibat dalam berbagai keputusan politik dan mengendalikan sejumlah kebijakan negara, sering kali melampaui batas-batas konstitusional yang menegaskan supremasi sipil.

Krisis Ekonomi dan Sosial: Tantangan ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh Indonesia pada masa itu, termasuk inflasi tinggi, ketimpangan ekonomi, dan ketegangan sosial antarkelompok, mengakibatkan tekanan terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila dalam upaya membangun masyarakat yang adil dan makmur.

Konflik Etnis dan Agama: Perselisihan antaragama dan etnis juga menjadi hambatan bagi visi persatuan nasional yang diusung oleh Pancasila. Terjadinya konflik sosial dan kekerasan antara kelompok agama atau suku di beberapa wilayah Indonesia memperumit implementasi nilai-nilai persatuan dan kesatuan.

Pergeseran Prioritas Politik: Perubahan prioritas politik pemerintah, terutama terkait dengan orientasi politik luar negeri dan diplomasi, sering kali mengesampingkan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan domestik. Misalnya, fokus pada politik luar negeri konfrontatif dalam Konfrontasi dengan Malaysia pada tahun 1960-an, yang mengalihkan perhatian dari agenda pembangunan dalam negeri.


Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke AiRIS

Yuk, cobain chat dan belajar bareng AiRIS, teman pintarmu!

Chat AiRIS

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

jelaskan aspek trigatra dalam wawasan nusantara!

96

5.0

Jawaban terverifikasi