Ahmad H

16 April 2020 04:02

Iklan

Iklan

Ahmad H

16 April 2020 04:02

Pertanyaan

Tanam paksa diberhentikan pada tahun 1970, karena??


1

1

Jawaban terverifikasi

Iklan

Iklan

N. Fauzia

Mahasiswa/Alumni Universitas Indraprasta PGRI

21 Januari 2022 03:00

Jawaban terverifikasi

Hai Ahmad H, kakak bantu jawab ya. Pelaksanaan tanam paksa resmi dihapuskan pada tahun 1970 karena banyak mendapat kritikan dari golongan liberal, agama yang dan berasal dari orang-orang Belanda seperti Eduard Douwes Dekker (Multatuli) dan fransen van der Putte. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Pada tahun 1830, Gubernur Jenderal Belanda Johannes van den Bosch mencetuskan kebijakan tanam paksa pada rakyat Indonesia. Kebijakan ini dilatar belakangi oleh hutang luar negeri pemerintah Belanda dan akibat beban biaya perang dalam perlawanan bersenjata kepada rakyat Indonesia pada tahun-tahun sebelumnya. Pada masa ini rakyat dipaksa untuk menanami tanaman ekspor yang laku dipasaran Eropa pada lahan mereka (kopi, nila, kina, tebu dan teh) atau bekerja di perkebunan pemerintah sebagai gantinya. Dalam pelaksanaannya praktik tanam paksa banyak terjadi penyelewengan yang menimbulkan adanya penyiksaaan dan penderitaan bagi rakyat pribumi. Berita tentang pelaksanaan tanam paksa terdengar hingga ke parlemen Belanda, dan muncul berbagai reaksi dari berbagai kalangan disana yang menuntut penghapusan praktik tersebut. Secara garis besar golongan yang menuntut penghapusan tanam paksa adalah golongan agama yang terdiri dari ulama, pendeta dll dan golongan liberal yang terdiri dari pengusaha dan pedagang. Selain itu kritik agar tanam paksa dihapuskan juga muncul dari orang-orang Belanda sendiri, ada dua tokoh yang terkenal, yaitu E. Douwes Dekker, yang menulis sebuah buku berjudul Max Havelaar yang mengungkapkan-kekejaman pemerintah Belanda yang telah mengakibatkan penderitaan bangsa Indonesia, Fransen van der Putte, yang menulis buku Suiker Contracten (kontrak-kontrak gula) mengenai kecaman-kecaman terhadap pelaksanaan tanam paksa di Indonesia. Tulisan Douwes Dekker dan Fransen van der Putte serta kritikan-kritikan pedas dari berbagai kelas yang pelaksanaan pelaksanaan paksa mulai menghasilkan hasil. Pemerintah Belanda mulai menghapuskan tanam paksa secara bertahap, yaitu: 1. Tanaman lada dihapuskan pada tahun 1860 2. Tanaman nila dan teh dihapuskan pada tabun 1865 3. Tanaman tebu dan lainnya dihanuskan pada tahun 1865 Pada tahun 1870 dianggap sebagai tahun berakhirnya tanam paksa, walaupun tanaman kopi di daerah Priangan baru dihapuskan pada tahun 1917. Semoga membantu yaa :))


Iklan

Iklan

lock

Yah, akses pembahasan gratismu habis


atau

Dapatkan jawaban pertanyaanmu di AiRIS. Langsung dijawab oleh bestie pintar

Tanya Sekarang

Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?

Tanya ke Forum

Biar Robosquad lain yang jawab soal kamu

Tanya ke Forum

LATIHAN SOAL GRATIS!

Drill Soal

Latihan soal sesuai topik yang kamu mau untuk persiapan ujian

Cobain Drill Soal

Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher
di sesi Live Teaching, GRATIS!

Pertanyaan serupa

Peristiwa di Benteng Sao Paulo menjadi salah satu dorongan bagi Sultan Baabullah memimpin perlawanan rakyat Ternate menghadapi VOC. Peristiwa di Benteng Sao Paulo yang dimaksud adalah… a.Serangan Portugis terhadap istana Kerajaan Ternate b.Penangkapan pemuka agama Islam yang melewati benteng c.Pembunuhan Sultan Hairun pada saat perundingan damai dengan Portugis d.Penerapan kerja paksa bagi rakyat untuk menyelesaikan pembangunan benteng

34

0.0

Jawaban terverifikasi